49 catatanlah yang menjadi sumber data, sedang isi catatan subjek penelitian
atau variabel penelitian. Subjek dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik pengambilan
secara
purposive.
Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 183, penentuan subjek secara
Purposive
dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu
.
Subjek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi secara akurat mengenai objek yang
diteliti. Pihak yang dijadikan informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah sebagai informan kunci, sedangkan untuk informan pendukung yaitu
wakil kepala sekolah, guru dan siswa. Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua belas orang terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru,
dan siswa di SMP Muhammadiyah 1 Depok, Sleman, Yogyakarta. Objek penelitian ini adalah implementasi kebijakan peningkatan mutu pendidikan.
C.
Setting
Penelitian
Setting
Penelitian ini mengambil tempat di SMP Muhammadiyah 1 Depok yang beralamat di Stan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta
55282. Pelaksanaan penelitian dilakukan dari bulan April hingga bulan Juni tahun 2016.
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Menurut Herdiansyah 2013: 131-132 observasi adalah suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta “merekam” perilaku
50 secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi ialah suatu
kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan data diagnosis.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi terus terang dan tersamar serta observasi tak berstruktur. Observasi terus terang dan
tersamar yaitu peneliti mengatakan terus terang terhadap subjek penelitian
sehingga sejak awal hingga akhir, subjek mengetahui jika sedang diamati. Ada pada suatu saat peneliti tidak berterus terang tersamar, untuk
menghindari suatu data yang dicari merupakan data yang rahasia
.
Sedangkan observasi tak berstruktur, pada saat penelitian fokus penelitian belum jelas, fokus berkembang ketika observasi berjalan dan tidak
dipersiapkan secara sistematis serta tanpa instrumen yang baku
.
Observasi terus terang dan tersamar serta tak berstruktur peneliti lakukan untuk memperoleh data tentang gambaran umum di SMP Muhammadiyah
1 Depok, Sleman, Yogyakarta dan untuk mengamati secara langsung proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di SMP
Muhammadiyah 1 Depok. Sleman, Yogyakarta serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sekolah tersebut dalam rangka implementasi
kebijakan peningkatan mutu pendidikan.
51
Tabel 2. Kisi-Kisi Pedoman Observasi
No. Aspek yang diamati Indikator yang dicari
Sumber data
1. Observasi Fisik
a. Keadaan
sekolahlokasi b.
Saranaprasarana sekolah
c. Fasilitas penunjang
Lingkungan sekolah
2. Observasi Kegiatan a.
Pelaksanaan pembelajaran
b. Aktivitas siswa
c. Iklim sekolah
Lingkungan sekolah
2. Wawancara
Menurut Herdiansyah 2013: 31 wawancara adalah sebuah proses interaksi komunikasi yang dilakukan oleh setidaknya dua orang, atas dasar
ketersediaan dan dalam
setting
alamiah, dimana arah pembicaraan mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan dengan mengedepankan
trust
sebagai landasan utama dalam proses memahami. Esterberg Sugiyono, 2015: 317 mendefinisikan wawancara adalah merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara untuk menggali data bagaimana implementasi kebijakan peningkatan mutu serta
faktor pendukung dan faktor penghambat. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah selaku pelaku utama pengambil
kebijakan di sekolah, wakil kepala sekolah bagian humas dan sarana prasarana, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, wakil kepala sekolah
bagian ismuba, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, guru dan murid sebagai pihak pelaksana kebijakan yang ada di sekolah.
52 Dalam proses pengambilan data menggunakan wawancara, peneliti
membuat janji terlebih dahulu dengan informan. Dalam pelaksanaan wawancara peneliti menyampaikan maksud dan tujuan wawancara serta
meminta izin kepada informan agar diperkenankan menggunakan perekam suara. Alat yang digunakan yakni
handphone
sebagai
voice recorder
.
Tabel 3. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
No. Aspek yang dikaji Indikator yang dicari
Sumber data
1. Implementasi
kebijakan peningkatan mutu
a. Implementasi kebijakan
1 Komunikasi
2 Sumber Daya
3 Disposisi
4 Struktur Organisasi
b. Peningkatan Mutu
1 Kultur Sekolah
2 Manajerial
Kepala Sekolah, Wakil
Kepala Sekolah, Guru,
Siswa
2. Faktor pendukung
implementasi kebijakan
peningkatan mutu a.
Faktor Internal b.
Faktor Eksternal Kepala sekolah,
Wakil Kepala
Sekolah, Guru 3.
Faktor penghambat implementasi
kebijakan peningkatan mutu
a. Faktor Internal
b. Faktor Eksternal
Kepala sekolah, Wakil
Kepala Sekolah, Guru
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono 2015: 329 dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan
life histories,
ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya
foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-
53 lain. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Tabel 4. Kisi-Kisi Pedoman Kajian Dokumen
No. Aspek yang
dikaji Indikator yang dicari
Sumber data
1. Profil sekolah
a. Sejarah sekolah
b. Visi dan misi sekolah
c. Tujuan sekolah
d. Struktur organisasi
e. Tenaga pendidik dan
kependidikan sekolah f.
Perkembangan jumlah siswa
g. Sarana dan prasarana
sekolah a.
Dokumen arsip
2. Prestasi sekolah a.
Data prestasi akademik maupun non akademik
a. Dokumen
arsip b.
Foto-foto
E. Instrumen Penelitian