Metode Wawancara Metode Angket Questioner

28 Kisi-kisi Instrument Peranan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap Perilaku terpuji anak jalanan : Tabel 3.1 Variabel Indikator Nomer Butir Jumlah Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menanamkan moral keislaman, mematuhi peraturan yang ada di Charity Of Children Education Mengaplikasihkan pelajaran yang telah di dapat di Charity Of Children Education 1,2,3,4,5 5 soal Perilaku Terpuji anak jalanan Di Charity Of Children Education Sopan santun tata krama dan kedisiplinan . 6,7,8,9,10 5 soal

D. Teknik Pengolahan dan Analisis

Setelah semua data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah analisis data. Dalam penelitian kualitatif, analisis data merupakan upaya berlanjut, berulang dan sistematis. Analisis data dilakukan dalam dua tahap, yaitu pada saat pengumpulan data dan setelah data terkumpul. Artinya, data dari awal sudah mulai dianalisis, karena data tersebut terus bertambah dan berkembang, 29 dan jika data yang diperoleh belum memadai atau masih kurang, maka dapat segera dilengkapi. 17 Dalam hal analisis data kualitatif Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses yang dilakukan secara sistematis untuk mencari, menemukan dan menyusun transkrip wawancara, catatan-catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya yang telah dikumpulkan peneliti dengan teknik- teknik pengumpulan data lainnya. 18 Pengumpulan dan analisis data penelitian kualitatif bersifat interaktif, berlangsung dalam lingkaran yang saling tumpang tindih.Langkah-langkahnya biasa disebut strategi pengumpulan dan analisis data, teknik yang digunakan fleksibel, tergantung pada strategi sebelumnya yang telah digunakan dan diperoleh. Analisi data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori. 19 Untuk menganalisis data yang terkumpul, maka data itu perlu dianalisa langkah-langkah yang penulis lakukan untuk mengelolah dan menganalisis data adalah sebagai berikut: 1. Editing, mengedit data adalah kegiatan memeriksa data yang terkumpul. Memeriksa angket yang telah terisi apakah telah terisi dengan sempurna atau belum. 2. Tabulating dan Scoring, merupakan tahap lanjutan dalam rangkaian proses analisis data. Degan membuat tabulasi maka data lapangan akan 17 ZainalArifin, Penelitian Pendidikan Metodedan Paradigma Baru, Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2011, Cet. I, h.171. 18 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: CV. Alfabeta, 2009, cet.IX, h.244. 19 Ibid, h. 245. 30 tersusun dalam suatu tabel sehingga dapat mudah dianalisa, setelah data dibuat dalam tabel kemudian semua pertanyaan angket diberi skor nilai setiap itemnya dengan cara jawaban yang berupa huruf akan dirubah menjadi nilai angka. 3. Analiting dan Interprestasi,langkah selanjutnya adalah menganalisis data, setelah data ditabulasikan dalam jumlah frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif, kemudian dipersentasikan dengan rumus : P= Angka F= Frekuensi yang sedang dicari N= Number Of Cases Jumlah responden atau banyaknya individu Setelah dilakukan perhitungan, selanjutnya penulis mengkategorikan hasil angket mengenai angket Pembelajaran Pendidikan Agama Islam anak yang berada di Charity Of Children Education berdasarkan skor yang diperoleh, yaitu: 1 Skor 60-52 baik sekali 2 Skor 51-43 baik 3 Skor 42-34 sedanglcukup 4 Skor 24-15 rendah sekali. 31

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Objek Penelitian

1. Latar Belakang Berdirinya CCE Charity Of Children

Education Charity Of Children Education Community CCE Community merupakan komunitas yang terdiri dari mahasiswa lintas Universitats se- JABODETABEK. Komunitas ini bertujuan untuk menghadapi segala permasalahan dan tantangan yang ada pada negara ini terutama mengenai pendidikan bagi anak-anak kurang mampu serta mewujudkan apa yang dicita-citakan mereka untuk negaranya. Komunitas ini berencana mendirikan dan mengaktifkan “School of Life” bagi anak-anak yang tidak mampu, memberikan dorongan semangat kepada mereka tentang penting kehidupan, dan memberikan pengajaran yang baik kepada mereka. School of Life merupakan sebuah program pembelajaran bersifat non formal yang diberikan bagi anak-anak yang kurang mampu. Definisi dariSchool Of Life ini sendiri adalah sebuah sarana pembelajaran yang dibuat agar menciptakan kehidupan ditengah masyarakat yang “Mati”. Dalam hal ini yang dimaksud adalah lingkungan dimana pendidikan sangat minim didapatkan, yaitu dilingkungan anak-anak yang kurang mampu . Selain mengajarkan beberapa mata pelajaran formal, dalam SOFL School Of Life ini juga memberikan tentang arti pentingnya sebuah pendidikan untuk masa depan bagi anak-anak tidak mampu. Pembelajaran integrasi kecerdasan emosional ini diharapkan nantinya melahirkan pemimpin-peminpin bangsa yang berkarakter, humanis, dan mencintai bangsa beserta rakyatnya. Program kami sebagai langkah awal untuk mrmbuat SOFL School Of Life adalah dengan mengadakan pengajaran di