Beberapa Ancaman Pada Usaha Pengolahan Kopi Bubuk Arabika di Daerah Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Kopi Bubuk Arabika

d. Beberapa Ancaman Pada Usaha Pengolahan Kopi Bubuk Arabika di Daerah

Penelitian 1. Kopi Bubuk Arabika Kalah Saing Dengan Produk – Produk Bermerek Kopi bubuk arabika yang dihasilkan oleh kelompok tani simanja saat ini masih kalah saing dengan produk – produk yang lebih dikenal dan bermerek. Hal ini dikarenakan kurangnya promosi yang dilakukan oleh kelompok tani simanja, tentu saja hal ini menjadi ancaman bagi kopi bubuk arabika simanja dalam pengembangannya yang menyebabkan kopi bubuk arabika menjadi kalah saing dengan produk lain dikalangan masyrakat.

2. Faktor Cuaca Yang Berpengaruh Dalam Proses Pengolahan

Pengolahan kopi bubuk arabika, khususnya pada proses pendinginan yang dilakukan setelah proses penyangraian bergantung pada cuaca. Tentu saja hal ini biasa mengurangi aroma yang dihasilkan. Hal ini juga menjadi salah satu ancaman untuk pengembangan usaha pengolahan kopi bubuk arabika. Dengan demikian, hipotesis 3 terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi pengolahan kopi bubuk arabika di daerah penelitian di terima.

5.4. Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Kopi Bubuk Arabika

Strategi adalah perencanaan, arah dan pengelolaan untuk mencapai suatu tujuan. Strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi dengan tantangan lingkungan. Strategi dirancang untuk mengetahui apakah tujuan utama dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat. Penentuan strategi pengembangan usaha pengelolaan kopi biji arabika menjadi kopi bubuk arabika memiliki tahapan – tahapan. Adapun tahapan – tahapan tersebut adalah: Tahapan Pengumpulan Data Tahapan pengumpulan data adalah tahapan kegiatan pengumpulan data dan pengklasifikasian serta pra analisis. Pada tahap ini data akan dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal. Model yang digunakan pada tahap ini adalah model: - Matriks faktor Strategi Internal - Matriks faktor Strategi Eksternal Tabel 21. matriks Faktor Strategi Internal Faktor Strategi Internal Rating Bobot Skoring Rating x Bobot Kekuatan: a. Bahan Baku Tersedia 4 10,81 43,24 b. Tenaga Kerja Tersedia 4 10,81 43,24 c. Tidak Menggunakan Bahan Campuran 4 10,81 43,24 d. Memberikan Nilai Tambah 3,5 9,46 33,11 e. Harga Kopi bubuk 3 8,11` 24,32 Total 18,5 50 187,16 Kelemahan a. Sumber Modal Yang Kurang 1 3,85 3,85 b. Teknologi Sederhana 2,5 9,62 24,05 c. Hanya ada 1 Variasi Produk 2,5 9,62 24,05 d. Pengembangan Lahan Agroindustri kopi bubuk tidak tersedia 2 7,69 15,38 e. Pelatihan dan Pendidikan 2 7,69 15,38 f. Pemasaran produk kurang luas 1 3,85 3,85 g. Tidak ada kerjasama dengan lembaga lain 2 7,69 15,38 Total 13 50 101,94 Sumber: data diolah dari lampiran 12, 13, 2014 Tabel 22. Matriks Faktor Strategi Eksternal Faktor Strategi Eksternal Rating Bobot Skoring Rating x Bobot Peluang a. Merek Dagang 3,5 10,29 36,03 b. Izin Badan Pengawas Obat dan Makanan 3 8,84 26,52 c. Semakin banyak orang yang minum kopi 3,5 10,29 36,03 d. Sarana Infrastruktur Pengolahan 3,5 10,29 36,03 e. Kebiijakan pemerintah yang tidak berkelanjutan 3,5 10,29 36,03 Total 17 50 170,64 Ancaman f. Kopi bubuk arabika kalah saing dengan produk – produk bermerek 2 25 50 g. Faktor cuaca yang berpengaruh dalam proses pengolahan 2 25 50 Total 4 50 100 Sumber: data diolah dari lampiran 14,15, 2014 Tabel 23. Gabungan Matriks Faktor Strategi Internal dan Matriks Strategi Eksternal Usaha Pengolahan Kopi Bubuk Arabika di Daerah Penelitian Faktor Strategi Internal Rating Bobot Skoring Rating x Bobot Kekuatan: a. Bahan Baku Tersedia 4 10,81 43,24 b. Tenaga Kerja Tersedia 4 10,81 43,24 c. Tidak Menggunakan Bahan Campuran 4 10,81 43,24 d. Memberikan Nilai Tambah 3,5 9,46 33,11 e. Harga Kopi Bubuk 3 8,11` 24,32 Total Skor Kekuatan 18,5 50 187,16 Kelemahan a. Sumber Modal Yang Kurang 1 3,85 3,85 b. Teknologi Sederhana 2,5 9,62 24,05 c. Hanya ada 1 Variasi Produk 2,5 9,62 24,05 d. Pengembangan Lahan Agroindustri kopi bubuk tidak tersedia 2 7,69 15,38 e. Pelatihan dan Pendidikan 2 7,69 15,38 f. Pemasaran kurang luas 1 3,85 3,85 g. Tidak ada kerjasama 2 7,69 15,38 Total Skor Kelemahan 13 50 101,94 Selisih Kekuatan – Kelemahan 85,22 Peluang a. Merek Dagang 3,5 10,29 36,03 b. Izin Badan Pengawas Obat dan Makanan 3 8,84 26,52 c. Semakin banyak orang yang minum kopi 3,5 10,29 36,03 d. Sarana Infrastruktur 3,5 10,29 36,03 e. Kebijakan Pemerintah 3,5 10,29 36,03 Total skor peluang 17 50 170,64 Ancaman a. Kopi bubuk arabika kalah saing dengan produk – produk bermerek 2 25 50 b. Faktor cuaca yang berpengaruh dalam proses pengolahan 2 25 50 Total Skor Ancaman 4 50 100 Selisih peluang – ancaman 70,64 Sumber: data diolah dari lampiran 12,13,14,15, 2014 Setelah melakukan perhitungan bobot dari masing – masing faktor internal maupun eksternal kemudian dianalisis dengan menggunakan matriks posisi. Matriks posisi digunakan untuk melihat posisi strategi pengembangan usaha pengolahan kopi bubuk arabika di daerah penelitian. Berdasarkan Tabel 22 diperoleh nilai X 0 yaitu 85,22 dan nilai Y 0 yaitu 70,64. Posisi titik koordinatnya dapat dilihat pada koordinat Cartesius berikut ini: Gambar 4 . Matriks Posisi SWOT Pengembangan Kopi Bji Arabika Menjadi Kopi Bubuk Arabika Gambar 4. Matriks Posisi SWOT Dari hasil – hasil matriks internal – eksternal yang diperoleh dari nilai total skor pembobotan pada usaha Home Industri Kelompok Tani Simalungun Jaya di daerah penelitian adalah untuk faktor internal pada sumbu X + 85,22 bernilai yang artinya nilai ini merupakan selisih antara kekuatan dan kelemahan dimana kekuatan lebih besar dibandingkan dengan kelemahan. Untuk faktor Eksternal pada sumbu Y+ bernilai 70,64 yang artinya nilai ini merupakan selisih antara peluang dan ancaman dimana ternyata nilai peluang lebih besar dari pada ancaman. FAKTOR EKSTERNAL Kuadran III Strategi Turn - Around Kuadran I Strategi Agresif Y + 70,64 F A K T O R I N T E R N A L Kuadran II Strategi Diversifikasi Kuadran IV Strategi Difensif Y - 85,22 X + X - Hasil ini menunjukkan bagaimana Home Industry kopi tersebut memperoleh strategi lebih detail dan mengetahui reaksi besar kecilnya strategi pengembangan usaha Home Industry pengolahan kopi bubuk arabika tersebut, maka strategi pengembangan ini berada pada daerah kuadran I. Hal ini menyatakan bahwa daerah kuadran I merupakan posisi menguntungkan dimana pengolah atau pelaku Home Industry mempunyai peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan pada kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif Growth Oriented Strategy . peluang – peluang tersebut adalah merek dagang, izin BPOM, trend kopi, sarana infrastruktur pengolahan, dan kebijakan pemerintah. Strategi Agresif lebih focus kepada SO Strengths dan Opportunities yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya. Dengan demikian, hipotesis 4 strategi pengembangan yang dilakukan di daerah penelitian adalah strategi agresif di terima. Tahap Analisis Data Tabel 24. Matriks SWOT Strengths S Weaknesess W 1. Bahan baku tersedia 2. Tenaga kerja tersedia 3. Tidak menggunakan bahan campuran 4. Memberikan nilai tambah 5. Harga kopi bubuk stabil 1. Sumber modal kurang 2. Teknologi sederhana 3. Hanya ada 1 variasi produk 4. Lahan agroindustry tidak tersedia 5. Kurangnya pelatihan dan pendidikan yang diterima 6. Pemasaran kurang luas 7. Tidak ada kerja sama Opportunities O Strategi SO Strategi Wo 1. Memiliki Merek dagang 2. Memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan 3. Trend Kopi 4. Infrastruktur yang mendukung 5. Kebijakan pemerintah 1. Memperbesar usaha dengan memanfaatkan ketersediaan bahan baku, ketersediaan Tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan permintaan pasar S1,2, O1,2 2. Meningkatkan produksi dan penjualan dengan memanfaatkan trend kopi saat ini serta infrastruktur lokasi Home Industry yang mudah dijangkau S3,4,5, dan O4,5 3. Meningkatkan kualitas produk dengan memanfaatkan peluang yang ada sehingga meningkatkan nilai yang tambah yang diperoleh S3,5 dan O1,2,3,4,5 1. Memanfaatkan kebijakan pemerintah untuk melengkapi teknologi yang digunakan pada proses pengolahan kopi W2, O4,5 2. Menambah dan mempertahankan tenaga kerja dengan meningkatkan kesejahteraan dan motivasi penjualan W1,2,3 O1,2,3 3. Memanfaatkan trend kopi untuk peningkatan pemesanan dengan cara meningkatkan citra rasa kopi serta menjalin kerjasama dengan lembaga – lembaga lain, untuk memperluas jangkauan pemasaran W2,3,6,7, O1,2,3 Treaths T Strategi ST Strategi WO 1. Produk kalah saing 2. Faktor cuaca dalam pengolahan 1. Memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara optimal agar menghasilkan produk siap bersaing di pasar S1,2,3, T1,2 2. Meningkatkan kualitas produk sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dari pengolahan kopi sehingga dapat menyaingi produk lain S3,4,5 T1,2 1. Menjalin kerja sama dengan lembaga – lembaga lain, sehingga mendapatkan investasi modal yang dapat digunakan untuk melengkapi sarana – sarana teknologi pengolahan kopi sehingga, dapat digunakan untuk mengurangi resiko kerusakan produk akibat faktor cuacaW1,2,3 T1,2. EKSTERNA INTERNAL Tahap Pengambilan Keputusan Tahap terakhir yaitu tahap “pengambilan keputusan” yaitu tahap yang bertujuan untuk menyusun strategi yang telah digambarkan oleh matriks SWOT, sehingga strategi yang muncul dapat dijadikan acuan untuk dapat meningkatkan strategi pengembangan usaha pengolahn kopi bubuk arabika di daerah penelitian. Adapun strategi yang dimaksud adalah: Strategi SO 1. Memanfaatkan usaha dengan memanfaatkan ketersediaan bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan permintaan pasar yang ada saat ini. 2. Meningkatkan produksi dan penjualan dengan memanfaatkan trend kopi saat ini serta infrastruktur lokasi home industry yang mudah dijangkau sehingga mempermudah konsumen untuk membeli kopi bubuk arabika secara langsung ke lokasi home industry. 3. Meningkatkan kualitas produk dengan memanfaatkan peluang yang ada sehingga meningkatkan nilai yang tambah yang diperoleh. Strategi WO 1. Memanfaatkan kebijakan pemerintah untuk melengkapi teknologi yang digunakan pada proses pengolahan kopi. 2. Menambah dan mempertahankan tenaga kerja dengan meningkatkan kesejahteraan dan motivasi penjualan. 3. Memanfaatkan trend kopi untuk peningkatan pemesanan dengan cara meningkatkan cita rasa kopi serta menjalin kerjasama dengan lembaga lain untuk memperluas jangkauan pemasaran. Strategi ST 1. Memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara optimal agar menghasilkan produk siap bersaing di pasar. 2. Meningkatkan kualitas produk sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dari pengolahan kopi sehingga dapat menyaingi produk lain. Strategi WT 1. Menjalin kerjasama dengan lembaga – lembaga lain, sehingga mendapatkan investasi modal yang dapat digunakan untuk melengkapi sarana – sarana seperti teknologi pengolahan kopi sehingga, dapat digunakan untuk mengurangi resiko kerusakan produk akibat faktor cuaca.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Strategi Pengembangan Ekspor Kopi Arabika (Coffea arabica) Sumatera Utara ( Studi Kasus : Kota Medan )

9 80 101

Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

51 259 152

Pengaruh Penjualan Kopi Arabika Dalam Bentuk Buah Panen (Cherry Red) Terhadap Ekonomi Petani Kopi Arabika Desa Tanjung Beringin Di Kabupaten Dairi

31 181 77

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) dan Strawberi (Fragaria vesca Linn.) di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun

2 50 94

Analisis Nilai tambah dan strategi pemasaran kopi bubuk arabika kelompok tani manunggal VI Kecamatan Jambu Semarang

0 10 161

Analisis Nilai Tambah Dan Strategi Pengembangan Olahan Kopi Arabika Di Kabupaten Bener Meriah Aceh

7 38 87

2. Kelapa sawit - Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Produk Olahan Kopi Bubuk Arabika (Coffea arabika) Kelompok Tani Simalungun Jaya Desa Sait Buttu Saribu Kabupaten Simalungun

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN - Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Produk Olahan Kopi Bubuk Arabika (Coffea arabika) Kelompok Tani Simalungun Jaya Desa Sait Buttu Saribu Kabupaten Simalungun

0 1 20

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Produk Olahan Kopi Bubuk Arabika (Coffea arabika) Kelompok Tani Simalungun Jaya Desa Sait Buttu Saribu Kabupaten Simalungun

0 0 5

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI TINGKAT KELOMPOK TANI SIMALUNGUN JAYA DESA SAIT BUTTU SARIBU KABUPATEN SIMALUNGUN SKRIPSI

0 0 11