Teknik Analisis Data Pengaruh Perhatian Orangtua dan Lingkungan Sekolah terhadap Penyimpangan Perilaku Remaja di Sekolah Menengah Atas Swasta di Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi

Tabel 3.7. Nilai Reliabilitas Hasil Uji Coba No. Variabel Pasca-Uji Coba Nilai Alpha Cronbach 1 Perhatian Orangtua 28 0,9391 2 Lingkungan Sekolah 28 0,9303 3 Penyimpangan Perilaku 28 0,9668 Jumlah 84

G. Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis penelitian, perlu dilakukan analisa data. Tahapan analisis data meliputi: 1 mendiskripsikan data untuk setiap variabel penelitian, 2 melakukan uji persyaratan analisis, dan 3 menguji hipotesis. 1. Analisis Deskriptif. Analisis deskriptif dilakukan untuk mencari harga rata-rata, varians, simpangan baku, distribusi frekuensi, modus, mean, median, Hasan, 2005:57, pembuatan histogram dari skor Y penyimpangan perilaku, skor X 1 perhatian orangtua dan skor X 2 lingkungan sekolah. 2. Uji Persyaratan Analisis Data Uji persyaratan analisis data diperlukan sebagai melakukan uji hipotesis dengan korelasi atau analisis regresi pada statistik parametrik. Untuk data dari penyimpangan perilaku, perhatian orangtua dan lingkungan sekolah, uji persyaratan datanya adalah Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan uji Multikolieritas. a. Uji Normalitas Galat Taksiran Tujuan melakukan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dari masing-masing sampel variabel bersifat normal. Untuk menguji apakah data sampel yang sedang diteliti berasal dari populasi dengan distribusi normal atau tidak Arikunto, 2007:304, dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan pendekatan koreksi Liliefors. Menurut Sudjana 2005:266, langkah- langkahnya sebagai berikut: Menyusun data berdasarkan urutan terkecil sampai terbesar. Menentukan nilai Z i dengan rumus: Z  X 1 X i S Keterangan: Z i = Nilai baku yang akan dicari X 1 = Skor siswa kelas eksperimen X = Rata – rata skor tiap kelompok S = Simpangan baku Menentukan FZ i berdasarkan nilai tabel Z i , dengan rumus: FZ  Z 1 Z 2 .... Z n i n Menentukan nilai L dengan rumus : L  FZ i  SZ i Keterangan : L = Koefisien Normalitas Liliefors Z = Nilai baku tiap variabel S = Simpangan baku Kriteria uji normalitas dapat ditentukan dengan melihat nilai Sig. Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai Sig. 0,05 berarti data dari sampel tersebut berdistribusi normal, Priyatno, 2011:77. b. Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan untuk menguji signifikan atau tidak hubunganantar variabel Hasan, 2004:103, dengan mencari persamaan garis regresi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Berdasarkan garis regresi yang telah dibuat, selanjutnya diuji keberartian koefisien garis regresi serta linieritasnya. Uji linieritas antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y memanfaatkan SPSS. Hasil analisis yang diperhatikan pada harga signifikansi F pada baris deviation from linierity. Interpretasi hasil analisis dilakukan dengan: 1 Susun Hipotesis: H : Model regresi linier H 1 : Model regresi tidak linier 2 Menetapkan taraf signifikansi misalnya a=0,05 3 Membandingkan signifikansi yang ditetapkan dengan signifikansi yang diperoleh dari analsisis Sig. Bila a Sig., maka H diterima, berarti regresi linier Bila a Sig., maka H 1 diterima, berarti regresi tidak linier, Priyatno, 2011:85. c. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dalam rangka menguji kesamaan varians setiap kelompok data dan analisis ferensial dalam uji komperasi. Uji homogenitas yang dilakukan dengan uji F Fisher. Uji F dilakukan dengan cara membandingkan data varians terbesar dibagi data terkecil, Supardi, 2012:138. d. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol . Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel-variabel bebas.Uji multikolinearitas dengan menggunakan Variance Inflation Factor VIF paling jamak dilakukan dalam penelitian di Indonesia. Asumsi multikolinearitas terpenuhi jika nilai VIF pada output SPSS di bawah 10. Karena VIF = 1Tolerance, maka asumsi multikolinearitas juga dapat ditentukan dengan Tolerance di bawah 0,1; Priyatno, 2011:288. Pengujian multikolinearitas VIF dengan SPSS bisa dilakukan masuk ke menu Analyze, pilih Regression, lalu pilih Linear.

H. Pengujian Statistik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sarapan Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Di Kelas Viii Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Bekasi

32 157 64

Pengaruh Komunikasi Orangtua dan Motivasi Belajar Terhadap Karakter Siswa Sekolah Menengah Atas Swasta di Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi.

0 5 184

Analisis kebijakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan desain model kurikulum berwawasan lingkungan sekolah menengah atas (Studi kasus pada Sekolah Menengah Atas di Jakarta dan Bekasi)

0 15 359

Analisis kebijakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan desain model kurikulum berwawasan lingkungan sekolah menengah atas (Studi kasus pada Sekolah Menengah Atas di Jakarta dan Bekasi)

0 16 177

Eksternalitas Negatif Akibat Kebisingan Kereta Api Terhadap Masyarakat di Kelurahan Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi

1 7 92

PENGARUH LINGKUNGAN FISIK DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP KINERJA GURU : Survey PadaGuru Mata Pelajaran Ekonomi di Sekolah Menengah Atas Swasta se-Kota Cimahi.

0 1 85

PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR (Studi Kualitatif Tentang Pembinaan Kemampuan Profesional Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi).

0 2 46

Pengaruh lingkungan kerja, kompensasi, dan kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kepuasan kerja guru di Sekolah Menengah Atas se-Sleman Timur.

1 4 228

Pengaruh lingkungan kerja, kompensasi, dan kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kepuasan kerja guru di Sekolah Menengah Atas se Sleman Timur

0 2 226

Audit manajemen atas realisasi anggaran biaya operasional : studi kasus di sekolah menengah pertama [SMP] St. Lusia Bekasi Timur - USD Repository

0 5 136