Membentuk Regresi Kedua Regresi Linier Ganda Seleksi Variabel Ketiga Diregresikan Membentuk Persamaan Regresi Ketiga Pembentukan Persamaan Penduga Pertimbangan Terhadap Penduga

26

2.11.3 Seleksi Variabel Kedua Diregresikan

Cara menyeleksi variabel yang kedua diregresikan adalah memilih parsial korelasi variabel sisa yang terbesar. Untuk menghitung harga masing-masing korelasi parsial dengan rumus Sudjana, 2005: � ℎ = � ℎ − � � ℎ √ − � − � ℎ Keterangan: merupakan variabel sisa

2.11.4 Membentuk Regresi Kedua Regresi Linier Ganda

Dengan memilih korelasi parsial variabel sisa terbesar untuk variabel tersebut masuk dalam regresi, persamaan regresi kedua dibuat = + ℎ ℎ + dengan cara sebagai berikut: = [ ℎ ℎ ℎ� � ] ′ − = [ � ∑ ℎ ∑ ∑ ℎ ∑ ℎ ∑ ℎ ∑ ∑ ℎ ∑ ] − = [ � ] ′ = [ ∑ ∑ ℎ ∑ ] = ′ − . ′ = [ ℎ ] Uji keberartian regresi dengan tabel anava sama dengan langkah kedua yaitu dengan menggunakan tabel 2.3. Selanjutnya diperiksa apakah koefisien regresi b k signifikan, dengan hipotesa: H : b k = 0 H 1 : b k ≠ 0 F hitung = � Universitas Sumatera Utara 27 Keputusan: a Bila F hitung F 1 ; n - p ; 0,05 , terima H artinya b k dianggap sama dengan nol, maka proses diberhentikan dan persamaan yang terbaik = + ℎ ℎ . b Bila F hitung ≥ F 1 ; n - p ; 0,05 , tolak H artinya b k dianggap tidak sama dengan nol, maka variabel tetap di dalam penduga.

2.11.5 Seleksi Variabel Ketiga Diregresikan

Dipilih kembali harga korelasi parsial variabel sisa terbesar. Menghitung harga masing-masing parsial korelasi variabel sisa dengan rumus Sudjana, 2005: � ℎ = � ℎ − � � ℎ √ − � − � ℎ Keterangan: merupakan variabel sisa

2.11.6 Membentuk Persamaan Regresi Ketiga

Dengan memilih korelasi parsial terbesar, persamaan regresi dibuat = + ℎ ℎ + + , dengan cara sebagai berikut: = [ ℎ ℎ ℎ� � � ] = [ � ] ′ − = [ � ∑ ℎ ∑ ℎ ∑ ℎ ∑ ∑ ∑ ℎ ∑ ℎ ∑ ∑ ℎ ∑ ∑ ℎ ∑ ∑ ∑ ∑ ] − ′ = [ ∑ ∑ ℎ ∑ ∑ ] Untuk proses selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama seperti diatas. Universitas Sumatera Utara 28

2.11.7 Pembentukan Persamaan Penduga

Persamaan penduga ̂ = + dimana X i adalah semua variabel X yang masuk kedalam penduga faktor penduga dan b i adalah koefisien regresi untuk X i .

2.11.8 Pertimbangan Terhadap Penduga

Sebagai pembahasan suatu penduga, untuk menanggapi kecocokan penduga yang diperoleh ada dua hal yang dipertimbangkan yakni: a. Pertimbangan berdasarkan R 2 Koefisien determinasi ganda R 2 mengukur tingkat ketepatankecocokan goodness of fit dari regresi linier ganda. Suatu penduga sangat baik digunakan apabila persentase variabel yang dijelaskan sangat besar atau bila R 2 → 1 b. Analisa residu Suatu regresi adalah berarti dan model regresinya cocok sesuai berdasarkan nilai observasi apabila asumsi dibawah ini dipenuhi: ≈ N , � berarti residu e j mengikuti distribusi normal dengan mean e = 0 dan varian σ 2 = konstanta Asumsi ini dibuktikan dengan analisis residu. Untuk langkah ini pertama dihitung residu sisa dari penduga, yaitu selisih dari respon observasi terhadap hasil keluaran oleh penduga berdasarkan prediktor observasi. Dengan rumus: = − ̂ dimana tabelnya seperti dibawah ini: Universitas Sumatera Utara 29 Tabel 2.5 Analisa Residu No. Observasi Respon Penduga Residu 1 2 3 n � ̂ ̂ ̂ ̂ � − ̂ − ̂ − ̂ � − ̂ � Jumlah - - ∑ Rata-rata - - ∑ � Asumsi a. Rata-rata residu sama dengan nol ̅ = b. Varian e j = Varian e k = � Keadaan ini dibuktikan dengan uji statistika dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman Spearman’s Rank Correlation Test, ditunjukkan dengan tabel berikut: Tabel 2.6 Rank Spearman No. Observasi Penduga Y j Residu � Rank Y Rank e �� − � � � 1 2 3 N � � � � � � � � � � � � � � � � d d d d � d d d d � Jumlah - - - - - ∑ d Uji Hipotesa: H : Varian = Varian = � H 1 : Varian ≠ Varian ≠ � Koefisien korelasi Rank Spearman r s : � = − 6 ∑ � � − Universitas Sumatera Utara 30 Dimana: = Perbedaan rank yang diberikan oleh dua karakter yang berbeda n = jumlah responden Untuk sampel besar n 10 diuji dengan menggunakan Uji t dengan rumus: t = � √� − √ − � Keputusan: a Jika � ≤ � � �− , maka H diterima b Jika � � � �− , maka H ditolak Bila H diterima maka varian = varian = � atau varian seluruh residu adalah sama, sehingga model regresi linier yang terbentuk adalah cocok. Universitas Sumatera Utara 31 BAB III PEMBAHASAN

1.12 Deskripsi Obyek Penelitian