4 Ketepatan Waktu
Jumlah
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang
Proses Pembuatan Indikator
Skor
Konsep karya dan gambar Bagus : 4
Cukup : 3 Kurang: 2
Proses Pembuatan Bagus : 4
Cukup : 3 Kurang: 2
Karya Jadi Bagus : 4
Cukup : 3 Kurang: 2
PA = Jumlah SK n x BK x 100 Keterangan:
PA = Persentase Tiap Aspek SK = Skor Kelompok
BK = Banyaknya Kelompok n = Jumlah Anggota Kelompok
Panduan Penskoran: Standar Nilai Minimal = 79 Tujuh Puluh Sembilan
Nilai = nilai Siswa i x 100 = 90 Keterangan :
80 – 100 = sangat baik
70 – 79 = baik
60 - 69 = cukup 50 - 59 = sangat kurang
Contoh penilaian : Nilai = 80 x 100 =8000 = 88.8
KriteriaPenilaian Siswa i No
Aspek yang dinilai indikator Pemberian Skor
1. Keterampilan dalam proses pembuatan.
Skor 1 : 0 ≤ PA 50 Sangat Kurang
Skor 2 : 50 ≤ PA 65 Kurang Skor 3 : 65 ≤ PA 80 Cukup
Skor 4 : 80 ≤ PA 90 Baik Skor 5 : 90 ≤ PA 100 Sangat
Baik 2.
Ketepatan dalam pemilihan bahan. 3.
Kesiapan alat dan bahan 4.
Kemenarikan media 5.
Melibatkan siswa menggunakan media 6.
Kelengkapan 7.
Tingkat keterbacaan tinggi 8.
Media sesuai dengan materi pembelajaran 9.
Kesesuaian waktu yang digunakan 10. Efektif media
MATERI PEMBELAJARAN A. FUNGSI SENI RUPA
Secara garis besar, fungsi seni dapat dibagi menjadi Fungsi Seni Secara Murni Fine Art dan Fungsi Seni Untuk Terapan Applied Art
1. Seni Murni
Fungsi seni sebagai Seni Murni berkaitan erat dengan cita rasa ekspresi seorang seniman sebagai bentuk curahan pengalaman batinnya yang disampaikan kepada orang
lain menggunakan media seni. Proses penciptaan Seni Rupa Murni lebih menitik beratkan pada ekspresi jiwa semata yaitu pada karya Seni Lukis, Karya Seni Grafis, Seni Patung,
Dekorasi dan Instalasi. 2.
Seni Terapan Karya Seni Terapan adalah karya seni yang memiliki nilai artistik dan estetis serta
mempunyai fungsi pakai dalam penerapannya. a.
Seni Terapan 2 dimensi Seni terapan 2 dimensi kebanyakan adalah media cetak yang mempunyai bentuk
datar dan lebih berfungsi informatif bagi masyarakat. b.
Seni Terapan 3 dimensi Seni Terapan 3 dimensi merupakan karya seni berwujud tiga dimensi yang
memiliki nilai kegunaan dan nilai ekspresi. Sebagai benda pakai dalam karya seni, Fungsi Seni Terapan selalu mampu untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari hari tanpa
mengesampingkan aspek estetis dan artistik dari karya tersebut. Karya Seni Rupa Terapan 3 dimensi terdiri dari Seni Kria, Seni Keramik, dan Seni Furnitur.
C. BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI 3D
Makrame
Kata Makrame berasal dari bahasa Turki. Turki: Ma- kra’ma atau Miqramah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan: Bentuk suatu kerajinan simpul- menyimpul dengan menggarap rangkaian benang pada awal atau akhir suatu hasil tenunan,
dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
Kerajinan menyimpul atau mengikat tali sudah lama dikenal di negara kita. Sebagai contoh dapat kita lihat alat penangkap ikan, seperti jala, jaring, sair sunda, bahkan
sampai perlengkapan pakaian, seperti topi, sarung tangan, kaos kaki, keranjang atau tas, dan masih banyak lagi contoh lainnya, yang semuanya dikerjakan dengan teknik simpul,
dengan mengandalkan ketrampilan tangan, tanpa menggunakan alat bantu mesin. Dari kebiasaan membuat simpul yang fungsional dan artistik itu pada akhirnya
muncul Seni Kerajinan yang khusus menggunakan teknik ikat-mengikat tanpa bertujuan menguatkan benda lain seperti yang semula dilakukan. Banyak jenis kerajinan Makrame
yang sepenuhnya merupakan kegiatan ikat mengikat yang tidak untuk mengikatkan ujung sesuatu tenunan seperti yang semula dilakukan.
Di antara jenis-jenis kerajinan simpul atau Makrame yang sering kita lihat adalah hasil karya berupa: ikat pinggang, penghias gerabah atau keramik, tas, hiasan dinding,
keranjang untuk menggantung tanaman, gorden, gelang, topi, rompi, taplak meja dan sebagainya.
Simpul- Simpul Dasar Selanjutnya untuk keperluan latihan awal belajar Makrame, di bawah ini akan
disajikan simpul-simpul dasar yang mendasari bentuk-bentuk karya yang disebutkan di atas. Sebelum berlatih menyimpul, siapkan dulu tali yang ukurannya sesuai kebutuhan.
Diusahakan tali yang dipakai memiliki sifat lentur atau tidak kaku, biasanya menggunakan tali dengan bahan nilon atau katun. Beberapa jenis simpul dasar:
1. Simpul Kepala
Untuk ini diperlukan tali yang direntangkan sebagai tempat menyimpulkan simpul kepala. Simpul-simpul ini dibuat berulang dengan jumlah sesuai kebutuhan.