50
Variabel konsep diri meliputi 2 dimensi yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal.
b. Menjabarkan variabel-variabel dalam beberapa dimensi. Dalam penelitian ini variabel konsep diri memiliki dua dimensi yaitu
dimensi internal dan dimensi eksternal. Dimensi internal merupakan penilaian yang dilakukan individu terhadap dirinya sendiri berdasarkan
dunia di dalam dirinya, sedangkan pada dimensi eksternal, individu menilai dirinya melalui hubungan dan aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya,
serta hal-hal lain diluar dirnya. c. Mencari indikator-indikator setiap dimensi.
Indikator setiap dimensi dalam variabel konsep diri penelitian ini disajikan pada tabel 3 berikut ini:
Tabel 3. Indikator Setiap Dimensi Penelitian
Variabel Dimensi
Indikator
Konsep Diri Y a. Dimensi Internal
a. Identity Self b. Behavioral Self
c. Judging Self b. Dimensi Eksternal
a. Physical Self b. Family Self
c. Personal Self d. Moral-Ethical Self
e. Social Self
d. Mendeskripsikan kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen disusun berdasarkan indikator untuk masing-
masing variabel penelitian, dimana indikator-indikator tersebut disusun berdasarkan modifikasi antara kajian teori dan penelitian yang relevan.
Secara lebih jelas mengenai kisi-kisi pengembangan instrumen dapat dilihat pada tabel berikut:
51
Tabel 4. Kisi-Kisi Skala Konsep Diri
Variabel Sub Variabel
Indikator Deskriptor
Jumlah Pertanyaan
Butir Soal Konsep
Diri Y a. Dimensi
Internal Penilaian
yang dilakukan
individu terhadap dirinya sendiri berdasarkan dunia
di dalam dirinya, meliputi: a. identity self,
b. behavioral self, c. judging self
4 3
5 1,2,3,4,
5,6,7, 8,9,10,11,12
b. Dimensi Eksternal
Individu menilai dirinya melalui hubungan dan aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang
dianutnya, serta hal-hal lain diluar dirinya, meliputi:
a. physical self, b. family self,
c. personal self, d. moral-ethical self,
e. social self. 4
4 4
4 4
13,14,15,16, 17,18,19,20,
21,22,23,24, 25,26,27,28,
29,30,31,32 Total
32
d. Merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan instrumen. Skala konsep diri terdiri dari 32 pertanyaan. Skala yang digunakan
dalam penelitian ini dalam bentuk skala likert dengan alternatif 4 jawaban, sehingga responden tinggal memberikan tanda √ pada jawaban yang sudah
tersedia. Setiap pertanyaan memiliki alternatif jawaban yaitu selalu SL, sering SR, kadang-kadang KK, dan tidak pernah TP. Jenis pertanyaan
terdiri dari dua macam yaitu pertanyaan positif dan pertanyaan negatif. Skor pertanyaan positif dimulai dari 4, 3, 2, 1 dan untuk pertanyaan negatif
dimulai dari 1, 2, 3, 4. e. Petunjuk pengisian.
Dalam mengisi skala konsep diri, responden harus memilih salah satu jawaban, setiap jawaban mempunyai skor berbeda. Pertanyaanpernyataan
terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu selalu SL, sering SR, kadang- kadang KK, dan tidak pernah TP.
52
H. Pengujian Instrumen
Pengujian instrumen bertujuan untuk memperoleh informasi sudah atau belum terpenuhinya persyaratan instrumen. Dikatakan memenuhi syarat sebagai
alat untuk mengumpulkan data jika instrumen tersebut valid dan reliabel. Instrumen yang akan di uji coba pada penelitian ini yaitu skala. Untuk lebih
jelasnya di bawah ini akan diuraikan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument Suharsimi Arikunto, 1998: 160. Suatu instrumen
yang valid mempunyai arti bahwa alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrument ini disusun berdasarkan pertimbangan rasional yang didukung oleh konsep-konsep teori
yang telah disusun sebelumnya. Pengujian validitas instrumen digunakan teknik Korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu sebagai berikut :
r
xy
=
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Keterangan : r
xy
: koefisien korelasi Product Moment Y
: jumlah skor variabel Y X
: jumlah skor variabel X n
: jumlah sampel Y
2
: jumlah skor kuadrat variabel Y X
2
: jumlah skor kuadrat variabel X XY : jumlah perkalian antara skor variabel X dengan skor
variabel Y. Suharsimi Arikunto, 2006: 170
53
Adapun kriterian pengambilan keputusan untuk menentukan valid atau tidaknya instruemen penelitian adalah jika r
hitung
sama dengan atau lebih besar dari r
tabel
pada taraf signifikan 5, maka butir dari instrumen yang dimaksud adalah valid. Sebaliknya jika r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
maka instrumen yang dimaksud tidak valid. Butir instrumen yang tidak valid tidak digunakan dalam
penelitian selanjutnya dianggap gugur. Demi mempermudah perhitungan uji validitas memanfaatkan program komputer SPSS 13.00 for windows.
2. Uji Reliabilitas
Suharsimi Arikunto 2006: 178 merumuskan, bahwa suatu instrumen dikatakan reliabel jika suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah cukup baik. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach
berikut ini :
r
11
=
2 2
1 1
t b
k k
σ σ
Keterangan : r
11
: Reliabilitas instrumen. k
: Banyak item. ∑σ
2
b : Jumlah varian item.
σ
2
t : Jumlah varian total Suharsimi Arikunto, 2006 : 196
Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya koefisien reliabilitas harga r hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan dengan kriteria
keterandalan koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut :
54
Tabel 5. Tingkat Keterandalan Instrumen Penelitian Besarnya nilai r
Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Tinggi Cukup
Agak rendah Rendah
Sangat rendah Tidak berkorelasi
Suharsimi Arikunto 2006 : 276
e.
Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis Data
a Uji Normalitas Uji normalitas sebaran dilakukan untuk menguji apakah sampel yang
diselidiki berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji
Kolmogorov-Smirnov. Rumus
Kolmogorov-Smirnov yang
digambarkan oleh Sugiyono 2008: 389 adalah sebagai berikut.
2 1
2 1
36 ,
1 :
n n
n n
KD
Keterangan: KD = harga K-Smirnov yang dicari
1
n
jumlah sampel yang diperoleh
2
n
= jumlah sampel yang diharapkan Normal tidaknya sebaran data penelitian dapat dilihat dari nilai
signifikansi. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada P 0,05, maka data berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
pada P 0,05, maka data berdistribusi tidak normal. Perhitungan tersebut diperoleh melalui bantuan perhitungan dengan program SPSS 13.
55
b Uji Linearitas Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas
X dengan variabel terikat Y berbentuk linier atau tidak. Untuk mengetahui linieritas hubungan digunakan analisi varian ANAVA regresi
sederhana dengan menguji signifikansi nilai F. Untuk mengetahui uji linieritas digunakan rumus sebagai berikut :
res reg
reg
RK RK
F
Keterangan:
reg
F = Harga F untuk garis regresi
reg
RK = Rerata kuadrat regresi
res
RK
= Rerata kuadrat residu, Sutrisno Hadi 2004: 13 Harga F hitung kemudian dikonsultasikan dengan harga F tabel
dengan taraf signifikansi 5. Apabila harga F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel maka hubungan variabel bebas X dengan variabel terikat
Y dinyatakan linier, sebaliknya jika harga F hitung lebih besar atau sama dengan F tabel maka hubungan variabel bebas X dengan variabel terikat
Y dinyatakan tidak linier.
2. Pengujian Hipotesis
a Analisis Univariat Analisis ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan variabel-variabel
penelitian sehingga diketahui sebaran datanya. Analisis yang dipakai adalah nilai rata-rata Me, median Md, Modus Mo dan simpangan baku
Standard Deviation. Beberapa analisa atau rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung analisis ini, yaitu:
56
1 Nilai rata-rata Me Me =
Keterangan: Me : Mean untuk data bergolong
∑ f
i
: Jumlah data f
i
X
i
: Produk perkalian antara f
i
pada tiap interval data dengan tanda kelas X
i
. Tanda kelas X
i
adalah rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap interval atau data Sugiyono, 2009:54.
2 Median Md Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang
didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebelumnya.
Untuk menghitung median menggunakan rumus:
Md = b + p Keterangan:
Md : Median b
: Batas bawah p
: Panjang kelas interval dengan frekuensi terbanyak n
: Banyak data F
: Jumlah frekuensi sebelum khas median f
: Frekuensi khas median 3 Modus
Untuk menghitung modus data yang telah tersusun ke dalam distribusi frekuensi, digunakan rumus:
Keterangan: Mo
: Modus b
: Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
57
P : Panjang kelas interval dengan frekuensi terbanyak
b
1
: Frekuensi pada kelas modus dikurangi frekuensi terdekat sebelumnya
b
2
: Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelumnya Sugiyono, 2009:52
4 Simpangan Baku S
Keterangan: S
: Standar deviasi f
i
: Frekuensi X
1
-x : Simpangan n
: Jumlah responden Sugiyono, 2009:87 Berdasarkan analisis univariat dan distribusi frekuensi yang
menyangkut nilai-nilai rentang skor, rata-rata, median, modus dan simpangan baku dapat dibuat kategorisasi untuk menunjukkan
kecendenrungan masing-masing skor. Menurut Saifuddin Anwar 2010:109, untuk menentukan kategori skor komponen-komponen
digunakan norma sebagai berikut:
i i
SD M
x
, 1
= kategori tinggi
i i
i i
SD M
x SD
M
,
1 ,
1
= kategori sedang
i i
SD M
x
, 1
= kategori rendah Atas dasar analisis diatas capat diketahui kecenderungan siswa
terhadap variabel-variabel yang diteliti. Kriteria yang digunakan untuk menentukan skor rata-rata yaitu dengan membandingkan skor yang
diperoleh dengan skor tertinggi yang mungkin dicapai untuk masing- msing variabel, selanjutnya penjumlahan dibagi dua. Apabila skor rata-