Dasar-Dasar Pernikahan KAJIAN TEORITIS TENTANG

dinashkan dalam al-Quran, As-Sunnah, dan masalah ijmak. 25 Kata Mawaris diambil dari bahasa arab. Mawaris bentuk jamak dari miiraats yang berarti harta peninggalan yang diwarisi oleh ahli warisnya. Jadi, fiqh mawaris adalah suatu disiplin ilmu yang membahas tentang harta peninggalan, tentang bagaimana proses pemindahan, siapa saja yang berhak menerima harta peninggalan itu serta berapa bagian masing-masing. 26 Hasby As-Shiddiqi dalam bukunya Fiqh Mawaris telah memberikan pemahaman tentang pengertian hukum waris adalah ilmu yang dengan dia dapat diketahui orang-orang yang mewarisi, orang-orang yang tidak dapat mewarisi, kadar yang diterima oleh masing-masing ahli waris serta cara pengambilannya. 27 Di dalam ketentuan Kewarisan Islam yang terdapat dalam al-Quran lebih banyak yang ditentukan dibandingkan yang tidak ditentukan bagiannya. Oleh karena itu, hukum ini dinamai dengan Faraidh. 28 Adapun penggunaan kata mawaris lebih melihat kepada yang menjadi objek dari hukum ini, yaitu yang beralih kepada ahli waris yang masih hidup. Sebab, kata mawaris merupakan bentuk plural dari kata miiraats yang berarti mauruts atau harta yang diwarisi. Dengan demikian, arti kata warits yang digunakan dalam beberapa kitab merujuk kepada yang menerima harta warisan itu, karena kata warits artinya seorang pewaris ahli waris, sedangkan orang yang meninggalkan harta disebut 25 Moh. Muhibbin, Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam “Sebagai Pembaruan Hukum Positif di Indonesia”, Jakarta: Sinar Grafika, 2009, cet. I 26 Ibid, H. 7 27 Teungku Muhammad Habsi Ash-Shiddieqy, Fiqh Mawaris, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2001 28 Amir Syarifuddin, Hukum Kewarisan Islam, Jakarta: Kencana, 2004 muwarits. 29

E. Rukun Syarat Waris

Di dalam bahasa Indonesia syarat ialah : Rangkaian mutlak tidak dipisahkan yang bagiannya benda di luar sesuatu, tetapi tidak sah sesuatu itu, bila syarat itu di tinggalkan. 30 Ada tiga unsur yang perlu diperhatikan dalam waris - mewarisi, tiap - tiap unsure tersebut harus memenuhi berbagai persyaratan. Unsur - unsur ini dalam kitab fiqh dinamakan rukun, dan persyaratan itu dinamakan syarat untuk tiap – tiap rukun. Rukun merupakan bagian dari permasalahan yang menjadi pembahasan. Pembahasan ini tidak sempurna, jika salah satu rukun tidak ada misalnya wali dalam salah satu rukun perkawinan. Apabila perkawinan dilangsungkan tanpa wali, perkawinan menjadi kurang sempurna, bahkan menurut pendapat Imam Maliki dan Imam Syafi’i perkawinan itu tidak sah. 31 Waris-mewarisi berfungsi sebagai pergantian kedudukan dalam memiliki harta benda antara orang yang telah meninggal dunia dengan orang yang masih hidup yang ditinggalkannya ahli waris. Oleh karena itu, waris-mewarisi memerlukan syarat-syarat tertentu, yakni meninggalnya muwarrits orang yang mewariskan. Adapun syarat adalah sesuatu yang berada di luar substansi dari permasalahan yang dibahas, tetapi harus dipenuhi, seperti suci dari hadas 29 Teungku Muhammad Habsi Ash-Shiddieqy, loc.cit. H. 5 30 Muchtar Effendy, Ensiklopedia Agama Dan Filsafat, Palembang: Universitas Sriwijaya, 2001, jilid I, h. 132. 31 Moh Muhibbin, Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam sebagai pembaruan hukum positif di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2009. cet. III, h. 57.