Ornamen
Kunci Jawaban: 1.
Prinsip Seni Rupa adalah cara penyusunan, pengaturan Unsur-Unsur Rupa sehingga membentuk suatu karya seni. Prinsip Seni Rupa dapat juga disebut Asas Seni Rupa,
yang menekankan prinsip desain seperti: Kesatuan, Keseimbangan, Irama,
Penekanan, Proporsi Dan Keselarasan.
Prinsip Seni Rupa terdiri dari: Harmoni, Kontras, Irama, Gradasi, Keseimbangan, Penekanan, Proporsi, Kesatuan, Variasi
2. Ornamen berasal dari kata “ORNARE” bahasa Latin yang berarti menghias.
Ornamen juga berarti “dekorasi” atau hiasan, sehingga Ornamen sering disebut
sebagai disain dekoratif atau disain ragam hias.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Prinsip-Prinsip Seni Rupa
Karya seni rupa mempunyai hubungan erat dengan setiap aspek kehidupan manusia yang sering kita lihat disekeliling kita sejak terciptanya kebudayaan manusia.
Nilai-nilai kehidupan selalu terkait dengan perkembangan seni dan menjadi ciri khas dari mana nilai seni tersebut tercipta.
Seni Rupa merupakan seni yang monumental, dalam seni rupa pengespresian penciptaan dilakukan di beberapa media sesuai dengan ide atau gagasannya.
Seni bukan hanya dinikmati keindahanya saja. Sebuah karya seni rupa dikatakan indah dan baik bila pengamatan terhadap hasil karya seni rupa mengacu
pada berbagai aspek yang mendukungnya, yaitu prinsip seni. Prinsip seni merupakan dasar-dasar untuk terwujudnya suatu suatu karya seni.
1. Harmoni
Harmoni dapat diciptakan karena adanya keseimbangan dalam penciptaan sebuah karya. Dengan kata lain, harmoni merupakan hasil dari keselarasan dan
keserasian yang saling menyatu. Keharmonisan dalam seni rupa tersebut terbentuk dari kesatuan yang berasal
dari unsur garis, bidang, bentuk, dan warna dengan perpaduan nada, rasa, dan
komposisi yang dihasilkan dari sang seniman sesuai dengan karakter dan ciri khas mereka masing-masing.
Contoh harmoni pada lukisan abstrak:
Lukisan Abstrak Wassily
Kandinsky dan Affandi kanan-
kiri
2. Kontras
Kontras adalah prinsip yang mendasari kesan perbedaan dari dua unsur yang berlawanan dan saling berdekatan. Penekanan akan membuat sebuah karya seni tidak
bersifat monoton. Dengan memberikan perbedaan yang mencolok pada bentuk, warna, dan ukuran sebuah karya seni akan terlihat lebih menarik. Kontras dapat
dimunculkan dengan menggunakan dengan menggunakan berbagai pola dari media warna, bentuk, tekstur, ukuran, dan ketajaman. Kontras dapat digunakan untuk
memberikan ketegasan terhadap sebuah karya dalam membentuk sebuah tanda yang dipakai sebagai tampilan utama karya tersebut.
3. Irama
Irama atau rythm adalah prinsip yang mendasari pengulangan satu atau lebih unsur secara teratur. Pengulangan unsur-unsur seni rupa yang diatur bisa berupa garis,
bentuk, atau variasi warna. Pengulangan yang sama akan terasa statis, sedangkan pengulangan yang dilakukan secara bervariasi akan menghasilkan irama harmonis
yang dapat meningkatkan nilai estetika dari karya seni yang dibuat. Irama dapat dihayati secara visual atau auditif jika ada gerak seperti yang dapat kita hayati pula di
alam, misalnya irama dari gelombang laut, gerakkan gumpalan awan, gelombang suara dari angin dan lain sebagainya. Gerak atau arah tersebut dapat menggugah
perasaan tertentu seperti keberaturan, berkelanjutan, dinamika dan sebagainya. Sesuai dengan kehadiran gerak dan arah tersebut maka irama yang tampil dalam karya
meliputi:
Irama Berulang Repetitif: dapat dijumpai pada penempatan jendela atau pintu pada sebuah bangunan dengan jarak yang sama serta ukuran yang sama pula. Hal serupa
dapat kita jumpai pada susunan bagian-bagian dari suatu taman yang serba berulang dan teratur sehingga menimbulkan kesan irama yang berulang.
Irama Silih Berganti Alternatif: dipakai dalam penciptaan karya senirupa untuk tidak sekedar mengulang-ulang unsur-unsur seni dalam bentuk dan warna yang sama,
tetapi mencari kemungkinan lain dalam usaha untuk menimbulkan kesan irama. Irama Laju Membesar Atau Mengecil Progresif: lebih mudah dapat dihayati dalam
seni gerak. Dalam penempatan unsur-unsur garis, bentuk dan warna pada komposisi prinsip irama laju progresif dapat dicapai dengan jarak dan arah tertentu.
Irama Lamban Atau Beralun Mengalir Atau Bergelombang: prinsip ini kebalikkan dari irama laju yang dapat dicapai dalam karya seni.
4. Gradasi
Gradasi adalah susunan warna yang didasari pada tingkatan tertentu pada sebuah karya seni. Di antara prinsip prinsip seni rupa, gradasi merupakan prinsip
yang paling sering diterapkan dalam pembuatan mozaik, karikatur, lukisan, dan seni rupa 2 dimensi lainnya. Gradasi akan membuat sebuah karya menjadi lebih hidup.
5. Keseimbangan
Keseimbangan merupakan prinsip yang bertanggung jawab pada kesan dari suatu susunan unsur-unsur seni rupa. Unsur-unsur seni rupa yang diatur sedemikian
rupa melalui prinsip kesemibangan akan menjadi daya tarik bagi para penikmat karya seni. Keseimbangan dibagi menjadi dua bagian yaitu, yang pertama keseimbangan
Simetris. Prinsip ini dapat tercapai apabila terpenuhi prinsip keseimbangan, irama, penekanan, proporsi, dan keselarasan. Kedua, keseimbangan asimetris. Keseimbangan
simetris mempunyai elemen yang tidak sama bobotnya pada dua sisi dari garis vertikal imajiner.
6. Tekanan atau Center of Interest
Tekanan atau center of interest di sebut juga prinsip dominasi, pusat perhatian, atau klimak. Yaitu upaya penampilan pada bagaian tertentu dari karya Seni Rupa
yang menarik perhatian dengan cara pengaturan posisi, perbedaan ukuran, perbedaan warna, atau unsur lain, dan pengaturan arah unsur-unsur
7. Kesatuan
Prinsip ini dapat tercapai apabila terpenuhi prinsip keseimbangan, irama, penekanan, proporsi, dan keselarasan. Kesatuan merupakan prinsip seni yang
menjadikan unsur-unsur rupa dari suatu karya seni rupa terlihat tertata dengan selaras. Meskipun bentuk dan warnanya bervariasi namun tidak ada unsur-unsur yang terlihat
berlebihan atau terlalu menonjol. Secara keseluruhan tampak utuh.
Mengetahui, Yogyakarta, September 2016
Guru Pembimbing Mahasiswa PPL
Yulia Kusumaningrum NIM. 13207241008