2.6.5 Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Manggis
Beberapa peneliti telah banyak melakukan percobaanya terhadap aktivitas antioksidan yang terdapat di dalam ekstrak kulit buah
manggis Garcinia mangostana L.. Metode yang paling sering digunakan adalah 2,2
–difenil–1–pikrilhidrazin DPPH. Metode DPPH pada prinsipnya adalah reaksi penangkapan hidrogen oleh
DPPH dari senyawa antioksidan. Derajat penurunan warna ungu merah DPPH menjadi DPPH dalam bentuk tereduksi yang berwarna
kuning mengindikasikan kemampuan peredaman senyawa tersebut sebagai antiradikal bebas Kosem et al., 2007.
Weecharangsan et al. 2006, mempelajari sifat antioksidan dan
neuroprotektif dari empat jenis ekstrak kulit buah manggis ekstrak air, etanol 50, etanol 95, dan ethyl acetate. Kapasitas antioksidan
tersebut diuji dengan metode DPPH dengan konsentrasi 1; 10; 50 dan 100 μgml pada masing–masing ekstrak. Kapasitas antioksidan
ekstrak tersebut kemudian diuji pada sel neuroblastoma NG108 –15
yang terpapar hidrogen peroksida H
2
O
2
, kedua ekstrak tersebut ekstrak air dan etanol 50 menunjukan kemampuan sebagai
neuroprotektif. Penelitian lain yang dilakukan oleh Chomnawang et al. 2007 dengan menggunakan metode DPPH juga menunjukan
bahwa ekstrak etanol kulit buah manggis mempunyai kemampuan sebagai antioksidan. Ekstrak tersebut dapat menurunkan produksi
ROS secara signifikan pada sel polymorphonuclear leucocyte PML pada anion superoxide.
Pada penelitian Haruenkit et al. 2007, menunjukkan aktivitas antioksidan
manggis dengan
metode DPPH
dan 3
ethylbenzothiazoline–6–sulphonic acid ABTS assays. Pada penelitian tersebut, tikus Wistar betina yang diberi makan standar dan
tambahan 1 kolesterol serta 5 ekstrak manggis, menunjukkan mampu menghambat peningkatan lipid plasma dan peningkatan
aktivitas antioksidan. Kosem et al. 2007 juga meneliti aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah manggis dengan menggunakan
metode DPPH. Ekstrak tersebut juga mempunyai kemampuannya meredam ion radikal seperti, hydroxyl radical, superoxide, nitric
oxide, juga menghambat terjadinya peroksidasi lipid.
Pothitirat et al. 2010 mengekstrak kulit buah manggis dengan etanol 95 dengan cara maserasi, perkolasi, ultrasonik, dan magnetic stirrer,
serta etanol 50, 70, dan 95 dengan menggunakan soxhlet. Aktivitas
antioksidan ekstrak
tersebut yang
diuji dengan
menggunakan metode DPPH dan diketahui bahwa ekstrak etanol 95 dengan cara maserasi dan soxhlet mempunyai aktivitas antioksidan
yang baik, namun demikian ekstrak 50 etanol dengan menggunakan 37 soxhlet menunjukan aktivitas antioksidan yang terbaik.
Sementara Moongkarndi et al. 2004 menunjukkan bahwa ekstrak
kulit buah manggis secara signifikan mampu mengurangi produksi ROS pada human breast cancer SKBR3, yang diukur dengan
menggunakan metode
2,7 –dichlorofluorescein
diacetate