Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dapat diuraikan dengan beberapa tahapan. Tahapan-tahapan atau prosedur penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan Persiapan

a. Menentukan masalah penelitian dan studi pendahuluan. b. Melakukan observasi ke sekolah. c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, bahan ajar, dan LKS materi protista. d. Menyusun instrumen penelitian berupa tes pilihan ganda, angket dan lembar observasi. e. Melakukan uji coba instrumen penelitian. f. Mengolah data hasil uji coba instrumen dan menentukan soal-soal yang valid yang akan digunakan untuk penelitian. g. Pemilihan kelas eksperimen dan kelas kontrol secara acak menggunakan teknik cluster random sampling pengambilan sampel menurut kelompok.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan pretest kepada seluruh siswa di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. b. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model advance organizer pada kelas eksperimen dan metode konvensional seperti ceramah dan diskusi pada kelas kontrol. c. Memberikan posttest kepada seluruh siswa di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. d. Memberikan angket kepada seluruh siswa di kelas eksperimen.

3. Tahap Akhir

a. Mengolah dan menganalisis data hasil pretest, hasil posttest dan data angket. b. Mengolah data hasil tes pilihan ganda dengan analisis statistik. c. Mengolah data angket dengan persentase dan kategorisasi. d. Menganalisis hasil perhitungan data penelitian. e. Menarik kesimpulan.

G. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan pada soal tes terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas soal yang diberikan. Uji coba dilakukan dengan bantuan software ANATES. Soal tes tersebut terdiri dari 55 soal pilihan ganda yang diujicobakan kepada siswa di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu kelas XI MIA dengan jumlah siswa 30 orang. Adapun uraian uji coba instrumen adalah sebagai berikut.

1. Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. 19 Suatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas jika instrumen tersebut benar-benar mengukur aspek yang akan diukur dalam penelitian. 20 Perhitungan validitas pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi biserial sebagai berikut: 21 ̅ √ Keterangan : r bis i = koefisien korelasi point biserial antara skor butir soal nomor i dengan skor total X i = rerata skor dari subjek yang menjawab benar pada nomor i X t = rerata skor total S t = standar deviasi dari skor total p i = proporsi subjek yang menjawab benar untuk butir nomor i q i = proporsi subjek yang menjawab salah untuk butir nomor i 19 Arikunto, op. cit., h. 211. 20 Sukmadinata, op. cit., h. 228. 21 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 109-110. Dengan kriteria sebagai berikut: 22 0,80 – 1,00 = validitas sangat tinggi 0,60 – 0,80 = validitas tinggi 0,40 – 0,60 = validitas cukup 0,20 – 0,40 = validitas rendah 0,00 – 0,20 = validitas sangat rendah Hasil uji validitas instrumen menunjukkan terdapat 25 soal yang valid dari 55 soal pilihan ganda yang diujicobakan. 23

2. Reliabilitas Instrumen

Suatu instrumen dapat dikatakan memiliki reliabilitas atau reliabel dapat dipercaya jika instrumen tersebut dapat digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama dan akan menghasilkan data yang sama juga. 24 Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut: 25 [ ∑ ] Keterangan : r ii = koefisien reliabilitas tes p i = proporsi jawaban benar untuk butir nomor i q i = proporsi jawaban salah untuk butir nomor i p i q i = varians skor butir k = jumlah butir soal S t 2 = varians skor total 22 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1999, h. 75. 23 Lampiran 9, h. 132. 24 Sudjarwo, op. cit., h. 242. 25 Sofyan, op.cit., h. 113. Dengan kriteria sebagai berikut: 26 0,80 ≤ r ii ≤ 1,00 = reliabilitas sangat tinggi 0,60 ≤ r ii ≤ 0,80 = reliabilitas tinggi 0,40 ≤ r ii ≤ 0,60 = reliabilitas sedang 0,20 ≤ r ii ≤ 0,40 = reliabilitas rendah -1,00 ≤ r ii ≤ 0,20 = reliabilitas sangat rendah tidak reliabel Hasil uji reliabilitas instrumen menunjukkan bahwa dari 25 soal pilihan ganda yang valid dan diujicobakan pada 30 siswa diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,90 tergolong reliabilitas sangat tinggi. 27

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran merupakan proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. 28 Tingkat kesukaran dapat dicari menggunakan rumus sebagai berikut: 29 JS B P  Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: 30 0,00 – 0,30 = soal sukar 0,30 – 0,70 = soal sedang 0,70 – 1,00 = soal mudah 26 Bambang Avip Priatna, Uji Coba Instrumen Penelitian dengan Menggunakan Ms. Excel dan SPSS, 2015, h. 16, http:file.upi.eduDirektoriFPMIPAJUR._PEND._MATEMATIKA 196412051990031- BAMBANG_AVIP_PRIATNA_MMakalah_November_2008.pdf. 27 Lampiran 9, h. 138. 28 Sofyan, op. cit., h. 103. 29 Arikunto, op. cit., h. 208. 30 Ibid., h. 210.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembelajaran Model Advance Organizer terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Protista

0 16 225

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii-H

0 16 239

Pengaruh pembelajaran model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista

1 16 7

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII Di SMP Negeri 142 Jakarta.

0 4 239

Pengaruh model pembelajaran creative problem solving terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep virus (kuasi eksperimen di SMAN 9 Bekasi)

6 30 254

Pengaruh model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa: kuasi eksperimen pada kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

4 28 246

EFEK MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER MENGGUNAKAN PETA KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 25

EFEK MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

1 8 30

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 1 8

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 2 145