1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode merupakan salah satu komponen yang sangat penting karena metode pembelajaran merupakan
cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal Sugihartono dkk, 2007, hal. 81.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 13 februari 2013 di Jurusan Teknik Audio Video SMK N 2 Yogyakarta dan pada
saat melakukan praktik pengajaran lapangan pada tanggal 22 juli sampai 17 september 2013 di kelas X Teknik Audio Video, serta berdasarkan
wawancara dengan guru pengampu dan guru mata pelajaran teknik listrik yaitu bapak Suyono dan bapak Giman untuk tahun ajaran 20132014, dalam
mengikuti pembelajaran, siswa kelas X yang terdiri dari dua kelas yaitu TAV 1 dan TAV2 belum terlihat keaktifan dan antusias dalam mengikuti pelajaran
teknik listrik maupun dalam kegiatan diskusi. Hal tersebut dipengaruhi oleh kurangnya perhatian siswa dalam belajar, sehingga masih sering didapati
siswa yang kurang berkonsentrasi, mengantuk, bahkan mengobrol dengan teman sebangkunya dalam mengikuti pelajaran. Pada kedua kelas juga
menunjukan kurangnya rasa keingintahuan siswa terhadap mata pelajaran teknik listrik, hal tersebut ditunjukan dengan siswa hanya mempelajari
secara terbatas pada materi yang diajarkan oleh guru saja. Ketika siswa
2
tidak paham ataupun kurang jelas saat guru menjelaskan, mereka tidak berani untuk bertanya ataupun kurang percaya diri dan hanya diam.
Metode pembelajaran yang dilakukan oleh sebagian guru antara lain masih dengan menggunakan metode ceramah, metode diskusi, serta metode
tanya jawab. Pembelajaran teknik listrik masih didominasi oleh guru dan siswa cenderung pasif, jika siswa diberikan kesempatan bertanya, barulah
timbul interaksi antara guru dan siswa. Jika tidak ada siswa yang bertanya maka biasanya guru akan melanjutkan meteri pelajaran karena dianggap
siswa telah memahami materi yang telah disampaikan. KKM Krieria Ketuntasan Minimum untuk mata pelajaran teknik listrik
kelas X adalah 76. Namun pada kenyataannya prestasi belajar siswa masih banyak yang berada di bawah KKM. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil ujian
mid semester pada tanggal 28 dan 29 oktober 2013. Berikut data nilai mid semester mata pelajaran teknik listrik kelas X TAV1 dan kelas X TAV2 SMK
Negeri 2 Yogyakarta. Tabel 1. Nilai Ujian Mid Semester Gasal Mata Pelajaran Teknik Listrik
kelas X TAV 1 dan kelas X TAV 2 SMK Negeri 2 Yogyakarta. Kelas
Jumlah siswa KKM Rata-rata nilai mid semester X TAV 1
30 76
36 X TAV 2
31 76
36,5
Berdasarkan data nilai mid semester diatas, banyak hal yang telah diupayakan oleh guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, seperti
mengadakn tanya jawab, diskusi, pemberian soal latihan, tugas dirumah. Itu semua dilakukan agar pembelajaran lebih menarik dan siswa menjadi lebih
3
aktif lagi dalam belajar teknik listrik. Salah satu upaya meningkatkan prestasi belajar siswa adalah dengan mengembangkan metode pembelajaran
kooperatif. Dengan metode pembelajaran kooperatif, para siswa diharapkan dapat lebih aktif dalam belajar, antusias, termotivasi, saling membantu,
berdiskusi, dan memahami mata pelajaran lebih baik. Metode pembelajaran kooperatif salah satunya adalah tipe
Teams Games Tournament TGT. Pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan
salah satu metode pembelajaran kooperatif yang menggabungkan proses pembelajaran dengan permainan yang melibatkan aktifitas seluruh siswa dan
peran siswa sebagai tutor sebaya serta mengandung unsur permainan, turnamen dan penguatan. Metode pembelajaran kooperatif tipe TGT
memungkinkan siswa dapat belajar lebih asyik dan rileks disamping dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri siswa, kerjasama, persaingan
yang sehat, kejujuran, dan pemahaman terhadap materi tentunya. Selain itu, dengan metode pembelajaran tipe TGT ini dapat membantu siswa
mempermudah memahami materi yang dipelajarinya. Metode pembelajaran tipe TGT ini belum pernah diterapkan sebelumnya oleh guru-guru di jurusan
Teknik Audio Video. Mata pelajaran Teknik Listrik kelas X Teknik Audio Video merupakan
kompetensi dasar kejuruan yang menjadi dasar dari pembelajaran untuk kompetensi-kompetensi selanjutnya. Ketika dasar kompetensi kejuruan ini
tidak dapat dipahami maka akan menyulitkan siswa untuk dapat menguasai kompetensi-kompetensi berikutnya. Sehingga perlu dilakukan metode
4
pembelajaran yang tepat sehingga kompetensi dasar ini dapat dikuasai oleh siswa.
Berdasarkan uraian diatas metode pembelajaran Teams Games
Tournament TGT ini diharapkan dapat membantu meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa. Sehingga penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul
“Efektifitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Peningkatan Keaktifan Dan Prestasi
Belajar Kelas X Mata Pelajaran Teknik Listrik di SMK N 2 Yog
yakarta”.
B. Identifikasi Masalah