Data Kualitatif Teknik Analisis Data

2 Rumus Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal Jumlah Siswa yang Tuntas Belajar Ketuntasan Klasikal = x 100 Jumlah Seluruh Siswa Tabel 3.10 Kriteria keberhasilan belajar siswa secara klasikal dalam persen Sumber: Purwanto 2009 : 102 Hasil analisis ini digunakan untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan berbentuk siklus cycle. Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali tetapi beberapa kali hingga tercapai tujuan yang diharapkan. Dalam setiap siklus terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu perencanaan planning, pelaksanaan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflection. Penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran menggunakan model cooperative learning tipe NHT ini terdiri atas tiga siklus, yaitu: siklus I, siklus II, dan siklus III. Wardhani, dkk. 2007 : 2.4, prosedur pelaksanaan siklus terdiri dari sebagai berikut. 1. Perencanaan planning adalah merencanakan program tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. No. Nilai Kategori 1. 81-100 Sangat Tinggi 2. 66-80 Tinggi 3. 51-65 Sedang 4. 50 Rendah 2. Tindakan acting adalah pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. 3. Pengamatan observing adalah pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 4. Refleksi reflection adalah kegiatan mengkaji dan mempertimbangkan hasil yang diperoleh dari pengamatan sehingga dapat dilakukan revisi terhadap proses belajar selanjutnya. Pelaksanaan siklus tindakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut. Gambar 3.1 Siklus penelitian tindakan kelas Sumber: Arikunto, Suharsimi., dkk. 2006: 16 Perencanaan SIKLUS I Refleksi Pelaksanaan Obsevasi Perencanaa Pelaksanaan Refleksi SIKLUS II Obsevasi Perencanaa SIKLUS III Refleksi Pelaksanaan Obsevasi Dst.

G. Urutan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari tiga siklus dan masing-masing siklus memiliki empat tahapan kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun siklus tersebut antara lain: Siklus I 1. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan akan ditetapkan hal-hal sebagai berikut. 1 Menganalisis Tema “Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku” dengan Subtema 1 “Benda Hidup dan Benda Tak Hidup di Sekitarku”. Dengan mata pelajaran yang dipadukan Matematika, Bahasa Indonesia, PPKn, dan SBdP. 2 Menyusun rencana pembelajaran secara kolaboratif antara peneliti dengan guru sesuai dengan subtema yang akan diajarkan. 3 Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran. 4 Menyiapkan lembar kerja siswa LKS dan media yang sesuai dengan subtema dan model pembelajaran yang akan digunakan. 5 Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru. 6 Menyusun instrumen autentik sebagai alat evaluasi hasil belajar siswa.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus pertama, pada tahap ini merupakan implementasi atau penerapan dari perencanaan yang telah disusun, yaitu sebagai berikut. a. Kegiatan Awal 1 Salam pembuka. 2 Pengondisian kelas. 3 Guru mengecek kehadiran siswa melalui absensi kelas. 4 Guru memberikan apersepsi berupa kegiatan tanya jawab tentang tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan yang akan dilaksanakan. b. Kegiatan Inti 1 Guru meminta siswa untuk membuka buku siswa pada subtema 1 “Benda Hidup dan Tak Hidup di Sekitarku”. 2 Guru menyampaikan apersepsi dan menginformasikan tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 3 Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing kelompok 4-6 orang. 4 Setelah siswa berkumpul dengan kelompok yang sudah ditentukan oleh guru, guru membagikan nomor kepala pada masing-masing anggota kelompok. Setiap siswa dalam tim memiliki nomor yang berbeda-beda, nomor yang akan dipasangkan di kepala. Dalam proses ini guru sudah mulai menerapkan model cooperative learning tipe NHT. 5 Guru mengajukan beberapa pertanyaan mengenai materi yang sedang dipelajari, yang bervariasi, dari yang sepesifik hingga

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS V B SD NEGERI 5 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 51

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV A SD NEGERI 6 METRO PUSAT

0 26 96

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV B SD NEGERI 06 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 48

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 METRO BARAT

0 15 65

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 35