7. 1 Surat Kabar Mitos dan Pembacaan

Universitas Sumatera Utara informasi tersebut didistribusikan kepada khalayak tertentu secara tetap, misalnya setiapa satu jam sekali media televisi, harian cetak, dwi mingguan atau bulanan majalah. Sehingga dari pengertian – pengertian diatas kita dapat mengambil beberapa ciri dari komunikasi massa. Ciri yang pertama komunikator terlembagakan, berdasarkan pendapat Wright komunikasi masa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks, seperti sebuah lembaga pers dalam menghasilkan sebuah koran. Lembaga pers terdiri dari empat bagian, redaksi, perusahaan, litbang penelitian dan pengembangan, dan distribusi. Jika berpikir sederhana seperti ini, dalam mencari berita meliput berita reporter bersama fotografer turun ke lapangan. Setelah itu berita ditulis kemudian diperiksa kembali oleh redaktur liputan. Sebelum turun ke masyarakat, berita tersebut diperiksa berulang-ulang hingga akhirnya berita tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat. Bagaimana jika komunikatornya bukan lembaga? Adapun ciri kedua adalah pesan bersifat umum atau terbuka, dalam hal ini pesan ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan oleh sekelompok tertentu, yang paling penting pesan ditujukan untuk kepentingan masyarakat luas. Ciri selanjutnya komunikan pengintepretasi anonim dan heterogen. Anonim disini komunikator tidak mengenal secara langsung penerima pesan yang akan diberikan informasi. Heterogen karena pesan ditujukan untuk tidak ke kalangan tertentu, misal menengah ke atas, tetapi untuk kepentingan masyarakat dari berbagai macam lapisan, suku, budaya dan bahkan agama. Ciri keempat adalah komunikasi bersifat satu arah, disini mempunyai pengertian komunikasi massa menggunakan media sehingga tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif mengirimkan pesan dan komunikan pun aktif menerima pesan, tetapi tidak dapat melakukan sebuah dialog interaktif. Ciri yang terakhir adalah umpan balik yang tertunda, disini proses komunikasi berjalan secara resiprokal timbal balik, namun timbal baliknya tidak dapat diketahui secara langsung, adapun feedback-nya dilihat dari suara pembaca, melalui telepon interaktif, dan melalui surat elektronik.

2.2. 7. 1 Surat Kabar

Menurut Baran Baran, 2008: 150 surat kabar atau pers memiliki dua hal tentang hubungan antara surat kabar media itu sendiri dengan pembacanya, yakni 1 kebenaran mengalir dari banyak ‘lidah’, disini berarti semakin banyak surat kabar, semakin gencarlah kebenaran akan terungkap, 2 masyarakat akan lebih baik jika disediakan sejumlah suara yang saling bertentangan. Dari pernyataan yang kedua dapat dikatakan bahwa semakin banyaknya media yang saling memberikan opini berbeda atau saling silang pendapat, akan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara memperlihatkan bentuk kebebasan dalam menyampaikan keadilan, sehingga akhirnya masyarakat yang kritis lah yang menentukan opini mana yang terbaik. Menurut Agee dalam Elvinaro dkk 2004: 98, secara kontemporer surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utama media atau surat kabar adalah : 1 to informmenginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia, 2 to comment mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya dalam fokus berita, 3 to provide menyediakan keperluan informasi bagi para pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media. Sedangkan fungsi sekunder surat kabar atau media, adalah : 1 untuk kampanye proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang diperlukan sekali untuk membantu kondisi-kondisi tertentu, 2 memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik, kartun dan cerita-cerita khusus, 3 melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak. Lembaga pers dengan produknya surat kabar pada hakikatnya mempunyai fungsi sebagai pemberi informasi. Masyarakat di daerah Papua sana mengetahui peristiwa perampokan Bank CIMB Niaga yang terjadi di Medan, atau masyarakat Indonesia mengetahui perkembangan yang berada di Gaza, Palestina melalui informasi yang diberikan oleh surat kabar. Itulah fungsi, peran, dan hakikat dari surat kabar selain edukasi, hiburan, dan pendidikan. Menurut McLuhan pada saat ini kita berada di sebuah desa global global village. Salah satu fungsi khusus dari pers pada perkembangannya bertambah sebagai alat kontrol sosial yang konstruktif. Disini pers atau surat kabar mempunyai peran untuk memberikan stimuli rangsangan dalam menciptakan atau membangun informasi yang variatif berkaitan dengan perkembangan sosial, misalnya mengenai rasa kebangsaan atau gerakan-gerakan sosial perkotaan. Setelah mengetahui fungsi dari surat kabar, ada baiknya kita mengetahui karakteristik dari surat kabar, Karakteristik atau ciri dari surat kabar harus memiliki yang namanya publisitas. Publisitas disini berarti pesan atau penyebaran pesan pada publik dapat diterima oleh publik secara banyak dan merata. Selanjutnya terdapat periodesitas,yang menunjuk pada keteraturan media tersebut terbit. Periodesitas ini harus terjaga karena pentingya kebutuhan informasi oleh manusia. Keragaman informasi atau universalitas isi menunjukkan kekhasan dari surat kabar. Surat kabar harus memberikan informasi mengenai ekonomi, sosial, budaya, agama, kehidupan, politik, manusia, pendidikan, keamanan, dan lainnya. Sehingga berpulang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara kepada pembacalah akhirnya mereka menentukan apa yang hendak dibaca. Karakteristik yang paling penting dimiliki dari surat kabar adalah aktualitas atau biasa disebut kebaruan dari informasi atau berita. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.3 Model Teoritik Bagan Model Teoritik Konstruksi Makna dalam Ilustrasi Kebangsaan karya Jitet

Dokumen yang terkait

Konstruksi realitas Islam di media massa : analisis framing; konflik Palestina Israel di harian Kompas dan Republika

1 12 119

Konstruksi realitas di media massa ( analisis framing terhadap pemberitaan Baitul Muslimin Indonesia PDI-P di Harian Kompas dan Republika )

1 10 116

Semiotik Ilustrasi Ratu Atut Dalam Kasus Korupsi Pada Headline Koran Harian Tempo Tahun 2013

0 10 123

PERAN GAMBAR ILUSTRASI DALAM CERITA PENDEK Studi Kasus: Cerpen Harian Kompas Minggu

0 12 14

TELEVISI INDONESIA DI MATA SUKRIBO Analisis Komik Sukribo di Harian Kompas TELEVISI INDONESIA DI MATA SUKRIBO Analisis Komik Sukribo di Harian Kompas dengan Pendekatan Semiotika Peirce.

0 4 13

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 3 11

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 5 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif Paradigma Penelitian - Konstruksi Realitas Pesan Imaji Kebangsaan Dalam Ilustrasi Karya Jitet di Harian Kompas (Studi Analisis Semiotika Ilustrasi Ilustrator Jitet di Harian Kompas Terhadap Makna Imaji Kebangsaan)

0 0 53

Konstruksi Realitas Pesan Imaji Kebangsaan Dalam Ilustrasi Karya Jitet di Harian Kompas (Studi Analisis Semiotika Ilustrasi Ilustrator Jitet di Harian Kompas Terhadap Makna Imaji Kebangsaan)

0 0 17

Konstruksi Realitas Pesan Imaji Kebangsaan Dalam Ilustrasi Karya Jitet Koestana Di Harian Kompas (Studi Analisis Semiotika Ilustrasi Ilustrator Jitet di Harian Kompas Terhadap Makna Imaji Kebangsaan) SKRIPSI

0 0 11