Perkawinan 1. Pengertian Perkawinan PENCATATAN PERKAWINAN DALAM TINJAUAN TEORI

20 perempuan, suatu pernikahan tidak dapat dilaksanakan. Sedangkan syarat nikah adalah suatu yang pasti atau harus ada ketika pernikahan berlangsung, tetapi tidak termasuk pada salah satu bagian dari hakikat pernikahan, misalnya syarat saksi untuk suatu pernikahan harus laki-laki, dewasa baligh, berakal, dan sebagainya. 42 Adapun syarat, menurut terminologi para fuqaha seperti diformulasikan oleh Muhammad Al-Khudlari dalam buku Muhammad Amin Suma” sesuatu yang ketidakadaannya mengharuskan mengakibatkan tidak adanya hukum itu sendiri.” 43 Menurut Jumhur ulama rukun perkawinan ada lima dan masing- masing rukun memiliki syarat-syarat tertentu. Untuk memudahkan pembahasan maka uraian rukun perkawinan akan disamakan dengan uraian syarat-syarat dari rukun tersebut. 44 1. Calon Suami, syaratnya adalah: a. Beragama Islam; b. Laki-laki; c. Jelas orangnya; d. Dapat memberikan persetujuan; e. Tidak terdapat halangan perkawinan. 42 Mohammad Asmawi, Nikah Dalam Perbincangan Dan Perbedaan, Yogyakarta: Darussalam, 2004, h. 50. 43 Muhammad Amin Suma, Hukum Keluarga Islam Di Dunia Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005, h. 95 44 Kamarusdiana dan Jaenal Aripin, Perbandingan Hukum Perdata,cet ke-1 Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007, h. 5-6 21 2. Calon Isteri, syaratnya adalah: a. Beragama, meskipun Yahudi atau Nashrani; b. Perempuan; c. Jelas orangnya; d. Dapat memberikan persetujuan; e. Tidak terdapat halangan perkawinan. 3. Wali nikah, syaratnya adalah: a. Laki-laki; b. Dewasa; c. Mempuyai hak perwalian; d. Tidak terdapat halangan perwalian. 4. Saksi nikah, syaratnya adalah: a. Minimal dua orang laki-laki; b. Hadir dalam ijab qabul; c. Dapat mengerti maksud akad; d. Islam; e. Dewasa. 5. Ijab Qabul, syarat-syaratnya: a. Adanya peryataan mengawinkan dari wali; b. Adanya peryataan penerimaan dari calon mempelai; c. Memakai kata-kata nikah, tazwij atau terjemahan dari kedua kata tersebut; d. Antara ijab dan qabul bersambungan; 22 e. Antara ijab dan qabul jelas maksudnya; f. Orang yang terkait dengan ijab qabul tidak sedang ihram haji atau umrah; g. Majlis ijab dan qabul itu harus dihindari minimum empat orang yaitu calon mempelai atau wakilnya, wali dari mempelai wanita dan dua orang saksi. 45

3. Tujuan Pernikahan

Pernikahan itu pada dasarnya suci dan mulia, ia mengandung manfaat yang banyak dalam kehidupan ini baik untuk dunia maupun untuk akhirat. 46 Untuk membangun rumah tangga ideal tersebut, harus melalui ikatan perkawinan yang sah sesuai dengan ketentuan-ketentuan ajaran islam. 47 Jadi tujuan yang hakiki dalam sebuah pernikahan adalah mewujudkan mahligai rumah tangga yang sakinah, yang selalu dihiasi mawaddah dan rahmah. 48 Abdullah Nasheh dalam buku Abdul Qadir Jailani 1995 menyatakan hikmah atau tujuan perkawinan antara lain sebagai berikut: a. Untuk memelihara populasi manusia. 45 Kamarusdiana dan Jaenal Arifin, Perbandingan Hukum Perdata, h. 5-6 46 Sidi Nazah Bakry, Kunci Keutuhan Rumah Tangga keluarga yang sakinah,Jakarta: Pedomaan Ilmu Jaya, 1993, h. 26 47 Hasanuddin AF, Perkawinan dalam perspektif Al-Qur an Nikah Talak Cerai Ruju , Jakarta: Nusantara Damai Press, 2011, h. 12 48 Mohammad Asmawi, Nikah Dalam Perbincangan Dan Perbedaan, Yogyakarta: Darussalam, 2004, h. 19.

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2014 di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (Studi Pada Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kebayakan Gunung Balohen Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah)

2 88 122

Anak luar nikah dalam undang-undang perkawinan No.1 Tahun 1974: analisis putusan MK tentang status anak luar nikah

0 3 86

Ketelitian pegawai pencatat nikah terhadap data calon pengantin di KUA Kecamatan Cimanggis depok : studi kajian terhadap putusan no. 563/pdt.g/2007/pa.depok

1 11 88

Pemahaman masyarakat Kecamatan Pasar Rebo terhadap pembantu pegawai pencatat nikah (P3N) (studi kasus di KUA Pasar Rebo Jakarta Timur)

3 24 89

Implementasi PP NO. 48 Tahun 2014 Tentang Biaya Nikah Sebagai Public Service

3 18 170

Tinjauan maslahah mursalah dalam putusan Pengadilan Agama Mojokerto nomor 0052/Pdt.P/2014/PA.Mr tentang pencabutan atas surat penolakan perkawinan oleh pegawai pencatat nikah KUA Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto.

0 0 97

EKSISTENSI PEMBANTU PEGAWAI PENCATAT NIKAH (P3N) PASCA INSTRUKSI DIRJEN BIMAS ISLAM NOMOR DJ.II/I TAHUN 2015 PERSPEKTIF KEPUTUSAN MENTERI AGAMA No 298 TAHUN 2003 DI KUA Kec. CANDI Kab. SIDOARJO.

7 123 83

PMA no. 24 tahun 2015

0 1 16

Peranan Pegawai Pencatat Nikah (PPN) dalam Penyelesaian Pernikahan Wali Adhal (Studi Kasus Penyelesaian Pernikahan Wali Adhal di KUA Kecamatan Manggala) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 81

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENOLAKAN PETUGAS KUA ATAS WALI NIKAH MEMPELAI HASIL HUBUNGAN DI LUAR NIKAH ( Studi Kasus di KUA Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011-2013) SKRIPSI

0 0 13