2. BahanTumpatan Tetap, 3. Obat-obatan untuk gigi Eugenol,TKf,ChKm, Lidokain ephinefrin,Lidokain tanpa
epineprin, povidon iodine dan alkohol 70 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 19901991
2.4.4. Tarif
Biaya Kesehatan gigi dan mulut di poliklinik gigi merupakan biaya yang harus dibayarkan oleh seseorang apabila berobat ke klinik gigi. Biaya tersebut
bervariasi yang mengacu pada peraturan. Besaran tarif pelayanan dipengaruhi oleh banyak hal yakni biaya-biaya perbaikan gedung, listrik dan lain-lain dan ditambah
juga dengan harga-harga alat kesehatan sampai dengan obat-obatan ikut memengaruhi besaran tarif pelayanan.Adapun yang dikatakan dalam Markup, 2009
bahwa tarif yang ditetapkan untuk setiapjenis pemeriksaan maupun tindakan dapat dijangkau oleh pasien yang membutuhkan pelayanan. Demikian pula dengan
penelitian Oscar 2000, juga menemukan adanya hubungan yang bermakna antara tarif dengan kunjungan pasien di poliklinik gigi.
Di Poliklinik gigi dan mulut Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi, tarifnya ditetapkan oleh manajemen Rumah Sakit.Tarif yang diberlakukan di Rumah
Sakit ini masih tergolong relatif rendah untuk tarif di Rumah Sakit, karena mengacu kepada tarif menurut standart tarif di poli gigi Rumah Sakit pemerintah.Pembagian
hasil untuk dokter giginya standart yaitu 40 untuk dokter gigi 50 untuk Rumah Sakit dan 10 untuk biaya pendaftaran pasien.
Universitas Sumatera Utara
2.4.5. LokasiJarak
Poliklinik gigi merupakan salah satu fasilitas yang penting bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Namun demikian, poliklinik gigi memiliki
permasalahan dalam penyediaannya karena sering terjadi ketidaksesuaian antara sediaan yang dilakukan oleh pemerintah dengan peminatan dari masyarakat.
Ketidaksesuaian ini dapat berupa ketidaksesuaian jumlah maupun lokasi klinik tersebut. Hal ini berkaitan dengan karakteristikmasyarakat golongan ekonomi rendah,
yang sangat mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Biaya tersebut dapat meliputi biaya untuk mendapatkan
tindakan pelayanan maupun biaya transportasi untuk mencapai pelyanan tersebut. Lokasi yang utama adalah kedekatan jarak atau jarak tempuh yang minimum
ditempat pelayanan kesehatan tersebut. Ketersediaan jalur angkutan umum yang melalui tempat wilayah pelayanan kesehatan merupakan pertimbangan utama bagi
masyarakat Hastuty dan Emmy, 2005. Demikian pula dengan penelitian Wirawan, 2008 yang menyatakan bahwa
ada hubungan antara lokasijarak yang tidak dipermasalahkan oleh sebagian besar pasien. Alasan pasien untuk memilih pergi ke poliklinik gigi bukan hanya dari aspek
medis saja tetapi juga aspek non medis yang lebih baik dapat dijangkau oleh sebagian masyarakat yang membutuhkan pelayanan.
Letak poli gigi Rs Bhayangkara Tebing Tinggi lumayan strategis, karena berada di pusat kota Tebing Tinggi, sehingga masyarakat sekitar dapat dengan mudah
menjangkaunya. Hanya yang menjadi kendala adalah disekitar poliklinik gigi RS
Universitas Sumatera Utara
Bhayangkara Tebing Tinggi ini ada 5 lima praktek dokter gigi swasta. Yang pastinya kalau dilihat dari segi kelengkapan dan kecanggihan alat, pastinya mereka
sudah lebih modern dibandinkan dengan di poli gigi RS Bhayangkara tebing Tinggi. Setiap rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan akan selalu memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu agar dapat memberikan kepuasan terhadap
pasien.Apabila pasien sudah merasa puas maka, pasien akan bekunjung kembali.
2.5. Kerangka Teori
Gambar 2.3. Skema Hubungan Mutualisme antara Mutu Pelayanan dengan Kepuasan Pasien
Universitas Sumatera Utara
Sebagai acuan dalam menentukan variabel penelitian serta menyusunnya dalam suatu kerangka konseptual, maka keseluruhan teori-teori yang dipaparkan di atas
dirangkum dalam suatu landasan teori seperti diuraikan berikut ini. Poliklinik gigi Rumah Sakit merupakan bagian yang integral dari organisasi
sosial yaitu Rumah Sakit yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan komplit bagi pasien kesehatan gigi dan mulut. Poliklinik gigi Rumah Sakit juga sebagai pusat
untuk kegiatan penyuluhan yang bersifat preventif dan promotif kepada pasien. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan di poliklinik gigi terdiri
dari: a. Pelayanan profesi kedokteran gigi Pencegahan
b. Pelayanan profesi kedokteran gigi Bidang Konservasi Gigi c. Pelayanan profesi kedokteran gigi bidang Ilmu Kesehatan Gigi Anak
d. Pelayanan profesi kedokteran gigi di bidang Periodonsia e. Pelayanan profesi kedokteran gigi di bidang Bedah Mulut
f. Pelayanan profesi kedokteran gigi di bidang Orthodonti
g. Pelayanan profesi kedokteran gigi di bidang Penyakit Mulut oral medicine Pelayanan gigi medik dasar yang dilakukan di poliklinik gigi ini dilaksanakan
oleh tenaga dokter gigi dan perawat gigi dengan berpedoman kepada standar pelayanan gigi di Rumah Sakit yang meliputi: penerimaan pasien, pelayanan tenaga
medisdokter gigi, pelayanan tenaga para medisperawat gigi, penyediaan sarana mediknon medik, serta kondisi lingkungan pasien.
Universitas Sumatera Utara
Kepuasan pasien adalah perasaan senang, puas individu karena terpenuhinya harapan atau keinginan dalam menerima jasa pelayanan kesehatan. Pasien yang puas
merupakan aset yang sangat berharga karena apabila pasien puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya, tetapi jika pasien merasa tidak puas
mereka akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain tentang pengalaman buruknya. Untuk menciptakan kepuasan pasien suatu perusahaan atau
rumah sakit harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh pasien yang lebih banyak dan kemampuan untuk mempertahankan pasiennya.
Mutu menurut perspektif pasienmasyarakat adalah sebagai suatu layanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan yang dirasakannya dan diselengggrakan
dengan cara yang sopan dan santun, tepat waktu, tanggap dan mampu menyembuhkan keluhannya serta mencegah berkembangnya atau meluasnya
penyakit. Poliklinik gigi dan mulut sebagai unit rawat jalan dari Rumah Sakit harus
selalu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu agar dapat memberikan kepuasan terhadap pasien.Apabila pasien sudah merasa puas maka, pasien akan
bekunjung kembali. Dengan mutu yang bagus dari dokter gigi dan perawat gigi maka tingkat kepuasan pasien akan didapat sehingga mutu poliklinik gigi dan mulut
otomatis juga akan bagus.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Kerangka Konsep