infrastruktur terjadi flypaper effect.
4.Flypaper effect pada daerah dengan PAD tinggi dan PAD
rendah tidak berbeda 5.Flypaper Effect Pada
Pendapatan Asli Daerah PAD dan Dana Alokasi
Umum DAU Terhadap Belanja Daerah Pada
Pemerintahan KabupatenKota di Propinsi
Sumatera Utara ,Siagian 2009
Variabel Independen X X1: PAD
X2: DAU Variabel Dependen Y :
Y: Belanja Daerah 1.Pengujian Secara Simultan dan
parsial menunjukkan bahwa DAU dan PAD secara bersama-sama
bepengaruh signifikan terhadap belanja daerah
2.Telah terjadi flypaper effect pada belanja daerah KabupatenKota di
Propinsi Sumatera Utara.
6.Pengaruh Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap
Kinerja Keuangan pada Pemerintah Kabupaten dan
Kota di Propinsi Sumatera Utara , Batubara 2009
Variabel Independen X: X1: PAD Pajak Daerah,
Retribusi, Hasil Perusahaan Daerah, lain-
lain PAD yang sah Variabel Dependen Y:
Kinerja Keuangan 1. Secara parsial bahwa pajak
daerah, retribusi daerah, dan lain-lain pendapatan asli daerah
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Sedangkan
hasil perusahaan dan kekayaan daerah yang dipisahkan, tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.
2. Secara simultan Pendapatan Asli Daerah
PAD berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja keuangan pemerintah Kabupaten
dan Kota di Propinsi Sumatera Utara.
Sumber : Berbagai jurnal, Olah data penulis, 2015
2.3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis
2.3.1 Kerangka Konseptual
Variabel indepeden pada penelitian ini adalah DAU, PAD, dan Belanja Daerah serta variabel dependennya adalah Efisiensi Kinerja keuangan Pemerintah
Daerah . Undang-Undang No.32 Tahun 2004 meyatakan bahwa Pemerintah Pusat akan mentransfer Dana Perimbangan yang salah satunya adalah Dana Alokasi
Umum, disamping dana perimbangan tersebut pemerintah daerah juga memiliki sumber pendanaan sendiri yaitu Pendapatan Asli Daerah.PAD dan DAU ini akan
Universitas Sumatera Utara
digunakan pemerintah sebagai sumber Belanja Daerah. Efisiensi Kinerja Keuangan dapat dilihat dengan analisis rasio keuangan pemerintah daerah,
khususnya rasio efisiensi yang berkaitan tentang pemanfaatan pendapatan dalam belanja. Kesimpulan sementara adalah bahwa DAU, PAD, dan Belanja Daerah
berpengaruh terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah, Sementara untuk melihat terjadi atau tidaknya fenomena flypaper effect adalah dengan
melihat pengaruh DAU dan PAD terhadap Belanja Daerah.
H1
H2 H3
H4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.3.2. Hipotesis
2.3.2.1. Hubungan DAU dalam Kinerja Keuangan
Dalam literatur ekonomi dan keuangan daerah, hubungan pendapatan dan belanja daerah didiskusikan secara luas sejak akhir dekade
1950-an dan berbagai hipotesis tentang hubungan diuji secara empiris Prakosa, 2004. Tetapi, dalam sebagian studi yang telah dilakukan
menyatakan bahwa pendapatan mempengaruhi belanja. Sementara sebagian lainnya menyatakan bahwa belanja tidak mempengaruhi
Dana Alokasi Umum X1 Pendapatan Asli Daerah X2
Efisiensi Kinerja Keuangan Y
Belanja Daerah X3
Universitas Sumatera Utara
pendapatan. Gamkhar dan Oates 1996 menyatakan bahwa pengurangan jumlah transfer cut in the federal grants menyebabkan penurunan dalam
pengeluaran daerah. DAU ini sekaligus dapat menujukan tingkat kemandirian suatu daerah. Semakin banyak DAU yang diterima maka
berarti daerah tersebut masih sangat tergantung terhadap Pemerintah pusat dalam memenuhi belanjanya, ini menandakan bahwa daerah tersebut
belum mandiri, dan begitu juga sebaliknya. Secara teoritis respon tersebut akan mempunyai efek distributif alokatif yang tidak berbeda dengan
sumber pendanaan lain, misalnya pendapatan pajak daerah Prakosa, 2004. Namun dalam studi empiris hal tersebut tidak selalu terjadi. Artinya
stimulus terhadap pengeluaran daerah yang ditimbulkan oleh transfer atau grants tersebut sering lebih besar dibandingkan dengan stimulus dari
pendapatan pajak daerah sendiri flypaper effect. Prakosa 2004 menyatakan bahwa terdapat keterkaitan sangat erat antara transfer dari
pemerintah pusat dengan belanja pemerintah daerah. H1 : Dana Alokasi Umum DAU berpengaruh terhadap efisiensi kinerja
keuangan Pemerintah KabupatenKota Sumatera Utara
2.3.2.2. Hubungan PAD dalam Kinerja Keuangan
PAD dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan sumber pendapatan
penting bagi sebuah daerah dalam memenuhi belanjanya dan PAD ini sekaligus dapat menujukan tingkat kemandirian suatu daerah. Semakin
banyak PAD yang didapat semakin memungkinkan daerah tersebut untuk memenuhi kebutuhan belanjanya sendiri tanpa harus tergantung pada
Universitas Sumatera Utara
pemerintah pusat, yang berarti ini menunjukan bahwa pemerintah daerah tersebut telah mampu untuk mandiri, dan begitu juga sebaliknya. Dalam
hal ini pengeluaran pemerintah daerah akan disesuaikan dengan perubahan dalam penerimaan pemerintah daerah atau perubahan pendapatan terjadi
sebelum perubahan pengeluaran. Oleh sebab itu pertumbuhan investasi di pemerintah kabupaten dan kota di Sumatera Utara perlu diprioritaskan
karena diharapkan memberikan dampak positif terhadap peningkatan perekonomian regional
H2 : Pendapatan Asli Daerah PAD berpengaruh terhadap efisiensi kinerja keuangan Pemerintah KabupatenKota Sumatera Utara
2.3.2.3 Hubungan Belanja Daerah dalam Kinerja Keuangan
Hubungan belanja daerah dan kinerja SKPD ini sebenranya dapat langsung dilihat dari rasio, terkhusus rasio efisiensi, rasio ini
menggambarkan perbandingan antara biaya atau belanja yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan, sehingga kinerja SKPD dikatakan efisien
apabila rasio yang diperoleh kurang dari 100, semakin kecil rasio,semakin efisienlah kineja SKPD. Halim 2007 menuliskan sekalipun
SKPD berhasil merealisasikan pendapatannya dengan target yang ditetapkan, keberhasilan tersebut kurang memiliki arti apabila ternyata
belanja yang dikeluarkan lebih besar daripada realisasi pendapatan yang
diterima.
H3 : Belanja Daerah berpengaruh terhadap efisiensi kinerja keuangan Pemerintah KabupatenKota Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
H4 : Dana Alokasi Umum DAU, Pendapatan Asli Daerah PAD, Belanja Daerah berpengaruh terhadap efisiensi kinerja keuangan
Pemerintah KabupatenKota Sumatera Utara Untuk menentukan flypaper effect, tidak digunakan hipotesis,
karena flypaper effect adalah sebuah fenomena yang terjadi saat pemerintah daerah merespon belanja lebih boros dengan DAU daripada
PAD.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan merupakan penelitian Asosiatif. Menurut Erlina 2011:29 penelitian asosiatif adalah menghubungkan dua variabel atau
lebih. Penelitian ini menggunakan desain kausal atau hubungan sebab akibat. Desain ini berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan
variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya Umar, 2003.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen atau data-data berupa laporan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah kabupatenkota di Sumatera Utara tahun 2011-2013 yang diperoleh dari websitesitus resmi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
yaitu www.djpk.kemenkeu.go.id
.
Jadwal Penelitian dapat dilihat dalam lampiran
3.3. Definisi Operasional
Definisi operasional memberikan pengertian terhadap konstruk atau memberikan variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang
diperlukan peneliti untuk mengukur. Dilihat dari sudut pandang hubungannya variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan
variabel dependen. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen Sugiyono, 2006:3.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini variabel independen terdiri dari PAD disimbolkan dengan “X1”, DAU disimbolkan dengan “X2” dan DBH disimbolkan dengan “X3”.
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas Sugiyono, 2006:3. Variabel dependen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Belanja Langsung disimbolkan dengan “Y”
Variabel- variabel dalam penelitian ini akan dijelaskan pada table berikut:
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Sumber: Olah data penulis, 2014
Nama Variabel
Definisi Pengukuran
Skala Pengukuran
Dana Alokasi Umum
DAU X1 Dana
yang bersumber
dari pendapatan
APBN yang
dialokasikan dengan
tujuan pemerataan kemampuan keuangan
antar-daerah untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi. Besarnya DAU dapat
dilihat dalam laporan APBD pada bagian dana
perimbangan. Rasio
Pendapatan Asli Daerah
PAD X2 Pendapatan daerah yang dipungut
berdasarkan peraturan
daerah sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan. Besarnya PAD dapat
dilihat dalam laporan APBD pada bagian
Pendapatan Rasio
Belanja Daerah X3
Kewajiban pemerintah
daerah yang diakui sebagai pengurang
nilai kekayaan bersih Besarnya DAU dapat
dilihat dalam laporan APBD pada bagian dana
Perimbangan Rasio
Efisiensi Kinerja Y
Menggambarkan perbandingan
antara total realisasi pengeluaran belanja daerah dengan realisasi
pendapatan yang
diterima.Semakin kecil
rasio efisiensi berarti kinerja pemerintah
daerah semakin baik.
Total realisasi Belanja daerah Total realisasi Pendapatan
Daerah
Rasio
Universitas Sumatera Utara
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang,kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu Erlina,
2011:82. Adapun populasi dari penelitian ini adalah Kabupaten dan Kota yang ada
di Provinsi Sumatera Utara, yaitu sebanyak 25 kabupaten, dan 8 kota.
Tabel 3.3 Daftar Pemerintahan KabupatenKota di Sumatera Utara
No. Pemerintah Kabupaten
No. Pemerintah Kota
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
11. 12.
13. 14.
15. 16.
17. 18.
19. 20.
21. 22.
23. 24.
25. Kabupaten Asahan
Kabupaten Batubara Kabupaten Dairi
Kabupaten Deli Serdang Kabupaten Humbang Hasundutan
Kabupaten Karo Kabupaten Labuhan Batu
Kabupaten Labuhan Batu Selatan Kabupaten Labuhan Batu Utara
Kabupaten Langkat Kabupaten Mandailing Natal
Kabupaten Nias Kabupaten Nias Barat
Kabupaten Nias Selatan Kabupaten Nias Utara
Kabupaten Padang Lawas Kabupaten Padang Lawas Utara
Kabupaten Pakpak Barat Kabupaten Samosir
Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Simalungun
Kabupaten Tapanuli Tengah Kabupaten Tapanuli Selatan
Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Toba Samosir
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
Kota Binjai Kota Gunung Sitoli
Kota Medan Kota Padang Sidempuan
Kota Pematang Siantar Kota Sibolga
Kota Tanjung Balai Kota Tebing Tinggi
Sumber: www.sumutprov.go.id, BPS Provinsi Sumatera Utara, www.djpk depkeu.go.id, 2011
Universitas Sumatera Utara
Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi Erlina, 2011: 82.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik non probability sampling, dengan metode purposive sampling. Metode purposive
sampling adalah metode pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu berdasarkan pertimbangan Erlina, 2011:88, dimana kriteria untuk menjadi
sampel antara lain:
1 Pemerintahan Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara yang mempublikasikan laporan APBD tahun 2011-2013 dalam situs
Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan Republik Indonesia
www.djpk.kemenkeu.go.id 2. Pemerintahan daerah kabupaten induk asal maupun kabupaten dan
kota yang bukan merupakan hasil pemekaran pada kurun waktu 2011- 2013.
Berdasarkan kriteria sampel yang telah dijelaskan, maka diperoleh 33 kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara yang dijadikan sebagai sampel
penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian
No. Nama Kabupaten Kota
Kriteria Sampel
1 2
1. Kabupaten Asahan
√ √
1 2.
Kabupaten Batubara √
√ 2
3. Kabupaten Dairi
√ √
3 4.
Kabupaten Deli Serdang √
√ 4
5. Kabupaten Humbang Hasundutan
√ √
5 6.
Kabupaten Karo √
√ 6
7. Kabupaten Labuhan Batu
√ √
7 8.
Kabupaten Labuhan Batu Selatan √
√ 8
9. Kabupaten Labuhan Batu Utara
√ √
9 10. Kabupaten Langkat
√ √
10 11. Kabupaten Mandailing Natal
√ √
11 12. Kabupaten Nias
√ √
12 13. Kabupaten Nias Barat
√ √
13 14. Kabupaten Nias Selatan
√ √
14 15. Kabupaten Nias Utara
√ √
15 16. Kabupaten Padang Lawas
√ √
16 17. Kabupaten Padang Lawas Utara
√ √
17 18. Kabupaten Padang Pakpak Barat
√ √
18 19. Kabupaten Samosir
√ √
19 20. Kabupaten Serdang Bedagai
√ √
20 21. Kabupaten Simalungun
√ √
21 22. Kabupaten Tapanuli Tengah
√ √
22 23. Kabupaten Tapanuli Selatan
√ √
23 24. Kabupaten Tapanuli Utara
√ √
24 25. Kabupaten Toba Samosir
√ √
25 26. Kota Binjai
√ √
26 27. Kota Gunung Sitoli
√ √
27 28. Kota Medan
√ √
28 29. Kota Padang Sidempuan
√ √
29 30. Kota Pematang Siantar
√ √
30 31. Kota Sibolga
√ √
31 32. Kota Tanjung Balai
√ √
32 33. Kota Tebing Tinggi
√ √
33 Sumber: www.djpk depkeu.go.id, 2015
3.5. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dikumpulkan oleh pihak lain, sumber data sekunder misalnya buku,
laporan perusahaan, jurnal, internet dan sebagainya Erlina, 2011:22.
Universitas Sumatera Utara
Data yang diperoleh adalah kombinasi antara data time series dan data cross section. Data time series deret waktu sekumpulan data dari suatu
fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu, misalnya dalam waktu mingguan, bulanan, dan tahunan Umar, 2003, sedangkan data cross
section atau data satu waktu adalah sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam suatu kurun waktu Umar, 2003.
Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah informasi pada periode 2011-2013 antara lain, Dana Alokasi Umum DAU, Pendapatan Asli
Daerah PAD, serta Belanja Daerah yang tertera pada laporan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD KabupatenKota di Propinsi Sumatera Utara.
Sumber data adalah laporan APBD KabupatenKota yang didapatkan dari situs Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
www.djpk.kemenkeu.go.id .
3.6. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama yang dilakukan adalah studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data dari buku,
jurnal, abstrak yang berkaitan dengan penelitian. Tahap kedua adalah studi dokumentasi, dengan mengumpulkan data berupa laporan Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah APBD dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian melalui media internet
www.djpk.kemenkeu.go.id dengan cara men-download
laporan APBD yang dibutuhkan.
3.7. Metode Analisis Data
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.
Universitas Sumatera Utara
3.7.1. Uji Asumsi Klasik