46
4.4.1. Hubungan karakteristik responden dengan tingkatan risiko mengalami PJK dalam 10 tahun
Tabel 4.9 Hubungan Jenis Kelamin dengan tingkatan risiko mengalami PJK dalam 10 tahun
Jenis Kelamin
Tingkatan risiko mengalami PJK dalam 10 tahun
Total Risiko
tinggi Risiko
sedang Risiko
rendah N
N N
N Laki-laki
9 81,8
14 35,9
15 19,2
38 29,7
Perempuan 2
18,2 25
64,1 63
80,8 90
70,3 Total
11 100
39 100
78 100
128 100
p-value=0,0001
Dari tabel 4.13 didapatkan hasil laki-laki memiliki faktor risiko tinggi sebesar 81,8 dibandingkan dengan perempuan yaitu sebesar 18,2 dan
sebaliknya perempuan memiliki risiko rendah sebesar 80,8 dibandingkan dengan laki-laki sebesar 19,2. Hasil ini memiliki hubungan yang bermakna
karena hasil dari p-value = 0,0001 0,05. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Supriyono
6
yang menyatakan bahwa laki-laki memiliki risiko lebih besar untuk terkena PJK dan terjadi 10
tahun lebih awal dibandingkan dengan perempuan yang akan meningkat ketika sudah masa menopouse namun tidak akan sebesar risiko laki-laki.
47
Tabel 4.10 Hubungan Usia dengan tingkatan risiko mengalami PJK dalam 10 tahun
Usia Tingkatan risiko mengalami PJK dalam
10 tahun Total
Risiko tinggi
Risiko sedang
Risiko rendah
N N
N N
35-59 tahun 4
36,4 25
64,1 75
96,2 104
81,3 60 tahun
7 63,6
14 35,9
3 3,8
24 18,8
Total 11
100 39
100 78
100 128
100 p-value=0,0001
Dari tabel 4.14 didapatkan hasil bahwa usia 60 tahun memiliki risiko
tinggi mengalami PJK sebesar 63,6 dibandingkan dengan usia 35-59 tahun yang sebesar 36,4. Hal tersebut berlaku sebaliknya pada risiko rendah, usia 35-
59 tahun memiliki risiko rendah untuk mengalami PJK sebesar 96,2 dibandingkan dengan usia
60 tahun yaitu sebesar 3,8. Hasil tersebut mempunyai hubungan yang bermakna karena p-value=0,0001 0,05.
Hasil analisis bivariat ini sesuai dengan teori Sorrentino MJ bahwa risiko PJK semakin meningkat pada pria yang berusia
55 tahun dan pada wanita berusia
45 tahun yang berlaku jika onset menopause normal.
35
48
Tabel 4.11 Hubungan status pekerjaan dengan tingkatan risiko mengalami PJK dalam 10 tahun
Status pekerjaan
Tingkatan risiko mengalami PJK dalam 10 tahun
Total Risiko
tinggi Risiko
sedang Risiko
rendah N
N N
N Bekerja
6 54,5
17 43,6
22 28,2
45 35,2
Tidak bekerja
5 45,5
22 56,4
56 71,8
83 64,8
Total 11
100 39
100 78
100 128
100 p-value=0,096
Dalam tabel 4.15 didapatkan hasil bahwa responden yang bekerja memiliki risiko tinggi mengalami PJK sebesar 54,5 dibandingkan dengan yang tidak
bekerja yaitu sebesar 45,5. Sebaliknya, yang tidak bekerja memiliki risiko rendah mengalami PJK sebesar 71,8. Status pekerjaan berkaitan dengan
tingkat stres dari responden. Namun hasil ini tidak mempunyai hubungan yang bermakna dikarenakan p-value=0,096 0,05.
Penelitian ini diperkuat oleh penelitian Amelia
38
bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status pekerjaan dengan penyakit jantung
koroner p=0,107. Secara teori, pekerjaan selalu dikaitkan dengan tingkat stres seseorang, dan pekerjaan termasuk dalam keadaan yang membuat stres kronik
yang akan memicu berulangnya infark miokard dengan meningkatnya hormon kortisol dan katekolamin. Dengan begitu, status pekerjaan bukan penentu utama
seorang responden memiliki risiko tinggi untuk mengalami PJK dalam 10 tahun jika gaya hidup responden cukup baik.
49
4.4.2. Hubungan faktor risiko responden dengan tingkatan risiko mengalami PJK dalam 10 tahun