Defenisi dan batasan Operasional

Kemudian terakhir, kalikan setiap bobot faktor dengan rating untuk mendapatkan skoring dalam kolom 4 Rangkuti, 2013.

3.5 Defenisi dan batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran, maka dibuatlah beberapa defenisi dan batasan operasional sebagai berikut:

3.5.1 Defenisi

1 Perendangan atau penyangraian adalah proses pemanasan kopi beras pada suhu 200 – 250 C. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kopi rendang yang bewarna cokelat kayu manis – kehitaman. 2 Penggilingan adalah proses pemecahan butir – butir biji kopi yang telah direndang untuk mendapatkan kopi bubuk berukuran maksimum 75 mesh. 3 Agroindustri adalah pengolahan hasil pertanian dan karena itu agroindustri merupakan bagian dari enam subsistem agribisnis yang disepakati selama ini yaitu subsistem penyediaan sarana produksi dan peralatan, usaha tani, pengolahan hasi agroindustri, pemasaran, sarana, dan pembinaan. 4 Nilai tambah value added adalah pertambahan nilai suatu komoditas karena mengalami proses pengolahan, pengangkutan, ataupun penyimpanan dalam suatu produksi. Dalam proses pengolahan nilai tambah dapat didefenisikan Rating x total bobot Total rating Bobot = sebagai selisih antara nilai produk dengan nilai biaya bahan baku dan input lainnya. Tidak termasuk tenaga kerja. 5 Lahan pertanian merupakan penentu dari pengaruh faktor produksi komoditas pertanian. 6 Tenaga kerja dalam hal ini petani merupakan faktor penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi komoditas pertanian. 7 Strategi pengembangan adalah usaha – usaha yang dilakukan guna mengembangkan produk olahan kopi bubuk arabika. 8 SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang opportunities dan ancaman threats dengan faktor internal Kekuatan strengths, dan Kelemahan weaknesses. 9 Strategi SO yaitu strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya. 10 Strategi ST yaitu strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.. 11 Strategi WO yaitu strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 12 Strategi WT yaitu strategi ini didasarkan pada kegiatan yang meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

3.5.2 Batasan Operasional

1. Penelitian ini dilakukan di Nagori Sait Buttu Saribu, Kabupaten Simalungun. 2. Sampel dalam Penelitian ini adalah seluruh Anggota Kelompok Tani Simalungun Jaya Di Nagori Sait Buttu Saribu, Kabupaten Simalungun. 3. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014. BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK SAMPEL 4.1. Deskripsi Daerah Penelitian 4.1.1. Letak dan Keadaan Geografis

Dokumen yang terkait

Strategi Pengembangan Ekspor Kopi Arabika (Coffea arabica) Sumatera Utara ( Studi Kasus : Kota Medan )

9 80 101

Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

51 259 152

Pengaruh Penjualan Kopi Arabika Dalam Bentuk Buah Panen (Cherry Red) Terhadap Ekonomi Petani Kopi Arabika Desa Tanjung Beringin Di Kabupaten Dairi

31 181 77

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) dan Strawberi (Fragaria vesca Linn.) di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun

2 50 94

Analisis Nilai tambah dan strategi pemasaran kopi bubuk arabika kelompok tani manunggal VI Kecamatan Jambu Semarang

0 10 161

Analisis Nilai Tambah Dan Strategi Pengembangan Olahan Kopi Arabika Di Kabupaten Bener Meriah Aceh

7 38 87

2. Kelapa sawit - Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Produk Olahan Kopi Bubuk Arabika (Coffea arabika) Kelompok Tani Simalungun Jaya Desa Sait Buttu Saribu Kabupaten Simalungun

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN - Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Produk Olahan Kopi Bubuk Arabika (Coffea arabika) Kelompok Tani Simalungun Jaya Desa Sait Buttu Saribu Kabupaten Simalungun

0 1 20

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Produk Olahan Kopi Bubuk Arabika (Coffea arabika) Kelompok Tani Simalungun Jaya Desa Sait Buttu Saribu Kabupaten Simalungun

0 0 5

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI TINGKAT KELOMPOK TANI SIMALUNGUN JAYA DESA SAIT BUTTU SARIBU KABUPATEN SIMALUNGUN SKRIPSI

0 0 11