Dalam konteks sekolah, guru dan teman sebaya cenderung merupakan bagian yang penting dari jaringan sosial anak yang menyediakan bentuk
dukungan yang bermacam-macam, termasuk dukungan emosi, motivasi, instrumental, dan informasi Tardy dalam Flaspohler dkk., 2009. Cutrona
dalam McGrath dkk., 2009 mengusulkan definisi ringkas dari dukungan sosial sebagai “semua aksi atau tindakan yang menunjukkan responsivitas
bagi kebutuhan orang lain.” Teori dukungan sosial mengusulkan dua model utama, yaitu the main
effect dan the buffering effect untuk menjelaskan asosiasi atau hubungan antara dukungan sosial dan well-being. The main effect mengusulkan bahwa
dukungan sosial didefinisikan sebagai integrasi sosial atau kelekatan sosial yang memiliki efek menguntungkan pada well-being bilamana seseorang
berada atau tidak dibawah stres. The buffering model berhipotesa bahwa dukungan sosial melindungimenjaga individu dari potensi efek berbahaya
dari peristiwa yang penuh tekanan Armstrong dkk., 2005. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa dukungan sosial memberikan efek yang positif bagi well-being individu dalam melakukan
fungsinya sebagai makhluk individu dan sosial dengan baik.
2.4.2. Dukungan Sosial Teman Sebaya
Dukungan sosial yang diberikan teman sebaya merupakan salah satu dukungan penting yang dibutuhkan oleh remaja dalam masa-masa
perkembangannya Duncan dkk. dalam Robbins dkk., 2008. Teman
menyediakan sumber jaringan sebagai anggota atau bagian dalam suatu tim, khususnya ketika remaja Cotterell, 1996; Feldman Elliot, 1993.
Persahabatan remaja secara tipikal menyediakan bantuan yang sifatnya konkrit dan nasehat-nasehat selain dari orang tua Dolan dalam Robbins,
2008. Studi menunjukkan bahwa teman sebaya menjadi landasan penting atau kelompok penting bagi topik-topik yang mungkin terbatas dengan
keluarga selain itu menjalin persahabatan yang kuat bisa menjadi penghalang perilaku bullying Cowie; Naylor Cowie dalam McGrath, Brennan, Dolan,
dan Barnett, 2009. Mead, Hilton dan Curtis dalam Solomon, 2004 telah jauh meneliti
dukungan teman sebaya dan menyatakan bahwa dukungan teman sebaya merupakan sistem memberi dan menerima bantuan yang dibangun berdasar
prinsip-prinsip kunci yang meliputi rasa hormat, berbagi tanggung jawab, dan persetujuan yang sama mengenai apa itu menolong.
Sejumlah kelompok teman sebaya menyediakan fungsi-fungsi penting selama masa remaja, misalnya melalui pengidentifikasian diri dengan teman
sebaya, remaja mulai membangun penilaian dan pandangan moral mereka Bishop Inderbitzen dalam Gentry Campbell, 2002 dan pada saat yang
sama juga menyediakan sumber-sumber informasi mengenai dunia di luar keluarga dan juga mengenai diri mereka sendiri Santrock dalam Gentry
Campbell, 2002, serta sebagai penguatan yang positif, memberikan status, penghargaan dan penerimaan diri.
Dengan demikian, dukungan sosial teman sebaya merupakan persepsi remaja terhadap tingkat dukungan yang diterima dari teman sebayanya, yang
meliputi dukungan emosional, instrumental, penilaian, dan informasi.
2.4.3. Dimensi-dimensi Dukungan Sosial