Dimensi-dimensi Dukungan Sosial DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA 1. Definisi Dukungan Sosial

keluarga selain itu menjalin persahabatan yang kuat bisa menjadi penghalang perilaku bullying Cowie; Naylor Cowie dalam McGrath, Brennan, Dolan, dan Barnett, 2009. Mead, Hilton dan Curtis dalam Solomon, 2004 telah jauh meneliti dukungan teman sebaya dan menyatakan bahwa dukungan teman sebaya merupakan sistem memberi dan menerima bantuan yang dibangun berdasar prinsip-prinsip kunci yang meliputi rasa hormat, berbagi tanggung jawab, dan persetujuan yang sama mengenai apa itu menolong. Sejumlah kelompok teman sebaya menyediakan fungsi-fungsi penting selama masa remaja, misalnya melalui pengidentifikasian diri dengan teman sebaya, remaja mulai membangun penilaian dan pandangan moral mereka Bishop Inderbitzen dalam Gentry Campbell, 2002 dan pada saat yang sama juga menyediakan sumber-sumber informasi mengenai dunia di luar keluarga dan juga mengenai diri mereka sendiri Santrock dalam Gentry Campbell, 2002, serta sebagai penguatan yang positif, memberikan status, penghargaan dan penerimaan diri. Dengan demikian, dukungan sosial teman sebaya merupakan persepsi remaja terhadap tingkat dukungan yang diterima dari teman sebayanya, yang meliputi dukungan emosional, instrumental, penilaian, dan informasi.

2.4.3. Dimensi-dimensi Dukungan Sosial

Tardy dalam del Valle dkk., 2010 menekankan kompleksitas konsep dukungan sosial dari sudut pandang pengukuran measurement, mengidentifikasi lima dimensi dukungan sosial, antara lain : 1 Arahan, dukungan yang diberikan atau diterima 2 Disposisi, ketersediaan ada atau dibuat-buat 3 Deskripsi atau penilaian, dukungan sosial yang secara sederhana digambarkan atau dinilai dalam cara tertentu 4 Isi, meliputi dukungan emosional, instrumental, informasional, atau penilaian 5 Jaringan, orang tua, guru, teman sebaya, dsb. House dalam Glanz dkk., 2008 mendefinisikan dukungan sosial sebagai konten fungsional dari suatu hubungan yang melibatkan perhatian, bantuan dan informasi mengenai seseorang diri sendiri dan lingkungan. Dimensi dukungan sosial mencakup: 1 Dukungan emosi, keberadaan seseorang atau lebih yang bisa mendengarkan dengan simpati ketika seorang individu mengalami masalah dan bisa menyediakan indikasi kepedulian dan penerimaan. 2 Dukungan penilaian, meliputi ketersediaan informasi yang berguna dalam rangka evaluasi diri – dengan kata lain, memberikan umpan balik dan penguatan atau penegasan. 3 Dukungan informasi, meliputi ketersediaan pengetahuan yang berguna dalam menyelesaikan masalah, seperti menyediakan informasi mengenai sumber-sumber dan layanan komunitas atau menyediakan nasehat dan tuntunan mengenai suatu aksi atau hal-hal tertentu untuk menyelesaikan masalah. 4 Dukungan instrumental, melibatkan bantuan nyata atau praktis yang secara langsung dapat membantu seseorang yang membutuhkan. Cohen dan Wills 1985 membedakan antara empat tipe dukungan, esteem support didefinisikan sebagai penyediaan informasi dan sikap yang mengindikasikan keberhargaan dari seseorang, informational support didefinisikan sebagai menyediakan bantuan dalam mengartikan dan mengatasi masalah dari suatu peristiwa, social companionship yang melibatkan availabilitas seseorang yang mana seseorang bisa berpartisipasi dalam aktivitas luang dan aktivitas sosial, seperti perjalanan bersama atau pesta, aktivitas-aktivitas kebudayaan, misalnya pergi nonton atau ke museum, aktivitas rekreasi, seperti berolahraga atau hiking, dan instrumental support merupakan dukungan yang berfokus pada masalah, dalam hal ini bukan hanya informasi yang diberikan, namun juga tindakan nyata dalam menyelesaikan suatu masalah atau peristiwa. Dari beberapa pendapat yang telah dipaparkan, maka dimensi-dimensi dukungan sosial yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah aspek- aspek dukungan sosial dari House dalam Glanz dkk., 2008 yang terdiri dari dukungan emosional, dukungan penilaian, dukungan informasi, dan dukungan instrumental. Dimensi-dimensi dukungan sosial dari House digunakan dengan alasan bahwa dimensi-dimensi tersebut bisa mencakup keseluruhan dukungan yang dibutuhkan oleh siswa.

2.4.4. Efek Dukungan Sosial Teman Sebaya pada SWB

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Sehat dan Spiritualitas sebagai Prediktor Subjective Well-Being pada Lansia

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Hubungan Orangtua-Remaja sebagai Prediktor Identitas Diri Siswa SMA Kristen 1 Salatiga T2 832009002 BAB I

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Hubungan Orangtua-Remaja sebagai Prediktor Identitas Diri Siswa SMA Kristen 1 Salatiga T2 832009002 BAB II

0 0 43

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Hubungan Orangtua-Remaja sebagai Prediktor Identitas Diri Siswa SMA Kristen 1 Salatiga T2 832009002 BAB IV

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Hubungan Orangtua-Remaja sebagai Prediktor Identitas Diri Siswa SMA Kristen 1 Salatiga T2 832009002 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: School Connectedness dan Dukungan Sosial Teman Sebaya Sebagai Prediktor Subjective Well-Being Siswa SMA Negeri 1 Ambon

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: School Connectedness dan Dukungan Sosial Teman Sebaya Sebagai Prediktor Subjective Well-Being Siswa SMA Negeri 1 Ambon T2 832010003 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: School Connectedness dan Dukungan Sosial Teman Sebaya Sebagai Prediktor Subjective Well-Being Siswa SMA Negeri 1 Ambon T2 832010003 BAB IV

1 1 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: School Connectedness dan Dukungan Sosial Teman Sebaya Sebagai Prediktor Subjective Well-Being Siswa SMA Negeri 1 Ambon T2 832010003 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: School Connectedness dan Dukungan Sosial Teman Sebaya Sebagai Prediktor Subjective Well-Being Siswa SMA Negeri 1 Ambon

0 0 11