Gambaran faktor risiko PJK lainnya pada responden

42 dengan penelitian dari Amelia 38 yang hasil penelitiannya berupa pasien PJK lebih banyak yang memiliki hipertensi 68,2. Dari tabel 4.6 tentang diabetes mellitus didapatkan responden yang tidak DM sebanyak 119 responden 93,0 dan yang DM sebanyak 9 responden 7,0. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pada masyarakat KPKM Buaran yang memiliki DM tidak terlalu banyak sehingga hanya sedikit yang memiliki risiko 2-3 kali untuk menderita PJK, karena pada penelitian Amelia 38 dijelaskan bahwa pada penderita PJK lebih banyak yang menderita DM 71,8. Pada penelitian ini didapatkan bahwa responden yang non-perokok adalah 97 responden 75,8. Hal tersebut bisa dikarenakan lebih banyaknya responden perempuan yang tidak mempunyai kebiasaan merokok dibandingkan dengan laki-laki. Sehingga untuk sebaran responden yang perokok sebanyak 31 responden 24,2. Menurut penelitian Fadma 39 , pada penderita PJK lebih banyak yang mempunyai kebiasaan merokok 85 dibandingkan dengan bukan penderita PJK.

4.3.3. Gambaran faktor risiko PJK lainnya pada responden

Gambaran faktor risiko PJK lainnya ini adalah variabel-variabel yang tidak termasuk ke dalam penilaian Framingham Risk Score tetapi merupakan faktor risiko penting dalam patogenesis PJK. Tabel 4.7 Sebaran faktor risiko PJK lainnya pada responden N=128 No. Variabel kategori N 1. Obesitas sentral Tidak Ya 31 97 24,2 75,8 2. Riwayat keluarga 1. PJK 2. Hipertensi Tidak Ya Tidak 111 17 77 86,7 13,3 60,2 Ya 51 39,8 3. Aktivitas fisik Rendah Sedang Tinggi 24 26 78 18,8 20,3 60,9 43 Dari tabel 4.7 didapatkan hasil bahwa jumlah responden yang mengalami obesitas sentral adalah sebanyak 97 responden 75,8 dan yang tidak mengalami obesitas sentral sebanyak 31 responden 24,2. Tingginya jumlah yang mengalami obesitas sentral akan memberikan dampak terhadap peningkatan kejadian PJK dengan salah satu mekanismenya yaitu hipoadiponektinemia. Selain itu, obesitas sentral dapat secara tidak langsung menjadi faktor pemicu sindrom metabolik sehingga dalam diagnosis sindrom metabolik, obesitas sentral menjadi salah satu poin penilaiannya. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Aryana 40 yang menyebutkan bahwa prevalensi obesitas sentral pada pasien PJK cukup tinggi yaitu 51,1. Responden yang memiliki riwayat penyakit keluarga PJK pada penelitian ini sebanyak 17 responden 13,3 dan yang tidak memiliki riwayat PJK dalam keluarga sebanyak 111 responden 86,7, tetapi untuk yang memiliki riwayat penyakit keluarga hipertensi didapatkan 51 responden 39,8 yang lebih banyak dari riwayat penyakit keluarga PJK. Dengan memiliki riwayat penyakit keluarga hipertensi berarti responden tersebut memiliki faktor risiko untuk terjadinya hipertensi yang dimana hipertensi juga masuk ke dalam faktor risiko PJK. Oleh karena itu, pencegahan primer perlu dilakukan responden tersebut agar tidak menjadi hipertensi yang diubahnya melalui pola hidup seperti makanan dan olahraga agar kemudian tidak berkembang menjadi faktor risiko PJK. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Andi 41 yang menyatakan bahwa pada pasien PJK di usia muda lebih banyak yang mempunyai faktor risiko rriwayat PJK pada keluarga dibandingkan dengan yang bukan penderita PJK. Faktor risiko yang terakhir yaitu aktivitas fisik. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa responden yang memiliki aktivitas fisik rendah sebanyak 24 responden 18,8 dan yang memiliki aktivitas tinggi sebanyak 78 responden 60,9. Aktivitas fisik dalam penelitian ini diambil dari aktivitas fisik harian responden seperti aktivitas saat bekerja atau saat dirumah, bukan hanya olahraga. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Amelia 38 yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penderita PJK dengan tingkat aktivitas seseorag. 44

4.3.4. Gambaran tingkatan risiko untuk mengalami PJK dalam 10 tahun pada responden