Latar Belakang Perbandingan Efektivitas Terapi Kombinasi Salep 3-6 dan Sabun Sulfur 10% Dengan Salep 3-6 Tunggal Sebagai Pengobatan Skabies. 2012

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia berada di garis katulistiwa pada belahan dunia bagian timur, tepatnya pada koordinat 06°LU-11°LS dan 94°-141°BT. Oleh karena itu Indonesia beriklim tropis serta memiliki kelembaban yang tinggi, yaitu diatas 60 berdasarkan data Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG. Sebagai negara yang beriklim tropis dan kelembaban yang tinggi, salah satu penyakit yang memiliki prevalensi tinggi di Indonesia adalah penyakit parasitik. Hal ini disebabkan karena kelembaban tersebut menunjang organisme parasit untuk hidup. Salah satu penyakit parasitik yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia adalah skabies atau biasa dikenal kudis atau gudik. Berdasarkan data Departemen Kesehatan Republik Indonesia Depkes RI pada tahun 1986, skabies merupakan penyakit kulit tersering peringkat ketiga dari 12 penyakit kulit lain dengan prevalensi sebesar 4,60-12,95. 1 Survei yang dilakukan di sebuah Rumah Tahanan Negara, Medan menunjukkan prevalensi skabies tahun 2009-2011 sebesar 42,9. 2 Berdasarkan data dari 9 rumah sakit di 7 kota besar di Indonesia pada tahun 2001, Jakarta merupakan daerah dengan prevalensi skabies tertinggi yaitu 335 kasus di tiga rumah sakit menurut Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia KSDAI. 3 Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo RSCM tahun 1988, dari 704 kasus skabies didapatkan 5,77 kasus baru. 4 Sementara, prevalensi skabies pada tahun 1989 sebesar 6 dan tahun 1990 sebesar 3,9. 4 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ratnasari dan Saleha Sungkar di sebuah pondok pesantren X, Jakarta Timur pada tahun 2014 didapatkan prevalensi skabies sebesar 51,60 dengan kepadatan hunian tinggi. 5 Dari prevalensi di atas, skabies umumnya ditemukan di daerah yang padat penduduk dan diderita oleh sekelompok orang yang tinggal bersama yaitu seperti asrama, pondok pesantren, panti, rumah tahanan, dan lain-lain. Pengobatan skabies yang sering dipakai di Indonesia yaitu krim permetrin 5 dan salep sulfur. Permetrin merupakan obat lini pertama karena efektif dalam membunuh semua stadium skabies dan memiliki efek toksik yang rendah. Tetapi harga obat krim permetrin di Indonesia tergolong mahal. Salep 3-6 adalah obat salep yang mengandung asam salisilat dan sulfur dengan perbandingan 1:2. European Guideline Scabies tahun 2010 merekomendasikan regimen sulfur 6-33 sebagai antiscabicid dan tersedia dalam sediaan yang bervariasi. 13 Salep Sulfur merupakan obat yang dapat membentuk hydrogen sulfida dan asam pentationat pada jaringan hidup yang bersifat toksik terhadap tungau. 32 Salep Sulfur 6 lebih dipilih dan direkomendasikan sebagai terapi skabies. 16 Sulfur tidak efektif terhadap stadium telur sehingga dalam pemakaian obat ini harus digunakan lebih dari 3 hari berturut-turut. 12,13,16,25,26 Kekurangan dari obat salep sulfur adalah berbau, mengotori pakaian dan kadang menimbulkan iritasi. 16,37 Tetapi harga salep sulfur lebih terjangkau dan lebih mudah didapat serta merupakan pilihan untuk terapi massal. 16 Dari penelitian yang dilakukan Moh. Amer dkk 1981, angka kesembuhan mencapai 81,8 dengan menggunakan salep sulfur 5 dan angka kesembuhan pada penelitian Irma Binarso di panti asuhan Semarang mencapai 69,05 dengan menggunakan salep 2-4 dan gameksan 1. 6 Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Alebiosu dkk tentang uji klinis produk salep yang mengandung Sulfur Benzoyl Peroksida Sulfur BP di Nigeria tahun 2003 melaporkan sebanyak 41 87,2 dari 47 penderita skabies sembuh dengan aplikasi salep selama 5 minggu. 7 Dalam uji klinis tersebut juga mengaplikasikan kombinasi salep yang mengandung Sulfur BP dengan sabun non sulfur pada penderita skabies selama 6 minggu. 7 Sebanyak 12 100 penderita yang diberikan terapi kombinasi tersebut semuanya sembuh. 7 Pada tahun 1940, dilaporkan kasus skabies yang diterapi menggunakan sabun sulfur 18 dalam sabun. 8 Dalam 18 bulan sebanyak lebih dari 400 kasus skabies telah diterapi oleh klinik dermatologi Rumah Sakit Ventura Country menggunakan sulfur presipitatum 18 dalam sabun. 8 Di Indonesia belum pernah dilaporkan penggunaan sabun sulfur untuk terapi skabies baik hanya sabun sulfur maupun kombinasi salep sulfur dan sabun sulfur. Berdasarkan berbagai permasalahan di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan observasi dan studi eksperimental untuk mengetahui perbandingan efektivitas terapi kombinasi salep 3-6 dan sabun sulfur 10 dengan salep 3-6 tunggal pada pengobatan skabies di Pondok Pesantren Ummul Qura.

1.2 Rumusan Masalah