Uji Pengamatan Ekspresi Protein Bcl-2 dan Bax pada sel T47D

46 Gambar 22. Efek perlakuan senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3- metoksifenil-2-propen-1-on, doksorubisin, dan kombinasi keduanya terhadap ekspresi Bax pada sel HeLa. a. Kontrol sel tanpa perlakuan sampel yang tidak dicat dengan antibodi, b Kontrol sel tanpa perlakuan sampel yang dicat dengan antibodi, c Perlakuan tunggal 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3- metoksifenil-2-propen-1-on 12,5 M, d Perlakuan tunggal doksorubisin 1,5 M, dan e Perlakuan kombinasi keduanya. Pengamatan dibawah mikroskop cahaya perbesaran 400x Bax positif panah penuh , negatif panah putus-putus ---

b. Uji Pengamatan Ekspresi Protein Bcl-2 dan Bax pada sel T47D

Hasil uji ICC ekspresi Bcl-2 pada sel T47D Gambar 23 menunjukkan bahwa senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1-on, Doksorubisin, dan kombinasi keduanya dapat menurunkan ekspresi Bcl-2. Hal ini nampak dari menurunnya jumlah sel yang berwarna coklat dengan perlakuan senyawa-senyawa tersebut. Pemakaian kombinasi lebih menurunkan ekspresi Bcl- 2 dibandingkan dengan pemakaian tunggal. Perlakuan dengan senyawa baik tunggal maupun kombinasinya dengan Doksorubisin ini juga mampu meningkatkan ekspresi Bax pada sel T47D Gambar 24. Pemakaian kombinasi 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3- metoksifenil-2-propen-1-on dengan Doksorubisin lebih meningkatkan ekspresi Bax dibandingkan dengan pemakaiannya secara tunggal. e d c b a 47 Gambar 23. Efek perlakuan senyawa 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3- metoksifenil-2-propen-1-on, doksorubisin, dan kombinasi keduanya terhadap ekspresi Bcl-2 pada sel T47D. a. Kontrol sel tanpa perlakuan sampel yang tidak dicat dengan antibodi, b Kontrol sel tanpa perlakuan sampel yang dicat dengan antibodi, c Perlakuan tunggal 1- 4’-bromofenil -3-4-hidroksi-3- metoksifenil-2-propen-1-on 11,25 M, d Perlakuan tunggal doksorubisin 46,25 nM, dan e Perlakuan kombinasi keduanya. Pengamatan dibawah mikroskop cahaya perbesaran 400x Bcl-2 positif panah penuh , negatif panah putus-putus --- .

B. PEMBAHASAN

Senyawa 1- 4’-bromofenil-3-4-hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1-on BHM merupakan senyawa derivat kalkon yang mengandung gugus bromo pada cincin nomor 4’; gugus hidroksil pada cincin nomor 4 atau posisi para; gugus metoksi pada cincin nomor 3 meta; serta memiliki gugus karbonil dengan ikatan tidak jenuh  Senyawa dengan rumus molekul C 16 H 13 O 3 Br ini memiliki titik lebur 103-106 o C Arty dkk., 2012. Senyawa dasar kalkon 1,3-difenilpropen-1- on telah banyak diteliti aktivitasnya sebagai antitumor, antibakterial, dan anti- inflamatory Afzal et al., 2008. Penelitian tentang sifat sitotoksik dari senyawa 1- 4’-bromofenil-3-4-hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1-on secara in vitro masih terbatas pada kultur sel kanker HeLa. Hasil uji sitotoksik pada sel HeLa menunjukkan senyawa ini bersifat toksis dengan nilai IC 50 sebesar 9,6 gmL Senyawa 1- 4’-bromofenil-3-4-hidroksi-3-metoksifenil-2-propen-1-on juga memiliki sifat antioksidan yang sangat kuat, yaitu 10,14 gmL. Bila ditinjau dari a b c d e