38
Rapat”. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada siklus I : komponen menjawab pertanyaan 85,71, komponen mengajukan pertanyaan
57,14, komponen mengerjakan lembar kerja 85,71, komponen kemampuan siswa dalam diskusi kelompok 88,57, dan komponen
menanggapi pendapat 68,57. Pada siklus II menunjukan bahwa: komponen menjawab pertanyaan 94,28, komponen mengajukan
pertanyaan 68,57, komponen mengerjakan lembar kerja 100, komponen kemampuan siswa dalam diskusi kelompok 100, dan
komponen menanggapi pedapat97,14. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode TGT dalam proses
pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa Pada mata diklat melaksanakan rapat.
C. Kerangka Pikir
1. Efektifitas metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa
Salah satu komponen yang mempengaruhi dalam pencapaian tujuan pembelajaran yaitu metode pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Pembelajaran akan optimal jika dalam menyampaikan materi seorang guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Pada pembelajaran yang
diterapkan untuk mata pelajaran Teknik Listrik di SMK N 2 Yogyakarta metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru antara lain dengan
menggunakan metode ceramah, metode diskusi, serta metode tanya jawab. Pemilihan berbagai metode dalam pembelajaran Teknik Listrik tidak
39
sepenuhnya salah, hanya saja dalam pelaksanaanya masih didominasi oleh guru dan siswa cenderung pasif. Keaktifan dan antusias siswa dalam
mengikuti mata pelajaran juga masih kurang. Oleh karena itu, diperlukan adanya penggunaan suatu metode pembelajaran yang dapat menjadikan
siswa lebih aktif. Salah satu metode pembelajaran yang melibatkan partisipasi seluruh siswa dan melatih kemampuan berfikir serta bersosialisasi
adalah Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament TGT.
Didalam metode pembelajaran kooperatif TGT juga terdapat lima komponen utama yaitu tahap mengajar, belajar kelompok,Game, Kompetisi
turnament, Penghargaan Kelompok. Pembelajaran dengan menggunakan metode TGT
ini memungkinkan seluruh siswa dapat berkontributif secara aktif, kreatif, percaya diri, dan bertanggungjawab dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
perhatian dan aktifitas siswa akan meningkat. Apabila keaktifan belajar siswa baik atau meningkat, maka metode pembelajaran dapat dikatakan telah
berjalan dengan efektif. Selain itu, berdasarkan penelitian-penelitian relevan yang telah diuraikan diatas, telah terbukti bahwa penerapan metode TGT ini
dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Maka dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT ini diharapkan dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran teknik listrik di kelas X Teknik Audio Video SMK N 2 Yogyakarta.
2. Efektifitas metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam meningkatkan Prestasi belajar siswa
40
Pada pembelajaran yang diterapkan untuk mata pelajaran Teknik Listrik di SMK N 2 Yogyakarta metode pembelajaran yang dilakukan oleh
guru antara lain dengan menggunakan metode ceramah, metode diskusi, serta metode tanya jawab. Guru telah melakukan berbagai variasi metode
dalam pembelajaran Teknik Listrik, hanya saja dalam pelaksanaanya masih didominasi oleh guru dan siswa cenderung pasif. Kurangnya keaktifan dan
antusias siswa dalam mengikuti mata pelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, dimana saat dilakukan mid semester banyak sekali
siswa yangtidak memenuhi KKM. Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT ini diharapkan siswa dapat berfikir lebih
kreatif, mendorong kemampuan siswa, dan bertanggungjawab dalam kegiatan pembelajaran, sehingga prestasi belajar siswa akan meningkat.
Apabila prestasi belajar siswa baik atau meningkat, maka metode pembelajaran dapat dikatakan telah berjalan dengan efektif. Berdasarkan
penelitian-penelitian relevan yang telah diuraikan diatas, telah terbukti bahwa penerapan metode TGT ini dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Maka dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran teknik listrik di kelas X Teknik Audio Video SMK N 2 Yogyakarta. Berdasarkan paparan diatas, maka kerangka berfikir dalam penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut:
41
D. Hipotesis Tindakan