hubungan kontras paling kuat. Yaitu, warna jingga dengan biru, merah dengan hijau, dan kuning dengan ungu.
b. Warna Monokromatik
Warna Monokromatik merupakan perpaduan beberapa warna yang bersumber dari satu warna, dengan nilai intensitas yang berbeda. misalnya: warna
hijau tua jika dikombinasikan dengan warna hijau muda dengan nilai dan intensitas yang berbeda, akan menciptakan suatu perpaduan yang harmonis dan menciptakan
kesatuan yang utuh pada desain.
c. Warna Analogus
Warna Analogus merupakan kombinasi dari warna-warna terdekat. Misalnya: warna merah akan serasi dengan warna jingga, dan jingga akan terlihat
harmonis dengan warna kuning. begitu juga jika kuning dipadukan dengan hijau, atau biru jika dipadukan dengan ungu, dan ungu jika dikombinasikan dengan pink.
C. Warna Panas dan Dingin
Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas
dimulai dari kuning kehijauan hingga merah. Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau.
Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sementara warna dingin sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis
jika warna-warna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.
6. Ruang
Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat khayalan, jadi hanya bisa dihayati. Ruang baru bisa dihayati setelah adanya kehadiran benda atau unsur garis dan
bidang dalam kekosongan atau kehampaan. Misalnya, ruang yang ada disekeliling benda, ruang yang dibatasi oleh bidang dinding rumah, atau ruang yang terjadi
karena garis pembatas pada kertas. Ruang dikaitkan dengan bidang dan keluasan, yang kemudian memunculkan
istilah dwimatra atau trimatra. Dalam seni rupa, orang sering mengaitkannya dengan bidang yang memliki batas, walaupun kadang ruang bersifat tidak terbatas dan tidak
terjamah. Ruang secara fisik adalah rongga yang berbatas maupun tidak berbatas oleh bidang.