Faktor Pendukung Faktor Penghambat

99 manajerial guru di dalam kelas dengan melakukan inovsi pada metode pembelajaran yang digunakan menyesuaikan dengan kondisi kelas masing- masing. Agar proses belajar mengajar dikelas berlangsung secara kondusif yaitu dengan membuat persiapan sebelum mengajar, membuat siswa nyaman di dalam kelas serta dibarengi dengan metode pembelajaran yang menarik.

2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

a. Faktor Pendukung

Keberhasilan suatu pelaksanaan kebijakan sangat dipengaruhi oleh seberapa besar dukungan yang ada untuk mendukung seluruh program dan kegiatan. Dukungan dalam pelaksanaan kebijakan peningkatan mutu pendidikan di SMP Muhammadiyah 1 Depok adalah: 1. Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang berkualitas, multitalenta dan sudah bergelar Sarjana. Dalam pelaksanaan kebijakan sekolah, sekolah membutuhkan agen pelaksana dalam hal ini tenaga pendidik dan pendidik untuk melaksanakan kebijakan yang ada dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing agen pelaksana. Dengan tigkat pendidikan yang mayoritas sudah bergelar sarjana memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kebijakan yang ada di sekolah. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Arif Rohman 2009: 147-149 bahwa faktor yang yang dapat menentukan kegagalan dan keberhasilan dalam 100 implementasi kebijakan salah satunya adalah faktor yang terletak pada personil pelaksana, yakni yang menyangkut tingkat pendidikan, pengalaman, motivasi, komitmen, kesetiaan, kinerja, kepercayaan diri, kebiasaan-kebiasaan, serta kemampuan kerjasama dari para pelaku pelaksana kebijakan. 2. Adanya dukungan dari pihak yayasan dan pihak eksternal lainnya. SMP Muhammadiyah 1 Depok merupakan sekolah yang dibimbing langsung oleh Prof. A. Malik Fadjar, M.Sc Mantan Mendiknas RI, selain itu SMP Muhammadiyah 1 Depok juga mendapatkan dukungan dari Mendiknas PMW beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang ada di Yogyakarta. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan Sabatier dan Mazmanian Sudiyono, 2007:93-97 bahwa perlu dukungan dari seluruh pihak baik internal maupun eksternal. Dukung dari internal sekolah dan eksternal sekolah memberikan dampak postif terhadap implementasi kebijakan peningkatan mutu pendidikan di SMP Muhamadiyah 1 Depok.

b. Faktor Penghambat

1. Kualitas input siswa yang rendah. SMP Muhammadiyah 1 Depok tidak melakukan seleksi pada calon peserta didik yang mendaftar, sehingga tidak ada standar bagi calon siswa yang ingin mendaftar. Selain itu selama ini SMP Muhammadiyah 1 Depok masih 101 menjadi pilihan kedua para calon siswa setelah sekolah Negeri. Sehingga SMP Muhammadiyah 1 Depok mendapatkan input murid dengan kemampuan dibawah sekolah-sekolah yang menjadi pilihan pertama. 2. Program pembangunan sekolah yang belum selesai. Sejak adanya kemunduran SMP Muhammadiyah 1 Depok, keadaan fisik sekolah menjadi tidak diperhatiakan. Sehingga pada saat ini sekolah sedang melakukan banyak perbaikan pada fisik sekolah baik dari rehab ringan hingga pembangunan gedung baru. 102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Implementasi kebijakan peningkatkan mutu pendidikan di SMP Muhammadiyah 1 Depok sebagai berikut. a. Komunikasi, komunikasi atau koordinasi dalam pelaksanaan kebijakan peningkatan mutu pendidikan di SMP Muhammadiyah 1 Depok berjalan rutin baik internal maupun eksternal. Komunikasi dilakukan baik secara formal maupun informal. Rapat secara formal dilakukan dengan Rapat Kerja, Briefing, Rapat Pimpinan, Rapat Wali Kelas, Rapat Guru Senior, Rapat Guru dan Karyawan, Rapat Dinas, Rapat Bidang Studi, Rapat Wali Murid. b. Sumber Daya, SMP Muhammadiyah 1 Depok memiliki sumber daya manusia tenaga pendidik dan kependidikan sebagai agen pelaksana kebijakan yang mayoritas masih muda yang memiliki kemampuan lebih dibidang lain selain kemampuan pedagogik yang dimiliki. Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan di SMP Muhammadiyah 1 Depok dilakungan secara rutin dengan kegiatan BA Baitul Arqam dan kegiatan workshop atau pelatihan-pelatihan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Untuk peningkatan kualitas siswa