Penelitian Relevan Peningkatan Mutu Pendidikan

41

e. Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Gita Andrini 2014 dengan judul “Peningkatan Budaya Mutu untuk Pencapaian Akreditasi di Sekolah Dasar Widoro Yogyakarta”. Penelitian tersebut dilaksanakan di SD Negeri Widoro, Jalan Perumka Lempuyangan, Tegalpanggung, Danurejan, Yogyakarta. Masalah yang menjadi pembahasan dalam penelitian tersebut yaitu tentang bagaimana upaya yang dilakukan SD Negeri Widoro dalam peningkatan budaya mutu untuk pencapaian akreditasi serta faktor pendukung dan penghambat dalam peningkatan budaya mutu bagi sekolah untuk meningkatkan akreditasi, dengan tujuan penelitian 1 mendeskripsikan upaya yang dilakukan SD Negeri Widoro dalam peningkatan budaya mutu untuk pencapaian akreditasi, dan 2 mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam peningkatan budaya mutu bagi sekolah untuk meningkatkan akreditasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan kajian dokumentasi. Subjek dalam penelitian adalah komite, kepala sekolah, guru dan beberapa peserta didik SD N Widoro Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian bahwa: pertama, peningkatan budaya mutu di SD Negeri Widoro telah mampu dilaksanakan dengan baik dilihat dari terpebuhinya 4 elemen yaitu usaha perbaikan, kewenangan, penguatan kinerja, dan rasa memiliki. Kedua, faktor pendukung dalam peningkatan budaya mutu untuk pencapaian akreditasi di SD Widoro adalah semangat 42 kepala sekolah dan guru, kedisiplinan, kelengkapan sarana dan prasarana, serta ketegasan guru terhadap peserta didik. Faktor yang menjadi penghambat adalah sikap orang tua yang tidak peduli pada pendidikan anak, minimnya biaya pendidikan, peserta didik pasif dalam proses pembelajaran, serta suasana pembelajaran tidak kondusif. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu sama- sama mendiskripsikan tentang peningkatan mutu pendidikan. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah penelitian tersebut mengkaji mengenai upaya peningkatan budaya mutu untuk pencapaian akreditasi sekolah sedangkan penelitian ini mengkaji atau mendeskripsikan tentang implementasi kebijakan peningkatan mutu pendidikan. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Jensanaris Soska Farhanti 2014 dengan judul “Kebijakan Mutu Di Sekolah SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta”. Masalah yang menjadi pembahasan dalam penelitian tersebut yaitu tentang unsur kebijakan mutu di SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta, faktor penghambat dan faktor pendukung, serta solusi yang dilakukan sekolah dalam mengatasi kendala pelaksanaan kebijakan mutu di SD Muhammadiyah Suronatan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan kajian dokumentasi. Subjek dalam penelitian adalah kepala sekolah, koordinator bidang di sekolah, karyawan dan siswa. 43 Berdasrkan hasil penelitian bahwa: pertama, kebijakan mutu di sekolah merupakan upaya sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan yang mencagkup tiga segi, yaitu: input , proses dan output. Kedua, faktor penghambat meliputi masih terdapat guru yang kurang menguasai media pembelajaran, minimnya kondisi fisik lahan sekolah, adanya pihak yang kontra dengan kebijakan sekolah, menimbulkan sedikit kecemburuan dan perbedaan pandangan, dan minimnya peranan pemimpin yayasan. Faktor pendukung meliputi tersedianya guru dan tenaga kependidikan yang berkualitas, tersedianya sarana prasarana PBM, tersedianya lingkungan PBM yang kondusif, tingginya tingkat kedisiplinan, dan tersedianya faktor lain yang mendukung. Ketiga, solusi untuk menghadapi kendala kebijakan mutu sekolah ialah sosialisasi kebijakan sekolah, optimalisasi pemenuhan Standar Nasional Pendidikan dan penguatan komitmen. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu sama-sama mengkaji tentang kebijakan mutu pendidikan di Sekolah. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah penelitian tersebut yaitu pada latar belakang pengambilan setting penelitian. Latar belakang pengambilan setting pada penelitian tersebut di SD Muhammadiyah Suronatan yang merupakan sekolah unggulan di Yogyakarta, sedangkan latar belakang pengambilan setting pada penelitin ini di SMP Muhammadiyah 1 Depok yang merupakan sekolah dimana pernah mengalami keterpurukan dan saat ini sedang melakukan perbaikan. 44

f. Kerangka Pikir