Ciri-ciri Anak Jalanan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian Anak Jalanan

11 manusia itu sebagai organisme yang murni dan sederhana, sedangkan pada faktor psikologis memandang manusia itu sebagai organisme yang mempunyai intelegensi. 6

4. Pemberdayaan Anak Jalanan

Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagi pengontrolan atas, dan mempengaruhi terhadap, kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya. 7 Pemberdayaan memiliki arti harfiah membuat seseorang berdaya. Istilah ini lain untuk pemberdayaan adalah penguatan Emporwerment. Pemberdayaan pada intinya adalah pemanusiaan, dalam arti mendorong orang untuk menampilkan dan merasakan hak- hak asasinya. Di dalam pemberdayaan terkandung unsur pengakuan dan penguatan posisi seseorang melalui penegasan terhadap hak dan kewajiban yang dimiliki dalam seluruh tatanan kehidupan. Di dalam proses pemberdayaan diusahakan agar orang berani menyuarakan dan memperjuangkan ketidak seimbangan hak dan kewajiban. Pemberdayaan mengutamakan usaha sendiri dari orang yang diberdayakan untuk meraih keberdayaannya. Oleh karena itu pemberdayaan sangat jauh dari konotasi ketergantungan.

5. Penyebab Kenakalan Anak Jalanan

Secara fenomenologis tampak bahwa gejala kenakalan timbul dalam masa pubertaspancaroba, dimana jiwa dalam keadaan labil, sehingga mudah tersesat oleh lingkungan. Seseorang anak tiba-tiba 6 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, h.160. 7 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Bandung:PT. Reflika Aditama,2005,h.58-59. 12 menjadi nakal, tetapi menjadi nakal karena beberapa saat setelah dibentuk oleh lingkungannya termasuk kesempatan diluar kontrol yaitu: 1 Lingkungan keluarga yang pecah, kurang perhatian, kurang kasih sayang, karena masing-masing sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri termasuk mencari nafkah untuk kehidupan sehari-hari. 2 Situasi yang menjenuhkan dan membosankan, padahal tempat-tempat tersebut mestinya dapat merupakan faktor penting untuk mencegah kenakalan bagi anak-anak termasuk lingkungan yang kurang rekreatif. 3 Lingkungan masyarakat yang tidakkurang menentu bagi prospek kehidupan masa mendatang, seperti masyarakat yang penuh spekulasi, korupsi, manipulasi, gosip, isu-isu negative, perbedaan terlalu mencolok antara si kaya dan si miskin dan sebagainya. 8

B. Pengertian Pembelajaran

Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. 9 Proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari. Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Sesorang dianggap telah belajar sesuatu apabila ia mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. menurut teori ini yang terpenting adalah masuk atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respon. 8 Koestoer Partowisastro, Dinamika Psikologi Sosial, Jakarta : Erlangga,v1983, cet.1, h.93. 9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Pada Proses Pendidikan, Jakarta:Kencana Pranda Media Grup,2006, Cet.1,h.114. 13 Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap. 10 Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapain tujuan pendidikan banyak tergantung secara efektif. Pemahaman seorang guru terhadap pengertian pembelajaran akan mempengaruhi cara itu mengajar. Dari berbagai definisi yang dikemukan oleh pakar-pakar secara umum pembelajaran merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil intraksi anatara dirinya. Secara lengkap, pengertian pembelajaran dapat dirumuskan sebagai berikut: “pembelajaran adalah proses yang dilakuklan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.”

C. Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Agama Islam Menurut Zakiah Darajat Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenai, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran Agama Islam, di barengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut Agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antara umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. 11 Menurut Endang Saifuddin Anshari Pendidikan Agama Islam adalah proses bimbingan Pimpinan, tuntutan, usulan oleh obyek didik terhadap perkembangan jiwa Pikiran, perasaan, kemauan, intuisi, dan sebagainya, dan raga obyek didik dengan bahan-bahan tertentu, dengan 10 Dimyati Dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1999, h. 157. 11 Zakiah Darajat, Remaja Harapan dan Tantangan, Jakarta:Ruhama,1995,cet.2, h. 65. 14 metode tertentu , materi dan dengan alat perlengkapan yang ada kearah terciptanya pribadi tertentu disertai evaluasi sesuai dengan ajaran Agama Islam. 12 Menurut M.Yusuf Al-Qardhawi Pendidikan Agama Islam adalah Pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena itu, Pendidikan Agama Islam menyiapkan manusia untuk hidup baik keadaan damai maupun perang, dan menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya. 13 Menurut Basyiruddin Usman “Pendidikan Agama diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk membentuk manusia agamis dengan menanamkan akidah keimanan, amaliah dan budi pekerti atau akhlak yang terpuji untuk menjadi manusia yang takwa kepada Allah SWT”. 14 Sedangkan Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama Republik Indonesia yang dikutip Allisuf Sabri merumuskan pengertian Pendidikan Agama I slam yaitu “ usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan Agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. 15 Pendidikan Agama Islam Adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, serta mengimani ajaran Agama Islam dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut Agama lain dalam hubungannya dengan 12 Endang Saifuddin Anshari,Pokok-pokok Pikiran Tentang Islam, Jakarta: Usaha Interprise 1976, h. 85. 13 M.Yusuf Al-Qardhawi, Pendidikan Agama Islam Dan Madrasah Hasan Al- Banna,terj.Bustami A.Gani dan Zainal Abidin Ahmad,Jakarta: Bulan Bintang,1980, h.157. 14 Basyiruddin Usman, Metodelogi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pres,2002, h. 4. 15 Ali Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005,cet. 1, h. 111.