Universitas Sumatera Utara
3. Kode Simbolik
Dalam ilustrasi memperlihatkan sesosok yang pintar, berasal dari kalangan DPRMPR RI. Sesosok yang pintar, mencintai Indonesia namun memiliki sebuah tabiat yang kurang
baik yaitu suka mempermainkan kotak suara atau tidak sportif dalam menjalankan perannya dalam pemerintahan. Pria tersebut juga memperlihatkan ketidakseriusan dalam menjalankan
pemerintahan, dan keseriusan dalam menancapkan kekuasaannya.
4. Kode Kebudayaan Cultural
Pakaian semi-formal para pejabat yang mempermainkan kotak suara tersebut mempunyai arti signifikasi. Pada sebuah sistem pemerintahan khususnya demokrasi, ada
pihak-pihak yang menjadi pengganti suara rakyat di parlemen atau badan legislatif. Pada suatu ketika, ada pihak-pihak tertentu yang menggunakan jabatannya untuk kepentingan
pihak-pihak pribadi. Kejahatan itu dikenal dengan kejahatan kerah putih white collar crime. Ukuran yang digunakan untuk membedakan seseorang melakukan kejahatan kerah putih dari
kejahatan lainnya adalah, bahwa tindakan yang dilaksanakan merupakan bagian dari peran jabatan yang dilanggar; suatu peran yang biasanya menempati dunia bisnis, politik, atau
profesi Green dalam Puskom Humas,1990 mengatakan bahwa ini merupakan kejahatan versi baru; berbeda dengan kejahatan tradisional seperti melakukan pencurian atau
pembunuhan. Sutherland 1940 menjelaskan pengertian dari kejahatan kerah putih merupakan
kejahatan yang melakukan penguakan, pembeberan keras dan tegas, yang
mendokumentasikan pelaku hukum oleh korporasi dan perseorangan dalam eselon masyarakat bagian atas. Simbol dari pria yang menggunakan ini sangat menjelaskan sebuah
kejahatan yang tersistematis, rapi, dan termanajemen dengan baik. Pada umumnya dilakukan oleh para broker, pegawai bank, ataupun individu pejabat dari instansi pemerintahan untuk
mengeruk keuntungan secara pribadi ataupun organisasi yang berbentuk saham dan lainnya. Pada umumnya kejahatan ini menggunakan jabatan yang dimiliki untuk menggelapkan,
menyelewengkan atau melebarkan kekuasaan yang dimilikinya. Sepak bola merupakan olahraga populer di dunia yang dimainkan oleh dua tim
dengan masing-masing tim terdiri dari sebelas pemain. Olahraga tersebut menjadi sangat populer karena mudah untuk diterapkan oleh siapapun dan tidak menuntut harga yang mahal
untuk peralatannya. Olahraga sepakbola ini mengintegrasikan kecepatan otak mencari
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
peluang dan bagaimana seluruh anggota tubuh mampu luwes menjalankan perintah otak. Peraturan dalam sepak bola sangatlah sederhana, sehingga pada penerapannya sering terjadi
ketidakpuasan antara tim. Inspektur pertandingan atau wasit kadangkala menjadi sasaran oleh para mafia skor untuk disuap agar memihak salah satu tim. Juga yang baru-baru ini terjadi
sepak bola gajah merupakan proses yang dihalalkan oleh kedua tim untuk keuntungan masing. Dalam sejarah sepak bola Indonesia, pertandingan yang menghasilkan lima gol
bunuh diri itu bukanlah yang pertama. Pada tahun 1988 sebuah pertandingan Liga Indonesia yang mempertemukan Persebaya Surabaya melawan Persipura FC. Persebaya mengalami
kekalahan 12-0 dari Persipura FC. Itu bertujuan untuk menjegal salah satu saingannya PSIS Semarang dengan cara mengalah dengan skor minimal 0-4. Pada pertandingan tersebut
lahirlah istilah sepak bola gajah, yang didasari asal wasit yang dari Lampung, di mana gajah- gajah pada saat itu banyak yang bisa bermain bola di Lampung, namun sering melakukan gol
bunuh diri.
5. Kode Semik