21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan penelitian kualitatif atau dengan kata lain peneliti yang bersifat nonstatistik. Jenis penelitian kualitatif ini
mengacu pada prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari pelaku yang dapat diamati.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan tentang Peranan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah singgah CCECharity Of Children Education.
Peneliti akan mengkaji proses Pembelajaran pendidikan Agama di Rumah singgah CCE Charity Of Children Education, yang dilakukan dengan observasi,
dokumentasi, dan wawancara.
1
A. Tempat dan Waktu
Tempat yang dijadikan objek penelitian adalah CCE Charity Of Children Education yang beralamat di Jl.Kebagusan 1 Gang warung RT 6 RW 1 Pasar
minggu, Jakarta selatan belakangragunan. Adapun waktu penelitian terhitung dari tanggal 12 November sampai 12 Desember 2014.
Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek adalah:
1. Pengurus CCE Charity Of Children Education
Subjek pertama yang akan dipilih adalah informasi kunci, yaitu informasi yang dipandang sangat menguasai aspek-aspek yang akan
diteliti, dengan pertimbangan tersebut, yang dipilih sebagai informan kunci adalah Ketua pengurus, karena beliau dianggap subjek yang paling
mengetahui dalam sistem kependidikan di rumah singgah. 2.
Guru-guru di rumahsinggah CCE Charity Of Children Education Subyek kedua yang akan dipilih adalah informasi pengelola, yaitu
informasi sebagai pengelola para anak jalanan yang dipandang mampu menyampaikan aspek-aspek yang akan diteliti.
3. Anak-anak jalanan CCE Charity Of Children Education
1
Hasil Observasi di Charity Of Children Education
22
Untuk mencari data dari para anak jalanan penelitihanya mengambil sebagian populasi yang dipandang bisa mewakili.Sedangkan yang diambil
sebagai sampelnya adalah purposive sampling, karena besar sampling ditentukan oleh pertimbangan informasi.
2
B. Metodologi Penelitian
Pengertian metode penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan
penelitian.Misalnya, peneliti mengajukan asumsi bahwa sikap seseorang dapat diukur dengan menggunakan skala sikap. Dalam hal ini, ia tidak perlu
membuktikan kebenaran hal yang diasumsikannya itu, tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil pengukuran sikap yang diperolehnya. Asumsi dapat
bersifat substantive atau metodologis. Asumsi substanstive berhubungan dengan permasalahan penelitian, sedangkan asumsi metodologis berkenaan
dengan metodologi penelitian.
3
Penelitian deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosial dan
berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga tergambarkan ciri, karakter, sifat dan model dari fenomena
tersebut.
4
Penelitian deskriptif biasanya tidak diarahkan untuk menguji hipotesa, melainkan untuk mencari informasi untuk mengambil kesimpulan.
Berdasarkan proses sifat dan analisis datanya, penelitian ini bersifat eksploratif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status
fenomena. Karena penelitian ini mendeskripsikan suatu gejala nyata yang ada dilapangan.
2
Ibid
3
Juliansyah Noor, MetodologiPenelitian, Jakarta: KencanaPrenada Media Group, 2011, h. 254.
4
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013,cet.1, h.47.