Uji Multikolinearitas Uji Heterokedastisitas

41 Sehingga diperoleh : Y 1 = -2,062 + 3,062 = 1 Y 2 = -1,446 + 3,062 = 1,616 Y 3 = -0,524 + 3,062 = 2,538 Y 4 = 0,755 + 3,062 = 3,817 Y 5 = 2,338 + 3,062 = 5,40 Untuk transformasi item variabel lainnya menggunakan Microsoft Excel 2007 Add-Ins, sehingga hasil yang diperoleh: Tabel 3.7 Hasil Transformasi Data Ordinal Dengan MSI Variabel Pertanyaan Kategori 1 2 3 4 5 1 - - 1,000 2,313 3,662 2 - - 1,000 2,231 3,593 1 - - 1,000 2,401 3,813 2 - - 1,000 2,504 4,121 3 - - 1,000 2,455 3,861 1 - - 1,000 2,172 3,569 2 1,000 2,368 3,733 3 - - 1,000 2,609 4,201 1 - - 1,000 2,271 3,542 2 - - 1,000 2,513 4,096 1 - - 1,000 2,827 4,463 2 - - 1,000 2,387 3,809 3 - - 1,000 2,686 4,222 1 - - - 1,000 2,610 2 - - - 1,000 2,604 1 1,000 1,616 2,538 3,817 5,400 2 - 1,000 2,237 3,476 4,811 3 1,000 1,676 3,112 4,671 - 4 - 1,000 2,130 3,372 4,738 Sumber: Perhitungan menggunakan Excel

1.15 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik Universitas Sumatera Utara 42 seharusnya tidak terjadi di antara variabel bebas. Dalam penelitian ini gejala multikolinearitas dilihat dari nilai korelasi antara variabel bebas. Asumsi H : Tidak adanya multikolinearitas antar variabel bebas H 1 : Adanya multikolinearitas antar variabel bebas Dari tabel penolong perhitungan korelasi variabel dan yang dapat dilihat dalam Lampiran E. diperoleh: � x = ∑ − ̅ − ̅ √∑ − ̅ ∑ − ̅ � = 20,1362 √ 91,9581 170,7173 = 0,1607 Untuk perhitungan nilai koefisien korelasi antara variabel lainnya menggunakan SPSS for Windows 16. Sehingga hasil yang diperoleh: Tabel 3.8 Hasil Uji Multikolinearitas 1 0,161 0,311 0,234 -0,051 0,010 0,161 1 0,143 0,250 0,078 0,048 0,311 0,143 1 0,363 0,079 0,293 0,234 0,250 0,363 1 0,283 0,301 -0,051 0,078 0,079 0,283 1 0,167 0,010 0,048 0,293 0,301 0,167 1 Sumber: Perhitungan menggunakan SPSS Tabel 3.8 menunjukkan bahwa tidak satupun nilai korelasi antara variabel bebas lebih dari 0,5 maka H diterima. Dengan kata lain tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas. Universitas Sumatera Utara 43

1.16 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman. Asumsi H : Tidak adanya heterokedastisitas H 1 : Adanya heterokedastisitas Dari tabel penolong perhitungan korelasi Spearman variabel dan residu e yang dapat dilihat dalam Lampiran F. diperoleh: ∑ = ∑ t 3 - t n = 4 3 - 4 40 + 3 3 - 3 40 + 11 3 - 11 40 + 2 3 - 2 40 + 7 3 - 7 40 + 11 3 - 11 40 = 255,5 ∑ � = ∑ t 3 - t n = 2 3 - 2 40 = 0,5 ∑ = n 3 - n n − ∑ = 40 3 - 40 40 − 255,5 = 5074,5 ∑ = n 3 - n n − ∑ � = 40 3 - 40 40 − 0,5 = 5329,5 � = ∑ + ∑ − ∑ 2 √∑ . ∑ = 5074,5 + 5329,5 - 9826,5 2 √ 5074,5 5329,5 = 0,0555 � = � √ n - 2 1 − � = 0,0555√ 40 - 2 1 - 0,0555 2 = 0,3427 t tabel = t α n – 2 = t 0,0538 = 1,6866 t t tabel , berdasarkan kondisi ini tidak terdapat hubungan yang nyata antara variabel dengan nilai residu e sehingga tidak adanya heterokedastisitas. Untuk perhitungan nilai korelasi antara nilai residu e dengan lainnya menggunakan Software SPSS 16, sehingga hasil yang diperoleh: Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 3.9 Hasil Uji Heterokedastisitas Correlation Residual Spearman’s rho Residual Correlation Coefficient 1 ,053 - ,052 ,035 - ,028 - ,076 - ,004 Sig. 2- tailed ,743 ,750 ,830 ,865 ,642 ,980 Correlation is significant at the 0,05 level 2-tailed Sumber: Perhitungan menggunakan SPSS Tabel 3.9 menunjukkan bahwa nilai signifikansi keenam variabel tersebut tidak signifikan 0,05 maka H diterima, dengan kata lain tidak adanya heterokedastisitas.

1.17 Uji Autokorelasi