DOKUMEN RENCANA TENAGA
Gambar 2.2. Proses Perencanaan Sumber Daya Manusia
Sumber : Perencanaan SDM Rumah Sakit Bahyangkara Tebing Tinggi Dalam melakukan proses perencanaan, ada 5 langkah yang perlu dilakukan
dan harus dilalui oleh perencana SDM rumah sakit. Pertama, analisis tenaga rumah sakit yang ada saat ini dan bagaimana kecukupan tenaga dimasa datang. Kedua,
analisis persediaan tenaga rumah sakit. Ketiga, analisis kebutuhan tenaga rumah sakit di masa datang. Keempat, analisis kesenjangan tenaga yang ada saat ini dibandingkan
kebutuhan tenaga rumah sakit dimasa datang. Terakhir, dokumen kebutuhan tenaga rumah sakit dalam arti jumlah, jenis dan kompetensi yang dibutuhkan pada periode
waktu tertentu.
2.4.2. Motivasi Pasien
Kesadaran masyarakat menjaga kesehatan gigi dan mulut secara rutin masih rendah, kondisi itu dapat dilihat dari kunjungan pasien gigi di poli gigi adalah
Analisis Kebutuhan
Tenaga Analisis Situasi
Tenaga Analisis
Persediaan tenaga
Analisis Kesenjangan
Tenaga
Universitas Sumatera Utara
biasanya penderita karies gigi gigi berlubang yang parah, mereka baru berobat ke poli gigi atau dokter gigi ketika gigi berlubang sudah menyiksa dan mengganggu
fungsi tubuh lainnya Kintang, 2007. Keberhasilan perawatan sangat dipengaruhi oleh sikap, perilaku dan motivasi pasien. Dari penelitian terdahulu dikemukakan
bahwa ada hubungan antara motivasi pasien dengan kunjungan pasien di poli gigi. Motivasi pasien sangat memengaruhi kunjungan pasien di poli gigi. Oleh karena itu,
motivasi akan sangat berpengaruh terhadap perubahan perilaku seseorang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi disebabkan oleh adanya
rangsangandorongan dari dalam diri seseorang atau dari luar bisa dimanifestasikan bermacam-macam sesuai dengan karakter pendidikan, latar belakangorang yang
bersangkutan. Keberhasilan perawatan gigi bukan hanya tergantung dari dokter gigi, teteapi dari pasien. Keberhasilan perawatan sangat dipengaruhi oleh sikap, perilaku
dan motivasi. Tanpa adanya motivasi untuk sembuh dari individual diri pasien, maka individu ini tidak akan datang untuk berobat ke poli gigi.Akhirnya kunjungan pasien
ke poli gigi sedikit.
2.4.3. Ketersediaan Alat dan Bahan
Syah 2006 mengatakan bahwa poli gigi merupakan tempat untuk melaksanakan tindakan baik promotif, preventif dan kuratif sederhana dalam
pelayanan asuhan kepada masyarakat yang membutuhkannya. Oleh karena itu dibutuhkan peningkatan pelayanan kepada pasien secara efisien dengan
memanfaatkan peralatan dan bahan obat-obatan yang esensial. Dengan menyediakan
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang sesuai dengan standart peralatan tekhnologi saat ini sehingga menjamin kelancaran kegiatan di poli gigi dalam melayani pasien.
Ketersediaan alat dan bahan merupakan faktor pendukung dalam proses pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien saat berkunjung. Kelengkapan
sarana dan prasarana itu sangat menunjang dan mendukung operasional pelayanan kesehatan dan cukup berpengaruh terhadap minat dan kunjungan pasien.Peralatan
yang digunakan disertai dengan lemampuan yang dimiliki adalah tepat sehingga tujuan yang ingin dicapai dengan hasil yang memuaskan. Peralatan, bahan dan obat-
obatan pendukung pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poli gigi yang paling dibutuhkan untuk meningkatkan ketepatan, keamanan sekaligus berdaya guna dan
berhasil guna. Alat-alat yang tersedia di poliklinik gigi antara lain:
1. Peralatan besar Dental Unit lengkap dengan kompresor dan mikromotor 2. Peralatan kecil alat diagnostik, alat konservasi, alat pencabutan, alat pembersihan
karang gigi, alat bedah mulut sederhana dan alat pelengkap 3. Dental X _ Ray
4. Light Curing 5. Ultrasonic Scaller dan
6. Alat sterilisasi Selain alat yang dibutuhkan bahan dan obat esensial yang baiknya tersedia di
poliklinik gigi antara lain: 1. Bahan Tumpatan sementara,
Universitas Sumatera Utara
2. BahanTumpatan Tetap, 3. Obat-obatan untuk gigi Eugenol,TKf,ChKm, Lidokain ephinefrin,Lidokain tanpa
epineprin, povidon iodine dan alkohol 70 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 19901991
2.4.4. Tarif