Gejala klinis Diagnosis Skabies

IL-12 adalah sitokin yang diproduksi makrofag dan sel dendritik. Sekresi sitokin ini menginduksi diferensiasi sel T CD4+ menjadi sel Th1. IL-12 juga merupakan inducer poten dari sekresi IFN- oleh sel T dan sel NK. Il-2 menyebabkan proliferasi parakrin dan autokrin dari sel T. TNF dan limfotoksin akan meningkatkan sekresi dari prostasiklin, yang meningkatkan aliran darah dan menyebabkan vasodilatasi lokal. Selain itu, terjadi peningkatan ekspresi P-E-Selektin, molekul adhesi yang mempromosikan penempelan limfosit dan monosit. Efek lain yang ditimbulkan adalah induksi dan sekresi kemokin seoerti IL-8. Kemokin diproduksi oleh sel T dan makrofag. Kemokin ini akan merekrut lebih banyak lagi leukosit. Gambar 2.3 Patogenesis hipersensitivitas tipe 4. Sumber: Goldys RA et al. Immunology 5 th Ed, 2003, p 384. Pada sebuah ekperimen menunjukkan bahwa tungau skabies dapat menurunkan regulasi dari ekspresi banyak sitokin dan molekul adhesi dari sel keratinosit epidermis kulit, fibroblast dermis, dan sel endotel mikrovaskular dermis. 17

2.1.5 Gejala klinis

Gejala klinis yang timbul disebabkan oleh reaksi imun host terhadap tunggau betina yang menggali lubang ke dalam kulit dan produk dari tungau. 11 Gejala klinis pada skabies adalah sebagai berikut. 1. Gatal hebat terutama saat malam hari. 11,12,17, 25 2. Gatal dapat timbul lebih dari 6 minggu setelah infeksi. 9,17,25. 3. Pada individu dengan immune compromised, gatal mungkin tidak ada. 17,25 4. Lesi yang paling sering timbul adalah papula kecil. 25 Lesi yang timbul adalah papul, vesikel, pustul dan nodul. 11 5. Lokasi papul dan terowongan yang disebabkan oleh tungau ini dapat ditemukan di sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, lipat ketiak bagian depan, siku, bokong, genitalia eksterna, lipat payudara. 12,25,38 Pada anak yang masih muda, sebagian bayi dan lansia, infestasi terdapat terjadi di leher , kepala, telapak kaki, dan telapak tangan. 25,38 Gambar 2.4 Predileksi skabies. Sumber: CDC, 2010. Diakses dari: http:www.cdc.govparasitesscabiesbiology.html 6. Ambang gatal pada setiap individu berbeda. Mungkin pada beberapa individu tidak ada gatal. 25 Individu seperti ini disebut sebagai karier. 38 7. Luka pada kulit diakibatkan oleh garukan yang berpotensi untuk infeksi bakteri. Hal ini merupakan komplikasi yang paling sering terjadi. 25 Gambar 2.5 Gambaran umum lesi skabies dan terowongan pada sela-sela jari dan buku-buku jari. Sumber: Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, 2012.

2.1.6 Diagnosis

Terdapat 4 tanda kardinal untuk menegakkan diagnosis yaitu sebagai berikut. 12

1. Pruritus nokturna, aktivitas tungau lebih tinggi pada malam

hari. 12,25,26

2. Menyerang manusia secara kelompok, misalnya tinggal di asrama,

panti asuhan dan sebagainya. 12

3. Adanya terowongan kunikulus berwarna putih atau keabu-abuan,

garis lurus atau berkelok, panjang sekitar 1 cm, pada ujung terowongan terdapat papul atau vesikel. 12 Bentuk terowongan yang pendek, lurus atau kadang berkelok-kelok biasanya sulit ditemukan pada tahap awal penyakit atau penderita memiliki eksoriasis pada lesi. 26,38

4. Menemukan tungau pada stadium hidup tungau ini.

12,17,25 Diagnosis dapat dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda kardinal tersebut. 12 Pada komunitas di iklim tropis, skabies normal kemungkinan sulit untuk di diagnosis di setiap pasien. Oleh karena itu dibedakan dari penyebab gatal dan bentuk papul. 17 Untuk mengkonfirmasi diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan langsung dengan menemukan tungau dewasa atau imatur, telur atau feses tungau yang diambil pada terowongan kulit dengan cara dikorek. 17,25,38 Kemudian diberi potassium hydroxide dan dilihat di bawah mikroskop. 17,25,38 Pemeriksaan penunjang seperti dermatoskop, PCR atau serodiagnosis untuk menegakkan diagnosis tidak digunakan di lingkungan tropis. 17 Gambar 2.6 Gambaran tungau betina gravid, telur, dan skibala tungau pada pemeriksaan mikroskopik dari kerokan kulit. Sumber: Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine,2012. Di kebanyakan daerah tropis, diagnosis bergantung pada gejala dan tanda klinis. 17 Simple clinically based diagnostic algorithm merupakan pendekatan kombinasi dari gejala dan tanda klinis dan dapat digunakan untuk mendukung diagnosis komunitas. 17

2.1.7 Tatalaksana