Gambaran karakteristik responden Gambaran faktor risiko PJK pada responden berdasarkan Framingham Risk Score

38

4.3. Analisis Univariat

Variabel-variabel yang terdapat pada penelitian ini terlebih dahulu akan dideskripsikan dengan analisis univariat yang hasilnya nanti memberi gambaran umum mengenai responden. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan faktor-faktor risiko PJK. Sedangkan variabel terikatnya adalah risiko tinggi, sedang, dan rendah dari PJK tersebut. Penelitian ini dilakukan pada 128 responden dan jumlah tersebut sudah memenuhi batas minimal sampel untuk penelitian ini yaitu 110 responden.

4.3.1. Gambaran karakteristik responden

Gambaran karakteristik responden pada penelitian ini yaitu sebaran responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan pendidikan terakhir. Tabel 4.5 Sebaran karakteristik responden N=128 Dalam tabel 4.5 didapatkan jumlah laki-laki sebanyak 38 responden 29,7 dengan lebih banyak pada jenis kelamin perempuan sebesar 90 responden 70,3. Usia responden pada usia 35-59 tahun distribusinya sebanyak 104 responden 81,3 dan pada usia 60 tahun sebanyak 24 responden 18,8. Rerata usia responden yaitu 48 tahun dengan usia minimal 35 tahun dan Variabel Kategori N Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 38 90 29,7 70,3 Usia 35-59 tahun 60 tahun 104 24 81,3 18,8 Pekerjaan Bekerja Tidak bekerja 45 83 35,2 64,8 Pendidikan terakhir Rendah Menengah Tinggi 91 35 2 71,1 27,3 1,6 39 maksimal 76 tahun. Untuk usia sudah sesuai dengan kriteria inklusi yaitu 35 tahun. Pekerjaan responden yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu bekerja dengan sebaran respondennya sebanyak 45 responden 35,2 dan tidak bekerja sebanyak 83 responden 64,8. Pendidikan terakhir responden dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu pendidikan terakhir rendah, sedang, dan tinggi. Untuk yang termasuk ke dalam pendidikan terakhir rendah adalah responden yang tidak sekolah, tidak lulus SD, lulus SD, dan lulus SMP. Untuk pendidikan terakhir menengah yang termasuk kedalamnya adalah lulus SMA atau sederajatnya. Pendidikan terakhir tinggi adalah yang lulus perguruan tinggi atau sarjana. Hasil sebaran respondennya adalah sebanyak 91 responden 71,1 berpendidikan terakhir rendah, 35 responden 27,3 berpendidikan terakhir menengah, dan 2 responden 1,6 berpendidikan terakhir tinggi.

4.3.2. Gambaran faktor risiko PJK pada responden berdasarkan Framingham Risk Score

Variabel faktor risiko pada penelitian ini diambil berdasarkan faktor risiko yang ada di Framingham Risk Score tentang PJK yaitu berupa kadar kolesterol total, kadar kolesterol HDL, tekanan darah sistolik dan diastolik, diabetes mellitus, dan perokok. 40 Tabel 4.6 Sebaran faktor risiko PJK berdasarkan Framingham Risk Score pada responden N=128 No. Variabel Kategori N 1. Kolesterol total 160 mgdl 160-199 mgdl 200-239 mgdl 240-279 mgdl 280 mgdl 12 20 35 42 19 9,4 15,6 27,3 32,8 14,8 2. Riwayat pemeriksaan kolesterol HDL Belum pernah periksa 35 mgdl 35-44 mgdl 60 mgdl 124 1 1 2 96,9 0,8 0,8 1,6 3. Tekanan darah sistolik 120 mmHg 50 39,1 120-129 mmHg 5 3,9 130-139 mmHg 29 22,7 140-159 mmHg 26 20,3 160 mmHg 19 14,1 4. Tekanan darah diastolik 80 mmHg 49 38,3 85-89 mmHg 6 4,7 90-99 mmHg 40 31,3 100 mmHg 33 25,8 5. Diabetes mellitus Tidak 119 93,0 Ya 9 7,0 6. Perokok Non-perokok 97 75,8 Perokok 31 24,2 Dari tabel 4.6 didapatkan bahwa yang memiliki kadar kolesterol total 240 mgdl sebanyak 61 responden 47,6. Rerata kadar kolesterol pada responden yaitu 234 mgdl. Dengan hasil tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata masyarakat di sekitar KPKM Buaran memiliki kadar kolesterol yang cukup tinggi dengan begitu masyarakat tersebut memiliki salah satu faktor risiko terhadap PJK. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian dari Supriyono 6 41 yang menyebutkan bahwa kadar kolesterol total pada penderita PJK lebih banyak diatas 200 mgdL 56,3. Pada riwayat pemeriksaan kolesterol-HDL didapatkan sebanyak 124 responden menjawab belum pernah diperiksa kolesterol-HDL. Hal ini menjadi kekurangan dalam penelitian karena kolesterol HDL adalah salah satu faktor risiko yang harus dihitung dalam Framingham Risk Score. Kolesterol HDL merupakan salah satu lipid yang bersifat anti- aterogenesis karena semakin tinggi kadar kolesterol HDL dalam tubuh, semakin banyak kolesterol ekstrahepatik yang dibawa kembali ke hepar untuk dikeluarkan bersama empedu. Selain itu, kolesterol HDL dapat secara langsung menghambat migrasi monosit ke dalam ruang subendotelial sehingga tidak ada kolesterol-LDL yang dapat fagositosis oleh makrofag dan reseptor scavenger dalam pembentukan plak. 37 Pada hasil tekanan darah didapatkan bahwa pada penelitian ini yang memiliki tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg yaitu sebanyak 45 responden 34,4 yang artinya responden tersebut sudah menderita hipertensi derajat 1 dan 2. Rerata kadar tekanan darah sistolik pada seluruh responden adalah 130 mmHg dengan tekanan darah sistolik minimal 95 mmHg dan maksimal 190 mmHg. Untuk hasil dari tekanan darah diastolik, yang memiliki tekanan darah diastolik diatas 90 mmHg adalah 73 responden 57,1. Rerata tekanan darah diastoliknya adalah 90 mmHg dengan minimal 65 mmHg dan maksimal 120 mmHg. Jika di lihat dari yang memiliki tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg, jumlahnya lebih sedikit dari yang tekanan darah sistoliknya normal yaitu 50 responden, tetapi jika di lihat dari tekanan darah diastolik, didapatkan jumlah yang lebih banyak pada tekanan darah diatas 90 mmHg yang mengartikan bahwa sebanyak 73 responden tersebut sudah menderita hipertensi derajat 1 dan 2. Hasil penelitian ini yang menjelaskan bahwa terdapat banyaknya masyarakat di sekitar KPKM Buaran yang menderita hipertensi baik dilihat dari tekanan darah sistolik maupun diastolik yang mengartikan bahwa banyaknya masyarakat tersebut yang mempunyai salah satu risiko PJK, hal ini didukung 42 dengan penelitian dari Amelia 38 yang hasil penelitiannya berupa pasien PJK lebih banyak yang memiliki hipertensi 68,2. Dari tabel 4.6 tentang diabetes mellitus didapatkan responden yang tidak DM sebanyak 119 responden 93,0 dan yang DM sebanyak 9 responden 7,0. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pada masyarakat KPKM Buaran yang memiliki DM tidak terlalu banyak sehingga hanya sedikit yang memiliki risiko 2-3 kali untuk menderita PJK, karena pada penelitian Amelia 38 dijelaskan bahwa pada penderita PJK lebih banyak yang menderita DM 71,8. Pada penelitian ini didapatkan bahwa responden yang non-perokok adalah 97 responden 75,8. Hal tersebut bisa dikarenakan lebih banyaknya responden perempuan yang tidak mempunyai kebiasaan merokok dibandingkan dengan laki-laki. Sehingga untuk sebaran responden yang perokok sebanyak 31 responden 24,2. Menurut penelitian Fadma 39 , pada penderita PJK lebih banyak yang mempunyai kebiasaan merokok 85 dibandingkan dengan bukan penderita PJK.

4.3.3. Gambaran faktor risiko PJK lainnya pada responden