potensi daerah. Dana Alokasi Umum digunakan untuk menutup celah yang terjadi karena kebutuhan daerah melebihi dari potensi penerimaan daerah yang ada.
Prinsip dasar alokasi DAU Tampubolon, 2011 terdiri dari : Kecukupan adequacy
Netralitas dan efisiensi neutrality and efficiency Akuntabilitas accountability
Relevansi dengan tujuan relevance Keadilan equity
Objektivitas dan transparansi objectivity and transparency Kesederhanaan simplicity
2.1.7. Flypaper Effect
Maimunah 2006 dalam penelitiannya menyatakan bahwa flypaper Effect disebut sebagai suatu kondisi yang terjadi saat pemerintah daerah merespon
belanja lebih banyak lebih boros dengan menggunakan dana transfer grants yang diproksikan dengan DAU dari pada menggunakan kemampuan sendiri,
diproksikan dengan PAD. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pemerintah daerah menunggu alokasi DAU yang diperolehnya sebelum menentukan berapa
besar belanja yang akan dihabiskannya, sehingga belanja periode mendatang cenderung lebih besar jumlahnya.
Fenomena flypaper effect membawa implikasi lebih luas bahwa transfer akan meningkatkan belanja pemerintah daerah yang lebih besar daripada
penerimaan transfer itu sendiri Turnbull dalam Hastuti, 2011. Fenomena flypaper effect ini dapat terjadi dalam dua versi Gorodnichenko dalam Kuncoro
2007. Pertama, merujuk pada peningkatan pajak daerah dan anggaran belanja pemerintah yang berlebihan. Kedua, mengarah pada elastisitas pengeluaran
terhadap transfer yang lebih tinggi daripada elastisitas pengeluaran terhadap
penerimaan pajak daerah.
Universitas Sumatera Utara
Anomali tersebut memicu diskusi yang intensif di antara ahli ekonomi. Perdebatan tersebut menghasilkan beberapa penjelasan yang ditawarkan. Dalam
bidang ekonomi, penelitian tentang flypaper effect dapat dikelompokkan menjadi 2 dua aliran pemikiran, yaitu model birokratik bureaucratic model dan ilusi
fiskal fiscal illusion model. Model birokratik meneliti flypaper effect dari sudut pandang birokrat, sedangkan model ilusi fiskal mendasarkan kajiannya dari sudut
pandang masyarakat yang mengalami keterbatasan informasi terhadap anggaran pemerintah daerahnya.
Secara implisit, model birokratik menegaskan flypaper effect sebagai akibat dari perilaku birokrat yang lebih leluasa membelanjakan transfer daripada
menaikkan pajak. McGuire 1973 mengistilahkan hal ini sebagai ketamakan politisi a greedy politicians model. Dengan demikian, flypaper effect terjadi
karena superioritas pengetahuan birokrat mengenai transfer. Informasi lebih yang dimiliki birokrat memungkinkannya memberikan pengeluaran yang berlebih.
Flypaper effect merupakan fenomena dalam penelitian ini. Maimunah 2006 meneliti bahwa flypaper effect berpengaruh dalam memprediksi belanja
daerah periode kedepan dan juga tidak terdapat perbedaan terjadinya flypaper effect baik pada daerah yang PAD-nya rendah maupun daerah yang PAD-nya
tinggi di kabupatenkota di Pulau Sumatra. Penelitian ini juga dilakukan oleh Gramlich 1977 menyatakan dalam
kasus keuangan daerah ada respon yang tidak simetri terhadap perubahan besaran transfer. Ia menjelaskan bahwa transfer diberikan untuk jangka waktu tertentu.
Selama periode tersebut, pihak-pihak tertentu yang memperoleh keuntungan dari penerimaan transfer mulai meningkat. Setelah transfer dikurangi, mereka
Universitas Sumatera Utara
melakukan lobi untuk mempertahankan keuntungannya melalui kenaikan pajak. Selanjutnya Deller dan Maher 2005 meneliti kategori pengeluaran daerah
dengan fokus pada terjadinya flypaper effect, Mereka menemukan pengaruh unconditional grants transfer tak bersyarat pada pengeluaran adalah lebih kuat
pada kebutuhan non esensial atau kebutuhan luxury seperti taman dan rekreasi, kebudayaan dan pelayanan pendidikan daripada kebutuhan esensial atau normal
seperti keamanan dan proteksi terhadap kebakaran.
2.1.8. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah