75
3. Hubungan antara Religiusitas dengan Konsep Diri Mahasiswa Prodi BK Angkatan 2010
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara religiusitas dengan konsep diri mahasiswa program
studi bimbingan dan konseling Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2010. Hal ini dibuktikan dari nilai r hitung lebih besar dari r tabel
0,4830,220 dan nilai signifikansi sebesar 0,000, yang berarti kurang dari 0,05 0,0000,05.
Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Djuwarijah 2005 dan Sutary, dkk 2011 bahwa
religiusitas dan konsep diri merupakan hal yang penting bagi remaja akhir seperti mahasiswa. Dengan adanya kekuatan religiusitas yang baik dalam
diri seseorang maka ia akan mempengaruhi pembentukan konsep diri seseorang. Seseorang yang memiliki kekuatan religiusitas yang baik maka
seseorang tersebut cenderung dapat membentuk konsep diri yang baik pula dalam kehidupannya.
Selain itu, penelitian ini sesuai dengan pendapat Tata Septayuda Purnama 2011: 85 bahwa aspek-aspek pada variabel religiusitas
berpengaruh terhadap konsep diri secara signifikan. Dalam meningkatkan kesadaran konsep diri dibutuhkan penanaman nilai-nilai tentang
pentingnya sikap religiusitas keberagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama ketika menghadapi berbagai persoalan hedonistis.
76
Religiusitas seseorang sangat berperan dalam mengarahkan seseorang untuk berperilaku positif. Hal ini sebagaimana yang dikemukan oleh
Rakhmat Jalaluddin 2004: 212 bahwa religiusitas sebagai suatu keadaan yang ada dalam diri individu yang mendorongnya untuk bertingkah laku
sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama. Pendapat tersebut juga didukung oleh Ahyadi 2001: 53 bahwa religiusitas sebagai tanggapan,
pengamatan, pemikiran, perasaan, dan sikap akan ketaatan yang diwarnai oleh rasa keagamaan serta kesadaran akan hidup yang lebih baik
berdasarkan pada nilai-nilai yang terkandung di dalam ajaran agamanya. Mahasiswa yang tingkat religiusitasnya tinggi adalah mereka yang
memiliki kepribadian yang terikat erat dengan agama yang diyakininya. Agama mengajarkan bahwa setiap manusia yang mengaku beriman pasti
akan diuji keimanannya. Dengan pemahaman dan keyakinan ini mahasiswa akan bersikap positif terhadap persoalan-persoalan yang
dihadapi. Sikap positif ini mampu memberikan kekuatan pada mahasiswa dalam membentuk konsep diri yang positif.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin baik tingkat religiusitas mahasiswa program studi bimbingan dan konseling Universitas
Negeri Yogyakarta angkatan 2010, maka semakin baik pula konsep dirinya.