4. Kelompok 4
P2
: Kelompok tikus
yang dipaparkan
gelombang elektromagnetik handphone selama tiga jam dalam 28
hari dan diikuti dengan pemberian ekstrak etanol kulit manggis dengan dosis 100 mgkgBB Kelompok
Perlakuan 2. 5.
Kelompok 5 P3
: Kelompok tikus
yang dipaparkan
gelombang elektromagnetik handphone selama tiga jam dalam 28
hari dan diikuti dengan pemberian ekstrak etanol kulit manggis dengan dosis 200 mgkgBB Kelompok
Perlakuan 3.
3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.5.1 Kriteria Inklusi
1. Tikus putih Rattus norvegicus jantan galur Sprague dawley.
2. Sehat tidak nampak sakit, rambut tidak rontok dan tidak nampak
kusam, aktivitas aktif. 3.
Berat badan 200–300 gram.
3.5.2 Kriteria Eksklusi
1. Sakit penampakan rambut kusam, rontok atau botak dan aktivitas
kurang atau tidak aktif, keluarnya eksudat yang tidak normal. 2.
Terdapat penurunan berat badan lebih dari 10 setelah masa adaptasi.
3. Mati selama masa pemberian perlakuan.
3.6 Alat dan Bahan Penelitian
3.6.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1.
Kandang tikus terbuat dari plastik berukuran 40x20x20 cm
3
dengan tutup kawat.
2. Kandang tikus modifikasi untuk melakukan paparan gelombang
elektromagnetik handphone. 3.
Handphone. 4.
Tempat makan dan minum hewan. 5.
Stopwatch. 6.
Timbangan untuk menimbang ekstrak manggis. 7.
Timbangan digital untuk menimbang berat badan tikus. 8.
Sonde lambung untuk pemberian ekstrak pada tikus. 9.
Alat bedah minor. 10.
Spuit 1cc. 11.
Handschoen, kapas, alkohol dan formalin. 12.
Mikroskop.
3.6.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1.
Tikus putih jantan Rattus norvegicus galur Sprague dawley. 2.
Ekstrak kulit buah manggis Garcinia mangostana L.. 3.
Larutan etanol, eter, dan NaCl 0,9. 4.
Pakan hewan berupa pelet. 5.
Ketamin.
3.7 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional
3.7.1 Identifikasi Variabel
Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel bebas Independent, variabel terikat Dependent dan variabel perantara.
Adapun variabel pada penelitian ini adalah: A.
Variabel Bebas Independent Pada penelitian ini yang termasuk ke dalam variabel bebas adalah
ekstrak etanol kulit buah manggis Garcinia mangostana L. dan paparan gelombang elektromagnetik handphone.
B. Variabel Terikat Dependent
Pada penelitian ini yang termasuk ke dalam variabel terikat adalah gambaran histopatologi testis terhadap jumlah sel spermatozoa
dan sel spermatogenik tikus putih galur Sprague dawley. C.
Variabel Perantara Pada penelitian ini, variabel perantara dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu: 1.
Variabel yang dapat dikendalikan Yang termasuk dalam variabel perantara yang dapat
dikendalikan adalah jenis tikus, umur tikus, makanan tikus, minuman tikus, dosis ekstrak etanol kulit manggis Garcinia
mangostana L.. 2.
Variabel yang tidak dapat dikendalikan Yang termasuk dalam variabel perantara yang tidak dapat
dikendalikan adalah absorbsi ekstrak kulit buah manggis
Garcinia mangostana L. dan respon individu terhadap gelombang elektromagnetik handphone.
3.7.2 Definisi Operasional
Adapun definisi operasional yang disajikan dalam Tabel 2 dibawah ini.
Tabel 2 . Definisi Operasional
No. Variabel
Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1 Ekstrak
kulit buah manggis
Pemberian ekstrak etanol yang dibuat dari kulit manggis dengan
metode maserasi. Dosis yang digunakan adalah 50, 100 dan 200
mgkgBB selama 28 hari. Waktu pemberian
adalah 30
menit sebelum
paparan terhadap
handphone dilakukan. Ekstrak dilarutkan dalam NaCl 0,9 dan
diberikan secara peroral dengan sonde.
Perhitun –
gan manual
Larutan dengan
dosis, volume
dan konsentrasi
tertentu. Numerik
2 Gelombang
elektroma –
gnetik handphone
Gelombang elektromagnetik
yang berasal dari handphone dengan cara dihidupkan dan
diaktifkan jaringan komunikasi dan dilakukan panggilan telepon
selama
tiga jam.
Paparan dilakukan selama 28 hari.
Stopwatch K=Kontrol
K2, P1, P2, P3= 3 jam.
Numerik
3 Histopatol
– ogi testis
Gambaran histopatologi
testis yang diamati adalah jumlah sel
spermatogenik spermatogonium, spermatosit primer, spermatosit
sekunder dan spermatid dan sel spermatozoa.
Perhitungan sel
spermatogenik dan
sel spermatozoa dengan mengamati 1
tubulus seminiferus tiap lapang pandang hingga mencapai 5
lapang pandang
dengan perbesaran 400x.
Mikroskop cahaya
Jumlah sel spermato
– zoa
dan jumlah sel
spermato –
genik dalam
5 lapang
pandang kemudian
masing –
masing sel dirata
–rata kan untuk
tiap kelompok.
Susianti, 2012
Numerik