Manajemen Strategi Analisis SWOT

terdiri dari benih, pupuk, pestisida, dan upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja. 4. Teknologi Penggunaan teknologi dapat menciptakan rekayasa perlakuan terhadap tanaman dan dapat mencapai tingkat efisiensi yang tinggi. 5. Manajemen Dalam usahatani modern, peranan manajemen menjadi sangat penting dalam mengelola produksi komoditas pertanian, mulai dari perencanaan planning, pengorganisasian organizing, pengendalian controlling, dan evaluasi evaluation. Usahatani kooperatif Usahatani kooperatif merupakan usahatani yang dikelola secara kelompok dan tidak seluruh faktor produksi dikuasai oleh kelompok, hanya kegiatan yang dilakukan bersama – sama. Misalnya, setiap individu petani mempunyai faktor produksai dalam kelompok dan pekerjaannya dilakukan bersama – sama pemberian pupuk, pemberantasan hama penyakit, dan sebagainya ABD. Rahim dkk, 2008.

2.3. Manajemen Strategi

Strategi merupakan tindakan yang bersifat senantiasa meningkat dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan dimasa yang akan datang. Strategi merupakan respon secara terus - menerus maupun adiktif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi Umar, 2008. Manajemen strategi dibuat melalui perumusan strategi, yang meliputi empat perumusan yaitu: 1. Penentuan Misi Perusahaan Misi organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi atau perusahaan tersebut berdiri. 2. Menentukan Tujuan Yang Ingin Dicapai Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Beberapa bidang dan tujuan yang perlu dibuat perusahaan diantaranya: profitabilitas laba bersih, efisiensi biaya produksi, pertumbuhan usaha perusahaan, kekayaan pemegang saham, penggunaan sumberdaya, reputasi perusahaan, kontribusi untuk karyawan, kontribusi untuk lingkungan, kondisi pasar, kondisi perkembangan teknologi, kelangsungan hidupmperusahaan, dan kebutuhan pribadi manajemen puncak. 3. Pengembangan Strategi Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. 4. Penetapan Pedoman Kebijakan Kebijakan merupakan pedoman perusahaan secara luas yang menghubungkan perumusan strategi dan implementasi David, 2004.

2.4. Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang opportunities dan ancaman threats dengan faktor internal Kekuatan strengths, dan Kelemahan weaknesses. Dalam penyusunan perencanaan strategis disususun melalui 3 tahap analisis yaitu: Tahap Pengumpulan Data, Tahap Analisis, dan Tahap pengambilan keputusan. Pada tahap pengumpulan data, data dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Data Eksternal dan Data Internal. Sedangkan untuk model, model yang dipakai pada tahap ini terdiri atas: Matriks Faktor Strategi Eksternal, Matriks Strategi Internal dan Matriks posisi Rangkuti, 2013.

1. Matriks Faktor Strategi Eksternal,

Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu Faktor Strategi Eksternal EFAS. Berikut adalah cara penentuan Faktor Strategi Eksternal: 1. Susunlah dalam kolom 1 faktor – faktor eksternal Peluang dan Ancaman. 2. Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2 sesuai dengan besar kecilnya pengaruh yang ada pada faktor strategi, mulai dari nilai 4 Sangat Penting, nilai 3 Penting, nilai 2 Cukup Penting, dan nilai 1 Sangat tidak Penting. 3. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing – masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 0 sampai dengan 1 berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. 5. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi eksternalnya Rangkuti, 2013.

2. Matriks Faktor Strategi Internal

Setelah faktor – faktor strategi internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS Internal Strategi Factors Analysis Summary disusun untuk merumuskan faktor – faktor strategis internal tersebut ke dalam kerangka Kekuatan dan Kelemahan perusahaan. Berikut adalah cara penentuan Faktor Strategi Internal: 1. Susunlah dalam kolom 1 faktor – faktor internal Peluang dan Ancaman. 2. Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2 sesuai dengan besar kecilnya pengaruh yang ada pada faktor strategi, mulai dari nilai 4 Sangat Penting, nilai 3 Penting, nilai 2 Cukup Penting, dan nilai 1 Sangat tidak Penting. 3. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing – masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 0 sampai dengan 1 berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. 5. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi eksternalnya Rangkuti, 2013.

3. Matriks Posisi

Hasil analisis pada tabel matriks faktor strategi internal dan faktor strategi eksternal dipetakan pada matriks posisi dengan cara sebagai berikut : 1. Sumbu horizontal x menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertikal y menunjukkan peluang dan ancaman. 2. Posisi perusahaan ditentukan dengan hasil sebagai berikut : • Kalau peluang lebih besar dari pada ancaman maka nilai y0 dan sebaliknya • Kalau ancaman lebih besar dari pada peluang maka nilainya y0. • Kalau kekuatan lebih besar daripada kelemahan maka nilai x0 dan • Sebaliknya kalau kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilainya x0. Diagram Analisis Swot Gambar 1. Diagram analisis SWOT BERBAGAI PELUANG BERBAGAI ANCAMAN KELEMAHAN INTERNAL KEKUATAN INTERNAL 1. Mendukung strategi agresif 4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung strategi diversifikasi 3. Mendukung strategi turn around • Kuadran 1: Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif growth oriented strategy. • Kuadran 2 : Meskipun menghadadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi produkpasar. • Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendalakelemahan internal. • Kuadran 4 :Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal Rangkuti, 2013. Matriks SWOT dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternative srategis yaitu: 1. Strategi SO yaitu strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya. 2. Strategi ST yaitu strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.. 3. Strategi WO yaitu strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4. Strategi WT yaitu strategi ini didasarkan pada kegiatan yang meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Tabel 2. Matriks Analisis SWOT IFAS Kekuatan Strenghts Kelemahan Weakness Peluang opportunities Strategi S – O Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi W – O Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Ancaman Threats Strategi S – T Ciptakan strategii yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi W – T Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Sumber : Rangkuti, 2013

2.5. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Strategi Pengembangan Ekspor Kopi Arabika (Coffea arabica) Sumatera Utara ( Studi Kasus : Kota Medan )

9 80 101

Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

51 259 152

Pengaruh Penjualan Kopi Arabika Dalam Bentuk Buah Panen (Cherry Red) Terhadap Ekonomi Petani Kopi Arabika Desa Tanjung Beringin Di Kabupaten Dairi

31 181 77

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) dan Strawberi (Fragaria vesca Linn.) di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun

2 50 94

Analisis Nilai tambah dan strategi pemasaran kopi bubuk arabika kelompok tani manunggal VI Kecamatan Jambu Semarang

0 10 161

Analisis Nilai Tambah Dan Strategi Pengembangan Olahan Kopi Arabika Di Kabupaten Bener Meriah Aceh

7 38 87

2. Kelapa sawit - Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Produk Olahan Kopi Bubuk Arabika (Coffea arabika) Kelompok Tani Simalungun Jaya Desa Sait Buttu Saribu Kabupaten Simalungun

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN - Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Produk Olahan Kopi Bubuk Arabika (Coffea arabika) Kelompok Tani Simalungun Jaya Desa Sait Buttu Saribu Kabupaten Simalungun

0 1 20

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Produk Olahan Kopi Bubuk Arabika (Coffea arabika) Kelompok Tani Simalungun Jaya Desa Sait Buttu Saribu Kabupaten Simalungun

0 0 5

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI TINGKAT KELOMPOK TANI SIMALUNGUN JAYA DESA SAIT BUTTU SARIBU KABUPATEN SIMALUNGUN SKRIPSI

0 0 11