41
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini antara lain :
1. Metode pembelajaran kooperatif tipe TGT efektif meningkatkan keaktifan belajar dengan rata-rata presentase keaktifan belajar sekurang-kurangnya
75 pada mata pelajaran teknik listrik di kelas X Teknik Audio Video SMK N 2 Yogyakarta.
2. Metode pembelajaran kooperatif tipe TGT efektif meningkatkan prestasi belajar siswa apabila sekurang-kurangnya 75 dari jumlah siswa telah
memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimum KKM yang ditunjukan dari nilai hasil belajar siswa mata pelajaran teknik listrik di kelas X Teknik
Audio Video SMK N 2 Yogyakarta. Keadaan Awal
- Metode Pembelajaran
masih berpusat pada guru
dan keaktifan
belajar, antusias siswa, dan kepercayaan diri
siswa dalam mengikuti pelajaran masih kurang
- Prestasi belajar siswa
masih banyak
yang berada dibawah nilai
KKM Tindakan
- Penjelasan
terhadap metode pembelajaran
kooperatif tipe TGT -
Penerapan metode
pembelajaran kooperatif TGT
- Refleksi
dari hasil
penerapan metode
pembelajaran kooperatif TGT
Hasil Akhir
- Peningkatan keaktifan
belajar siswa
dilihat selama proses belajar
mengajar yang meliputi bertanya, berpendapat,
mengerjakan tugas,
mencatat, menjawab
pertanyaan, dan
memperhatikan. -
Peningkatan Prestasi
belajar siswa dilihat dari hasil
belajar siswa
Sekurang-kurangnya 75 dari jumlah siswa
memenuhi KKM
42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas PTK. Kemmis Mc Taggart, 1990, hal. 5 menyebutkan bahwa
action research is a form of collective self-reflective enquiry undertaken by participants... groups of
participants can be teachers, students, pricipals, parents, and other comunity members-any group with a shared concern. Pernyataan tersebut menyebutkan
bahwa penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penyelidikan kolektif yang bersifat reflektif terhadap diri yang bisa dilaksankan oleh guru, siswa, kepala
sekolah, orang tua, atau komunitas yang peduli. PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan,
melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga prestasi belajar
siswa dapat meningkat Kusumah Dwitagama, 2011, hal. 9. Menurut Arikunto, 2004, hal. 17 penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan
secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan sehingga sering disebut dengan penelitian
kolaborasi. Cara tersebut ideal karena adanya upaya untuk mengurangi subyektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan. Dalam
penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan pihak yang melakukan pengamatan adalah peneliti.