Pengertian Perkawinan Menurut Hukum Positif Indonesia

atau bagian. 19 Kata Waris berarti orang yang berhak menerima pusaka harta peninggalan orang yang telah meninggal. 20 Fiqh mawaris adalah kata yang berasal dari bahasa arab fiqh dan mawaris. 21 Untuk mengetahui maksud dan pembahasannya lebih lanjut, sebaiknya terlebih dahulu kita mengetahui tentang pengertian fiqh mawaris itu. 22 Fiqh menurut bahasa berarti mengetahui, memahami, yakni mengetahui sesuatu atau memahami sesuatu sebagai hasil usaha mempergunakan pikiran yang sungguh-sungguh. 23 Prof. Daud Ali memberikan pemahaman, bahwa fiqh adalah memahami dan mengetahui wahyu al-Quran dan al-Hadis dengan menggunakan penalaran akal dan metode tertentu, sehingga diketahui ketentuan hukumnya dengan dalil secara rinci. 24 Menurut istilah ulama fiqh ialah suatu ilmu yang menerangkan segala hukum syara’ yang berhubungan dengan amaliah, dipetik dari dalil-dalilnya yang jelas tafshili. Maka dia melengkapi hukum-hukum yang dipahami para mujtahid dengan jalan ijtihad dan hukum yang tidak diperlukan ijtihad, seperti hukum yang 19 Azyumardi Azra, Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hove, 2005, cet III, h. 263. 20 Azyumardi Azra, Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hove, 2005, cet III, h. 264. 21 Moh. Muhibbin, Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam “Sebagai Pembaruan Hukum Positif di Indonesia”, Jakarta: Sinar Grafika, 2009, cet. 1, h.1. 22 Moh. Muhibbin, Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam “Sebagai Pembaruan Hukum Positif di Indonesia”, Jakarta: Sinar Grafika, 2009, cet. 1, h.1. 23 Syafi’I Karim, Fiqh, Ushulul Fiqh, Bandung: Pustaka Setia, 2001, 24 Daud Ali, Hukum Islam, Ilmu Hukum, dan Tata Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo, 1998 dinashkan dalam al-Quran, As-Sunnah, dan masalah ijmak. 25 Kata Mawaris diambil dari bahasa arab. Mawaris bentuk jamak dari miiraats yang berarti harta peninggalan yang diwarisi oleh ahli warisnya. Jadi, fiqh mawaris adalah suatu disiplin ilmu yang membahas tentang harta peninggalan, tentang bagaimana proses pemindahan, siapa saja yang berhak menerima harta peninggalan itu serta berapa bagian masing-masing. 26 Hasby As-Shiddiqi dalam bukunya Fiqh Mawaris telah memberikan pemahaman tentang pengertian hukum waris adalah ilmu yang dengan dia dapat diketahui orang-orang yang mewarisi, orang-orang yang tidak dapat mewarisi, kadar yang diterima oleh masing-masing ahli waris serta cara pengambilannya. 27 Di dalam ketentuan Kewarisan Islam yang terdapat dalam al-Quran lebih banyak yang ditentukan dibandingkan yang tidak ditentukan bagiannya. Oleh karena itu, hukum ini dinamai dengan Faraidh. 28 Adapun penggunaan kata mawaris lebih melihat kepada yang menjadi objek dari hukum ini, yaitu yang beralih kepada ahli waris yang masih hidup. Sebab, kata mawaris merupakan bentuk plural dari kata miiraats yang berarti mauruts atau harta yang diwarisi. Dengan demikian, arti kata warits yang digunakan dalam beberapa kitab merujuk kepada yang menerima harta warisan itu, karena kata warits artinya seorang pewaris ahli waris, sedangkan orang yang meninggalkan harta disebut 25 Moh. Muhibbin, Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam “Sebagai Pembaruan Hukum Positif di Indonesia”, Jakarta: Sinar Grafika, 2009, cet. I 26 Ibid, H. 7 27 Teungku Muhammad Habsi Ash-Shiddieqy, Fiqh Mawaris, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2001 28 Amir Syarifuddin, Hukum Kewarisan Islam, Jakarta: Kencana, 2004