42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas PTK. Kemmis Mc Taggart, 1990, hal. 5 menyebutkan bahwa
action research is a form of collective self-reflective enquiry undertaken by participants... groups of
participants can be teachers, students, pricipals, parents, and other comunity members-any group with a shared concern. Pernyataan tersebut menyebutkan
bahwa penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penyelidikan kolektif yang bersifat reflektif terhadap diri yang bisa dilaksankan oleh guru, siswa, kepala
sekolah, orang tua, atau komunitas yang peduli. PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan,
melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga prestasi belajar
siswa dapat meningkat Kusumah Dwitagama, 2011, hal. 9. Menurut Arikunto, 2004, hal. 17 penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan
secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan sehingga sering disebut dengan penelitian
kolaborasi. Cara tersebut ideal karena adanya upaya untuk mengurangi subyektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan. Dalam
penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan pihak yang melakukan pengamatan adalah peneliti.
43
Pelaksanaan PTK di kelas X TAV 2 merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa dengan menerapkan metode
Teams Games Tournament TGT yang melibatkan siswa sebagai subyek penelitian. Penelitian ini merupakan pendekatan yang dilakukan dalam rangka
meningkatkan kualitas dan kuantitas mutu pendidikan pada umumnya. Oleh karena itu, diharapkan melalui pelaksanan PTK guru dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran melalui penerapan metode TGT sehingga dapat berdampak positif terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas X TAV 2 terutama pada mata
pelajaran teknik listrik agar minimal 75 siswa di kelas tersebut dapat mencapai KKM.
Kemmis Mc Taggart, 1990, hal. 31 menyebutkan bahwa action
research was constituted in a series of cycles of deliberate planning, action, observation, and reflection. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat
diketahui bahwa penelitian tindakan merupakan serangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Kemmis dan
Kemmis Mc Taggart, 1990, hal. 15 menyebutkan bahwa action research is a
dynamic proccess in which these four moments are to be understood not as static steps, complete themselves, but rather as moments in the action research
spiral of planning, action, observing and relfecting. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa penelitian tindakan merupakan proses dinamis seperti spiral
yang terdiri dari 4 langkah yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
44
Gambar 1 Siklus Action Research
sumber: Kemmis Mc Taggart, 1990, hal. 11 Model
action research yang dikemukakan oleh Kemmis dan McTaggart pada hakekatnya merupakan berupa untaian-untaian dimana tiap untaian terdiri
dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus.
Oleh karena itu, satu siklus dipahami sebagai putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pada pelaksanaannya jumlah
siklus bergantung pada permasalahan yang perlu diselesaikan Kusumah Dwitagama, 2011, hal. 21.
Rencana plan, merupakan tahap awal yang harus dilakukan guru sebelum
melakukan sesuatu tentang apa, mengapa, dimana, oleh siapa, dan bagaimana penelitian tersebut dilakukan. Tahapan tindakan
action merupakan implementasi dimana guru menerapkan apa yang telah direncanakan
sebelumnya Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2006, hal. 17-19. Tahapan pengamatan
observation dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh
45
gambaran lengkap tentang perkembangan proses pembelajaran dan pengaruh dari tindakan terhadap kondisi kelas, sehingga pelaksanaannya bersamaan
dengan tahapan tindakan. Refleksi reflection merupakan upaya evaluasi yang
dilakukan guru dan tim pengamat terhadap berbagai masalah yang mucul di kelas yang diperoleh dari analisis data sebagai bentuk dari pengaruh tindakan
yang telah dirancang Susilo, 2007, hal. 22-24. Melalui model Kemmis dan McTaggart, hasil dari tahapan refleksi dapat
digunakan sebagai revisi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan dan dipergunakan sebagai acuan untuk memperbaiki kinerja guru, proses
pembelajaran dan metode yang diterapkan pada pertemuan selanjutnya. Sehingga dengan menggunakan model Kemmis dan McTaggart apabila pada
pelaksanaan pembelajaran dan berdasarkan hasil refleksi ditemukan adanya kekurangan, maka perencanaan dan pelaksanaan tindakan perbaikan masih
dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya hingga tujuan penelitian dapat tercapai.
B. Desain Penelitian