Uji Sitotoksik Terhadap Sel T47D

35 Doksorubisin, memberikan interprestasi sinergi nilai CI 0,3 – 0,7 hingga sinergi kuat nilai CI antara 0,1-0,3. Hasil ini membuktikan bahwa senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1-on berpotensi untuk digunakan sebagai agen ko-kemoterapi Doksorubisin pada sel HeLa.

b. Uji Sitotoksik Terhadap Sel T47D

1 Uji sitotoksik senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3-metoksifenil-2- propen-1-on terhadap sel T47D Hasil uji sitotoksik senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3- metoksifenil-2-propen-1-on terhadap sel T47D disajikan pada Gambar 11 yang menggambarkan grafik hubungan antara konsentrasi dengan prosentase viabilitas sel. Gambar 10. Nilai CI perlakuan kombinasi senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4- hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1-on konsentrasi 3,125; 6,25; 12,5; dan 25 M dan Doksorubisin konsentrasi 0,375 ; 0,75; 1,5; dan 3 M pada kultur sel HeLa. Gambar 11. Hubungan konsentrasi senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3- metoksifenil-2-propen-1-on dengan viabilitas sel T47D IC 50 = 45 M 36 Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat hubungan langsung antara perubahan konsentrasi senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3-metoksifenil- 2-propen-1-on dengan tingkat kematian sel T47D. Semakin tinggi konsentrasi senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1-on, semakin rendah viabilitas sel T47D. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai IC 50 dari senyawa ini terhadap sel T47D sebesar 45 M Lampiran 5. Perlakuan senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3-metoksifenil-2- propen-1-on jug menyebabkan perubahan morfologi sel T47D sebagaimana disajikan pada Gambar 12. Semakin besar konsentrasi senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1-on, semakin banyak sel yang mati. Gambar 12. Morfologi sel T47D: a tanpa perlakuan kontrol sel dan dengan perlakuan senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3-metoksifenil- 2-propen-1-on, konsentrasi : b 5 M, c 10 M, d 20 M, e 40 M,f dan 60 M. Efek penghambatan prolifaerasi Gambar 13 menunjukkan bahwa senyawa1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1-on mampu menekan laju pertumbuhan sel T47D. Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 6. 2 Uji sitotoksik Doksorubisin pada sel T47D Hasil pengamatan uji sitotoksik Doksorubisin terhadap sel T47D Gambar 14 menunjukkan bahwa semakin tinggi perlakuan konsentrasi a b f c d e 37 Doksorubisin, semakin rendah vibilitas sel T47D. Nilai IC 50 Doksorubisin terhadap sel T47D sebesar 185 nM Lampiran 7. Gambar 13. Efek penghambatan proliferasi sel T47D karena perlakuan senyawa1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3-metoksifenil-2-propen- 1-on BHM pada konsentrasi 11,25; 22,5; 45; dan 67,5 M dengan waktu inkubasi 0, 24,48, dan 72 jam . Gambar 14. Hubungan konsentrasi Doksorubisin dengan viabilitas sel T47D. Morfologi sel T47D karena penambahan Doksorubisin Gambar 15 menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi penambahan Doksorubisin, semakin banyak sel yang mengalami kematian. IC 50 = 185 nM 38 Gambar 15. Morfologi sel T47D : a tanpa perlakuan kontrol sel dan dengan perlakuan Doksorubisin konsentrasi : b 50 nM, c 100 nM, d 150 nM, e 200 nM, f dan 250 nM. 3 Uji sitotoksik kombinasi senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3- metoksifenil-2-propen-1-on dan Doksorubisin pada sel T47D Uji sitotoksik kombinasi Doksorubisin dan senyawa 1- 4’-bromofenil - 3-4-hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1-on terhadap sel T47D pada konsentrasi 116; 18; 14; dan 12 dari nilai IC 50 . Senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4- hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1-on yang digunakan sebesar 2,8125; 5,625; 11,25; dan 22,5 M, sedangkan konsentrasi Doksorubisin sebesar 11,5625; 23,125; 46,25; dan 92,65 nM . Kombinasi kedua senyawa ini mampu menurunkan viabilitas sel lebih rendah daripada penggunaan masing-masing senyawa secara tunggal sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 5 . Tabel 5. Persen viabilitas sel T47D perlakuan kombinasi senyawa 1- 4’-bromo- fenil -3-4-hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1-on dan Doksorubisin pada berbagai variasi konsentrasi. Viabilitas sel Doksorubisin nM 1- 4’- bromofenil - 3-4-hidroksi- 3-metoksi- fenil-2- propen-1-on M 11,5625 23,125 46,25 92,65 100 99,34 96,01 70,67 49,12 2,8125 96,6 98,38 87,18 67,95 33,87 5,625 93,3 84,25 85,31 63,15 28,37 11,25 81,1 71,33 61,33 36,65 5,50 22,5 49,7 46,74 26,35 9,39 5,15 a b c f e d 39 Penurunan viabilitas sel pada perlakuan kombinasi juga nampak pada Gambar 16. Pada penelitian ini viabilitas sel terendah diperoleh pada kombinasi konsentrasi Doksorubisin sebesar 93 nM dan senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4- hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1-on sebesar 23 M. Gambar 16. Profil viabilitas sel T47D perlakuan kombinasi senyawa 1- 4’- bromofenil -3-4-hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1-on konsen- trasi 2,8125; 5,625; 11,25; dan 22,5 M dan Doksorubisin konsentrasi 11,5625; 23,125; 46,25; dan 92,65 nM. Morfologi sel karena pengaruh perlakuan 1- 4’-bromofenil -3-4- hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1-on tunggal, Doksorubisin tunggal dan kombinasinya terhadap sel T47D disajikan pada Gambar 17. Hasil pengamatan morfologi menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi 1- 4’-bromofenil -3-4- hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1-on tunggal dan Doksorubisin meningkatkan kematian sel T47D dibandingkan dengan perlakuan tunggalnya. Berdasarkan perhitungan nilai CI Tabel 6 dan Gambar 18, menunjukkan bahwa pada kombinasi senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3- metoksifenil-2-propen-1-on dan Doksorubisin, memberikan interprestasi mendekati aditif nilai CI antara 0,9-1,1 pada konsentrasi kombinasi rendah dan sinergi nilai CI antara 0,3-0,7 pada konsentrasi kombinasi tinggi. Dari hasil ini membuktikan bahwa senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3- metoksifenil-2-propen-1-on juga berpotensi untuk digunakan sebagai agen ko- kemoterapi Doksorubisin pada sel T47D. 40 Gambar 17. Morfologi sel T47D: a tanpa perlakuan kontrol sel; b perlakuan senyawa1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1- on konsentrasi 22,5 M, c perlakuan Doksorubisin 92,5 nM, d perlakuan kombinasi senyawa1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3- metoksifenil-2-propen-1-on 22,5 M dan Doksorubisin 92,5 M. Tabel 6. Hasil perhitungan nilai CI pada perlakuan kombinasi senyawa 1- 4’- bromofenil -3-4-hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1-on dan Doksorubisin pada berbagai variasi konsentrasi. Nilai CI Doksorubisin nM 1- 4’-bromofenil - 3-4-hidroksi-3- metoksi-fenil-2- propen-1-on M 11,5625 23,125 46,25 92,65 2,8125 1,043 0,997 0,517 0,416 5,625 0,668 1,028 0,526 0,426 11,25 0,559 0,494 0,392 0,385 22,5 0,533 0,425 0,410 0,517

2. Uji Pengamatan Apoptosis dengan Flowcytometer