Dimensi Religiusitas Religiusitas 1. Pengertian Religiusitas
21
c. Faktor kehidupan Kebutuhan-kebutuhan ini secara garis besar dibagi menjadi 4 yaitu:
1 Kebutuhan akan keamanan atau keselamatan 2 Kebutuhan akan cinta kasih
3 Kebutuhan untuk memperoleh harga diri, dan 4 Kebutuhan yang timbul karena adanya ancaman kematian
d. Faktor intelektual, berkaitan dengan berbagai proses penalaran verbal atau rasionalisasi.
Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan sikap religius terdiri dari 4 faktor yaitu faktor
pendidikan, faktor pengalaman, faktor kehidupan dan faktor intelektual. Pendapat tersebut tidak jauh berbeda dengan pendapat Aswinda
Yunitasari 2006: 36 bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keagamaan menjadi empat macam, yaitu:
a. Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan sosial, faktor sosial ini mencakup semua pengaruh sosial dalam perkembangan sikap
keagamaan itu, termasuk pendidikan dari orang tua, tradisi-tradisi sosial, tekanan-tekanan lingkungan sosial untuk menyesuaikan diri dengan
berbagai pendapat dan sikap yang disepakati oleh lingkungan itu. b. Berbagai pengalaman yang dialami oleh seseorang dalam membentuk sikap
keagamaan terutama
pengalaman-pengalaman seperti:
keindahan, keselarasan dan kebaikan di dunia lain faktor alamiah seperti menjalin
hubungan yang baik pada sesama dengan saling tolong menolong, adanya
22
konflik moral faktor moral seperti mendapatkan tekanan-tekanan dari lingkungan, dan pengalaman emosional keagamaan faktor afektif seperti
perasaan mendapat peringatan atau pertolongan dari Tuhan. c. Faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian timbul dari kebutuhan-
kebutuhan yang tidak terpenuhi terutama kebutuhan terhadap keagamaan, cinta kasih, harga diri, dan ancaman kematian.
d. Berbagai proses pemikiran verbal atau proses intelektual dimana faktor ini juga dapat mempengaruhi religiusitas individu. Manusia adalah makhluk
yang dapat berpikir, sehingga manusia akan memikirkan tentang keyakinan-keyakinan dan agama yang dianutnya.
Dari pendapat tersebut menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keagamaan terdiri dari 4 faktor yaitu faktor
pendidikanpengajaran, faktor pengalaman, faktor adanya kebutuhan, dan proses intelektual.
Sementara Rakhmat Jalaluddin 2004: 249 berpandangan bahwa religiusitas seseorang terbentuk melalui dua faktor yaitu faktor internal dan
eksternal individu. Faktor internal didasarkan pada pengaruh dari dalam diri manusia itu sendiri, yang pada dasarnya dalam diri manusia terdapat potensi
untuk beragama. Asumsi ini didasarkan karena manusia merupakan makhluk homo religius. Potensi tersebut termuat dalam aspek kejiwaan manusia seperti
naluri, akal, perasaan, maupun kehendak dan lain sebagainya, sedangkan faktor eksternal timbul dari luar diri individu itu sendiri, seperti karena adanya rasa
takut, rasa ketergantungan ataupun rasa bersalah sense of quilt.
23
Pendapat tersebut justru membagi faktor terbentuknya religiusitas seseorang dengan lebih spesifik yakni faktor internal dan faktor eksternal.
Untuk faktor internal didasarkan pada pengaruh dari dalam diri manusia itu sendiri, sedangkan faktor eksternal timbul dari luar diri individu itu sendiri.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa setiap individu berbeda-beda tingkat religiusitasnya dan dipengaruhi oleh dua macam
faktor secara garis besar, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal yang dapat mempengaruhi religiusitas seperti adanya pengalaman-pengalaman
emosional keagamaan, kebutuhan individu yang mendesak untuk dipenuhi, seperti kebutuhan akan rasa aman, harga diri, cinta kasih, dan sebagainya.
Sedangkan pengaruh eksternalnya seperti pendidikan formal, pendidikan agama dalam keluarga, tradisi-tradisi sosial yang berlandaskan nilai-nilai
keagamaan, tekanan-tekanan lingkungan sosial dalam kehidupan individu.