2.5.1. School Connectedness dan Subjective Well-being
Fydenberg dkk., dengan analisis path dalam penelitiannya menemukan bahwa school connectedness memiliki hubungan yang
positif dengan well-being, secara khusus emotional well-being, namun hubungannya lemah .29. Semua bobot regresi yang ditemukan dalam
penelitian ini secara statistik signifikan .05. Dilakukan juga
Multivariate analysis of varian MANOVA untuk menguji perbedaan gender dari school connectedness dan well-being, produktif coping dan
non-produktif coping. Hasilnya, ditemukan bahwa ada perbedaan jender
1.531 = 5.90, .001,
= .04. Dari hasil univariate test dibuktikan bahwa perbedaan ini terutama pada school connectedness.
Dalam pengukuran
school connectedness,
perempuan =
20.60, = 2.92 memiliki skor lebih tinggi daripada laki-laki
= 19.41, 3.26, 1.534 = 19.96,
.001, =
.40. Oberle,
Schonert-Reichl dan Zumbo 2010 melakukan
penelitian mengenai perkembangan positif remaja, khususnya komponen kognitif SWB yang dipengaruhi oleh optimisme dan
konteks sosial school connectedness, dukungan sosial yang dirasakan dari lingkungan, dukungan keluarga, dan hubungan dengan teman
sebaya, menemukan bahwa optimisme dan semua konteks sosial ecological asset secara signifikan dan positif merupakan prediktor
kepuasan hidup remaja awal. Penelitian ini dilakukan dengan analisis multi level dan conditional model, dengan hasil prediktor signifikan
pada model yang dibuat mengindikasikan hubungan dukungan orang tuakeluarga,
10
= .19, 1,339.23 = 4.80, .001, hubungan positif dari teman sebaya
20
= .12, 1,339.55 = 4.00, .001, dan
optimisme
30
= . 61, 1,339.66 = 20.85,
.001 pada kepuasan hidup remaja awal. Lebih daripada signifikansi dan efek positif dari
school connectedness
40
= .18, 1,339.33 = 6.11, .001, dan
dukungan dari lingkungan
50
= .05, 1,339.25 = 2.33, .001
pada level siswa, ditemukan juga pengaruh yang signifikan dari rata- rata
school connectedness
dengan kepuasan
hidup,
01
= .43, 18.59 = 2.76, = .01.
Penelitian untuk menguji hubungan siswa dengan sekolahnya juga dilakukan oleh Lau Li 2011. School connectedness yang
dalam penelitian ini dikelompokkan dalam variabe school capital merupakan salah satu variabel yang memberikan pengaruh terhadap
SWB anak = .337,
.001 disamping hubungan dengan orang tua
= .245, .001 dan teman = .342,
.001. Studi ini merupakan cross-sectional survey design dengan pengambilan sampel
stratifikasi random sampling. Total sampel dari penelitian ini 1306 siswa kelas 6 SD dan juga orang tua mereka yang berasal dari 16
sekolah di Shenzen, Cina.
2.5.2. Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Subjective Well-being