Rumusan Masalah Hipotesis Manfaat Penelitian

4 pada fasilitas pelayanan kesehatan primer agar angka kesakitan semakin berkurang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sebaran faktor risiko penyakit jantung koroner berdasarkan Framingham Risk Score pada masyarakat binaan Klinik Pelayanan Kesehatan Masyarakat KPKM Buaran FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015? 2. Bagaimana tingkat risiko penyakit jantung koroner pada masyarakat binaan KPKM Buaran FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015? 3. Bagaimana hubungan antara tingkat risiko penyakit jantung koroner dengan faktor risiko jenis kelamin, usia, status pekerjaan, riwayat penyakit jantung dalam keluarga, kadar kolesterol, diabetes mellitus, perokok, tekanan darah, dan obesitas sentral?

1.3 Hipotesis

1. Pada masyarakat binaan KPKM Buaran FKIK UIN Jakarta tahun 2015, sebaran faktor risiko yang memiliki persentase paling tinggi adalah tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas sentral, diabetes mellitus, dan perokok. 2. Masyarakat binaan KPKM Buaran FKIK UIN Jakarta tahun 2015 lebih dari 50 berisiko tinggi untuk mengalami PJK dalam 10 tahun. 3. Terdapat hubungan bermakna antara tingkat risiko PJK dengan faktor risiko jenis kelamin, usia, status pekerjaan, riwayat penyakit jantung dalam keluarga, kadar kolesterol, diabetes mellitus, perokok, tekanan darah, dan obesitas sentral, 5

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

1. Mengetahui sebaran faktor risiko penyakit jantung koroner pada masyarakat binaan KPKM Buaran FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015. 2. Mengetahui tingkat risiko penyakit jantung koroner pada masyarakat binaan KPKM Buaran FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui persentase masyarakat sekitar KPKM Buaran yang memiliki faktor risiko rendah, sedang, tinggi untuk menderita penyakit jantung koroner berdasarkan Framingham Risk Score. 2. Mengetahui hubungan antara faktor risiko yang ada dengan tingkatan risiko mengalami penyakit jantung koroner dalam 10 tahun.

1.5 Manfaat Penelitian

Bagi KPKM Buaran, hasil dari penelitian ini dapat menjadi sebuah data mengenai pengelompokan masyarakat sekitar terhadap faktor risiko penyakit jantung koroner sehingga pihak KPKM dapat melakukan tindakan pencegahan primer maupun sekunder terhadap masyarakat yang memiliki faktor risiko tersebut. Bagi masyarakat sekitar KPKM Buaran, hasil dari penelitian ini dapat membantu untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit degeneratif sehingga masyarakat ikut serta untuk mencegah terjadinya penyakit degeneratif tersebut. Bagi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran tentang metodologi penelitian, pengetahuan tentang bagaimana pola penyebaran faktor risiko penyakit jantung koroner pada masyarakat sekitar KPKM Buaran, dan menambah wawasan peneliti terhadap hubungan faktor risiko PJK dengan keadaan PJK itu sendiri. 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penyakit Jantung Koroner

2.1.1. Definisi

Menurut AHA, penyakit jantung koroner PJK adalah suatu istilah yang digunakan ketika terjadi penumpukan plak di arteri koroner jantung. Penumpukan plak tersebut dapat membuat asupan oksigen ke otot-otot jantung berkurang sehingga jantung tidak dapat berkontraksi secara normal dan menyebabkan serangan jantung. 2 Istilah lain untuk PJK adalah penyakit aterosklerotik koroner. Aterosklerotik dapat menyebabkan penimbunan lemak dan jaringan fibrosa dalam arteri koronaria sehingga secara progresif mempersempit lumen pembuluh darah. 13

2.1.2. Faktor Risiko

Kejadian aterosklerotik pada pembuluh darah terjadi karena beberapa faktor risiko yang saling berkaitan sehingga dapat mempercepat proses aterogenik. Faktor risiko yang berpengaruh terbagi menjadi dua, faktor risiko yang dapat diubah dan tidak dapat diubah. 13 Faktor risiko yang tidak dapat diubah terdiri dari: 1. Usia Seiring dengan peningkatan usia, kejadian aterosklerotik semakin mudah terjadi. Sekitar 82 kejadian PJK pada usia lebih dari 65 tahun akan menyebabkan angka mortalitas pada individu tersebut meningkat karena jantung mengalami perubahan fisiologis bahkan tanpa ada penyakit sebelumnya. 2 2. Jenis kelamin Secara umum, laki-laki lebih sering mengalami PJK. Namun kejadian mortalitas pada perempuan menopause sering dikarenakan oleh PJK tetapi tidak setinggi angka kejadian pada laki-laki. 2