Handphone Gelombang Elektromagnetik TINJAUAN PUSTAKA

Sedangkan radiasi non –pengion non–ionizing radiation diartikan sebagai penyebaran atau emisi energi yang bila melalui suatu media dan terjadi proses penyerapan, berkas energi radiasi tersebut tidak akan mampu menginduksi terjadinya proses ionisasi dalam media yang bersangkutan. antara lain meliputi sinar ultraviolet, cahaya tampak, inframerah, gelombang mikro, gelombang radio termasuk handphone Anies, 2007; International Agency for Research on Cancer, 2002. Gambar 2. Spektrum Gelombang Elektromagnetik Sumber: Anies, 2007. Handphone merupakan alat komunikasi dua arah dengan menggunakan gelombang radio yang juga dikenal dengan radio frequency RF, Ketika kita akan menerima atau melakukan panggilan, suara akan ditulis dalam sebuah kode tertentu ke dalam gelombang radio dan selanjutnya diteruskan melalui antena handphone menuju ke base station terdekat dimana anda melakukan panggilan. Gelombang radio inilah yang menimbulkan radiasi Swamardika, 2009. Satuan ukuran yang menyatakan banyaknya gelombang elektromagnetik yang diserap tubuh yaitu specific absorption rate SAR. Satuan yang digunakan adalah units of watts perkilogram Wkg atau miliwatt percentimeter kuadrat mWcm 2 Swamardika 2009. Batas SAR yang ditetapkan oleh Federal Communications Commision FCC maksimal sebesar 1,6 Wkg Federal Communications Commission, 2013; Agarwal Durairajanayagam, 2015. Menurut The National Radiological Protection Board NPRB UK, Inggris yang dikutip dari Swamardika 2009, Efek yang ditimbulkan oleh paparan radiasi gelombang elektromagnetik dari handphone dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Efek fisiologis Efek fisiologis merupakan efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik tersebut yang mengakibatkan gangguan pada organ tubuh manusia berupa kanker otak dan pendengaran, tumor, perubahan pada jaringan mata, termasuk retina dan lensa mata, gangguan pada reproduksi, hilang ingatan dan kepala pusing. 2. Efek psikologis Merupakan efek kejiwaan yang ditimbulkan oleh radiasi tersebut misalnya timbulnya stres dan ketidaknyamanan karena penyinaran radiasi berulang –ulang.

2.4 Testis

2.4.1 Anatomi Testis

Sistem reproduksi pria terdiri dari dua bagian yaitu luar dan dalam, dimana testis merupakan organ reproduksi bagian dalam. Testis merupakan kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Testis berjumlah dua buah yang memiliki struktur berbentuk oval, agak gepeng dengan panjang sekitar 4 cm dan diameter sekitar 2,5 cm dengan berat berkisar 10 –15 gram. Bersama epididimis, testis berada di dalam skrotum yang merupakan sabuah kantung ekstra abdomen tepat di bawah penis Heffner Schust, 2006. Permukaan masing –masing testis tertutup oleh lamina viseralis tunika vaginalis, kecuali pada tempat perlekatan epididimis dan funiculus spermaticus. Tunika vaginalis ialah sebuah kantong peritoneal yang membungkus testis dan berasal dari processus vaginalis embrional. Lamina parietalis tunika vaginalis melekat pada testis dan epididimis. Terdapat rongga yang memisahkan antara lamina parietalis dan lamina viseralis yaitu rongga vaginalis yang berisikan sedikit cairan dan memungkinkan testis bergerak secara bebas dalam skrotum Moore Agur, 2012. Di dalam tunika vaginalis terdapat tunika albuginea yang membagi testis ke dalam septa –septa. Tiap bagiannya disebut sebagai lobulus. Di setiap 200 –300 lobulus, terdapat tubulus seminiferus yang merupakan tempat sel sperma diproduksi dan sel Leydig. Proses

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Uji Antifertillitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo

4 11 134

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 40% KULIT MANGGIS (Garcinia Mangostana L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR DAN GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague Dawley YANG DIINDUKSI ISONIAZID

3 44 72

PENGARUH EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP JUMLAH DAN MOTILITAS SPERMATOZOA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIBERI PAPARAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK HANDPHONE PERIODE KRONIK

1 21 66

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley YANG DIBERI PAPARAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK HANDPHONE PERIODE KRONIK

1 9 74

Pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Histopatologi Pankreas Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley yang diberi Paparan Gelombang Elektromagnetik Handphone

0 0 7

PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP TESTIS TIKUS PUTIH YANG DIBERI PAPARAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK HANDPHONE

0 0 7