L
tabel
L
t
sebesar 0,14. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa L 0,1209 L
t
0,14, maka disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal. Data pretest kelompok kontrol yang telah diuji normalitasnya menghasilkan
L
hitung
L sebesar 0,1198. Dengan jumlah sampel 40 siswa dan taraf signifikansi
5 α = 0,05 maka diperoleh L
tabel
L
t
sebesar 0,14. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa L
0,1198 L
t
0,14, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal. Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest
kelompok kontrol diperoleh L
hitung
L sebesar 0,1017 dan L
tabel
L
t
sebesar 0,14. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa L
0,1209 L
t
0,14, maka disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Sampel yang telah dinyatakan berdistribusi normal dapat dilanjutkan dengan menguji homogenitasnya. Uji homogenitas dilakukan dengan uji Fisher. Uji
homogenitas tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah kedua varians sampel homogen atau tidak. Hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel
4.5.
6
Tabel 4.5. Rekapitulasi hasil pengujian homogenitas dengan uji Fisher
Deskripsi F
hitung
F
tabel
Pretest Posttest
α = 0,05
1,379 1,432
1,69
Kesimpulan Homogen
Homogen Data pretest kedua kelompok eksperimen dan kontrol yang diuji
homogenitasnya menghasilkan F
hitung
sebesar 1,379. Dengan jumlah sampel 40 siswa pada masing-masing kelompok
dan taraf signifikansi 5 α = 0,05 maka diperoleh F
tabel
sebesar 1,69. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa F
hitung
1,379 F
tabel
1,69, maka dapat disimpulkan bahwa kedua sampel bersifat homogen. Sedangkan pada uji homogenitas posttest kedua kelompok diperoleh
F
hitung
sebesar 1,432 dan F
tabel
sebesar 1,69. Dari data tersebut dapat diketahui
6
Lampiran 4, h. 91.
bahwa F
hitung
1,432 F
tabel
1,69, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua sampel bersifat homogen.
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan pada data hasil pretest maupun posttest kedua kelompok yang terbukti berdistribusi normal dan bersifat homogen. Uji hipotesis
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen pembelajaran model advance organizer dan kelompok
kontrol pembelajaran konvesional pada konsep protista. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji-t t-test.
Hasil uji-t data posttest kedua kelompok menunjukkan bahwa perhitungan untuk t
hitung
sebesar 3,087 dengan t
tabel
1,67 α = 0,05; n
1
= 40; n
2
= 40. Dari data tersebut diketahui t
hitung
3,087 t
tabel
1,67 maka H ditolak dan H
a
diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar
biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran advance organizer. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini.
7
Tabel 4.6. Hasil perhitungan uji-t data posttest
Kelompok Mean
SD t
hitung
t
tabel
df = 78 Kesimpulan
α = 0,05 α = 0,01 Eksperimen
70,7 11,285
3,087 1,67
2,38 H
ditolak
Kontrol
62 13,502
7
Lampiran 5, h. 94.
3. Analisis Data Angket