50
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas IV SD Negeri 2 Wates yang menyampaikan pembelajaran dan siswa kelas IV SD Negeri 2 Wates
yang akan menghasilkan pembelajaran. Siswa kelas IV SD Negeri 2 Wates berjumlah 33 orang yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 13 siswa
perempuan. Karakteristik siswa yang menjadi subjek penelitian ini yaitu siswa yang memiliki nilai dibawah KKM khususnya pada materi sistem
pemerintahan pusat. Hanya terdapat beberapa siswa yang lulus KKM pada materi ini. Padahal guru sudah menjelaskan secara runtut dan detail, serta
memberikan soal evaluasi maupun pengayaan setelah materi selesai. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika terdapat
materi yang belum dipahaminya. Hal di atas menunjukan bahwa hasil belajar Pendidikan kewarganegaraan kelas IV SD Negeri 2 Wates masih rendah.
D. Desain Penelitian
Menurut Pardjo 2007: 31ada banyak model penelitian tindakan,diantaranya yaitu model Kurt Lewin, Kemmis dan Mc Taggart,
Model Ebbut, dan Model Mc Kerman. Desain penelitian yang akan dikembangkan pada penelitian ini adalah model Stephen Kemmis dan Robin
Mc Taggart pada tahun 1988. Zainal Aqib 2007: 22 model Kemmis dan Mc Taggart dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan
Planning, aksitindakan acting, observasi obseving, dan refleksi refleting.
51 Menurut Kemmis dan Mc. Taggart 1988: 11-13 menggambarkan
bahwa penelitian tindakan itu dilaksanakan melalui beberapa siklus dan tiap- tiap siklus terdari dari 3 tahap.
1. Perencanaan Planning
Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan adalah menentukan fokus penelitian. Selanjutnya guru mengevaluasi pelaksanaan
pembelajaran yang telah berlangsung sebelumnya, mendata kelemahan- kelemahannya, diidentifikasi, dan dianalisis kelayakannya untuk diatasi
dengan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Peneliti juga menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati,
kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.
Dalam penelitian
ini, peneliti
mengembangkan rencana
pembelajaran, soal tes tertulis, lembar observasi, dan angket respon siswa dan guru. Pengembangan rencana pembelajaran dibuat berdasarkan
pembelajaran yang akan dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 20152016. Instrumen pengamatan berupa lembar observasi digunakan
oleh peneliti untuk mengamati kesesuaian proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sebagai pelaksana penelitian tindakan dengan
menerapkan strategi pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk. Lembar observasi dan angket dalam pembelajaran PKn digunakan untuk
mengetahui prosentase pelaksanaan pembelajaran dalam pembelajaran
52 PKn dan kesesuan antara rencana pembelajaran dan pembelajaran dengan
menerapkan strategi belajar berbasis kecerdasan majemuk. 2.
Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Act Observe Tahap pelaksanaan tindakan digunakan untuk mengatasi masalah
yang telah terpilih. Penelitian tindakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn melalui strategi
belajar berbasis kecerdasan majemuk di kelas IV SD Negeri 2 Wates. Guru sebagai kolaborator melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan
strategi pembelajaran
berbasis kecerdasan
majemuk didalam
pembelajaran. Kolaborator mengamati dan membuat catatan-catatan mengenai jalannya pembelajaran.
Observasi dilakukan selama tindakan berlangsung dengan maksud untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dengan rencana
tindakan yang
telah ditetapkan.
Pengamatan dilakukan
secara komprehensif
dengan menggunakan
pedoman observasi.
Fokus pengamatan adalah kegiatan guru dalam menjalankan skenario
pembelajaran dan hasil belajar siswa dari pembelajaran yang dilakukan. 3.
Refleksi Reflection Pada tahap ini, peneliti bersama dengan kolaborator mendiskusikan
hasil pengamatan yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan untuk mengkaji pelaksanaan tindakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran PKn. Apabila hasil refleksi menunjukan telah tercapainya indikator keberhasilan yang ditentukan, maka penelitian dihentikan.
53 Namun apabila hasil yang terjadi adalah sebaliknya, maka dilakukan
perbaikan tindakan pada siklus selanjutnya. Kelemahan dan kekurangan yang telah ditemukan pada siklus sebelumnya dapat digunakan sebagai
dasar penyusunan rencana tindakan pada siklus berikutnya. Sehingga siklus selanjutnya akan menjadi lebih baik daripada siklus sebelumnya.
Model penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan Mc. Taggart 1988: 11 yaitu model spiral. Model spiral ini terdiri dari 2 siklus
dan dari setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi.
Gambar 1. Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart Kemmis dan Mc. Taggart, 1988: 11
Prosedur penelitian tindakan kelas yang dirancang dengan penjabaran sebagai berikut.
54 1. Siklus 1
a. Perencanaan 1 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
2 Menyusun Lembar Kegiatan Siswa LKS 3 Menyusun soal evaluasi
4Menyusun lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran 5 Menyusun angket pelaksanaan pembelajaran
6 Menyusun angket perangkat pembelajaran b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Selama proses pembelajaran yang berlangsung, guru mengajar sesuai RPP yang dibuat dengan menerapkan strategi pembelajaran berbasis
kecerdasan majemuk. Penelitian dilakukan dengan melibatkan kecerdasan yang menonjol dari masing-masing siswa. Peneliti mengamati jalannya
pembelajaran berdasarkan
indikator pelaksanaan
dan menerima
pembelajaran dalam pembelajaran PKn. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan pedoman
observasi. Observasi dilakukan untuk mengamati kesesuaian proses pembelajaran berdasarkan rencana yang telah dibuat dengan menerapkan
strategi pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk. Selain itu dalam pelaksanaan tindakan, siswa diberikan angket pelaksanaan pembelajaran
siswa untuk mengetahui prosentase pelaksanaan pembelajaran yang dilakukanguru dengan penerapan strategi pembelajaran berbasis kecerdasan
majemuk di kelas IV SD Negeri 2 Wates.
55 c.
Refleksi Data yang diperoleh pada saat observasi dianalisis untuk melihat
peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn di kelas IV SD Negeri 2 Wates melalui pembelajaran yang dilaksanakan. Selain itu, data
angket penilaian perangkat pembelajaran dan penilaian pelaksanaan pembelajaran juga dianalisis untuk menengetahui prosentasi hasil belajar
siswa di kelas berdasarkan tanggapan dari responden sendiri. Kemudian dilaksanakan diskusi antara peneliti dan guru kelas untuk mengetahui hasil
dari pelaksanaan pembelajaran. Apabila hasil refleksi menunjukan telah tercapainya indikator keberhasilan yang ditentukan, maka penelitian
dihentikan. Namun apabila hasil yang terjadi adalah sebaliknya, maka dilakukan perbaikan tindakan pada siklus selanjutnya.
E. Teknik Pengumpulan Data