9. Karyawan dilarang minim minuman keras, mabuk mabukan ditempat
kerja, membawa menyimpan dan mengkomsumsi narkoba, melakukan segala bentuk perjudian, bertengkar, atau berkelahi dengan sesame pekerja
dan pimpinan dalam lingkungan perusahaan. 10.
Setiap karyawan diwajibkan memelihara kebersihan, kerapian, keindahan ketertiban dan menjaga sarana air, listrik dilingkungan tempat tinggal
pekerj yang telah disediakan. 11.
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, maka karyawan wajib menciptakan lingkungan yang kondusif sesame rekan-rekan kerja dan
pihak manajemen perusahaan begitu pula sebaliknya.
E. Pelaksanaan Kedisiplinan Karyawan Dilingkungan PT. Pati Sari Aceh Tamiang
Dilihat dari penelitian terdahulu maka disiplin kerja karyawan pada perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang khususnya tingkat kehadiran kerja
karyawan absensi pada periode bulan januari 2012 – desember 2012, maka kita dapat melihat rata-rata tingkat absensi karyawan sebesar 271 orang atau apabila
dipersentasikan menjadi 2,71 pertahun, dan bila dilihat secara perbulan rata-rata karyawan tidak hadir di perusahaan sebanyak 22,14 atau 22 orang dengan
berbagai alasan diantaranya sakit, izin dan lain-lain. Di perusahaan PT. Pati Sari perbulannya rata-rata tingkat karyawan yang sakit mencapai 8,75 atau 9 orang
sementara karyawan yang izin dan alasan lain-lain rata-rata perbulanya mencapai 6,25 atau 7 orang dan 5,33 atau 6 orang. Dari data tersebut bisa kita katakan
Universitas Sumatera Utara
bahwa tingkat kehadiran karyawan di perusahaan tidak terlalu baik namun bila melihat jumlah karyawan yang besar yaitu mencapai 1100 orang dengan tingkat
ketidak hadiran hanya mencapai 22 orang perbulan, sebenarnya ini msaih dalam tingkat yang wajar dan tida terlalu buruk karena mendisiplinkan seluruh karyawan
yang mencapai 1100 orang bukanlah perkara mudah apalagi setiap karyawan memiliki kriteria dan latar belakang yang sangat berbeda-beda.
Karena masih seringnya terjadi ketidak disiplinan karyawan pada perusahaan mengakibatkan tingkat teguran atau sanksi hukuman yang diberikan pihak
perusahaaan kepada karyawan menjadi meningkat, hal dapat dilihat dari table 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1 Rekapitulasi Punishment sanksi Dari
PT. Pati Sari Aceh Tamiang Pelaksanaan Tahun 2012 SD Oktober 2012
Sumber: PT. Pati Sari Aceh Tamiang.
No Jenis
Punishment Bulan
Jlh Jan
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt
1 Tegoran 10
14 9
15 8
13 10
16 7
11 113
2 Peringatan- I 8
13 10
12 6
14 6
10 9
16 104
3 Peringatan- II 4
7 6
9 5
6 8
7 6
4 62
4 Peringatan- III 2
7 5
5 5
3 4
8 7
4 50
5 Skorsing 2
1 1
5 1
2 3
15 6 Degradasi
2 1
3 7 PHK
1 1
2 4
Jumlah 24
43 31
42 29
38 30
55 33
36 351
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 menunjukan rata-rata tingkat punishment pada perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang periode januari 2012 – oktober 2012 adalah 351 yang apa bila
dipersentasikan yaitu 3,51. Dan dapat disimpulkan bahwa tingkat komitmen atau kedisiplinan para karywan PT. Pati Sari tidak terlalu baik dimana setiap
bulanya tingkat teguran dan peringatan sering terjadi. Disetiap bulannya pada perusahaan PT. Pati Sari sering terjadi teguran-teguran yang diberikan pimpinan
terhadap bawahanya dikarenakan melakukan pelanggaran tata-tertib kerja, diantaranya adalah karyawan yang datang pada tempat kerjanya tidak tepat waktu
begitu juga saat hendak meninggalkan tempat kerjanya tidak pada waktunya, karyawan tidak bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaanya sesuai dengan
standart dan prosedur yang berlaku dan karyawan tidak memelihara barang- barang milik perusahaan yang digunakan sebagai sarana pekerjaan. Tata-tertib
mendasar inilah yang sering dilanggar oleh para karyawan sehingga mereka sering mendapat teguran dari atasan. Sementara hal yang dapat mengakibatkan karyawan
mendapatkan peringatan I, II, dan III adalah: 1.
Peringatan I a
Lebih dari 3 tiga hari mangkir dalam sebulan tanpa keterangan yang jelas.
b Tidak mengisi absensi yang diharuskan.
c Meninggalkan pekerjaan tanpa seizing atasan.
d Menggunakan alatbarang milik perusahaan tanpa izin.
Universitas Sumatera Utara
e Tidak melaporkan kejadian kehilangan atau kerusakan barang-
barang milik perusahaan dalam waktu 1 x 24 jam. f
Membantah perintah atasan tanpa alasan yang jelas. 2.
Peringatan II a
Mengulangi tindakan indisipliner dalam masa berlakunya surat peringatan pertama.
b Lalai dalam pekerjaan yang mengakibatkan kerugian perusahaan
serta mengakibatkan kecelakaan orang lain. c
Melakukan tindakan keonaran dan perkelahian didalam lingkungan kerja.
3. Peringatan III
a Mengulangi tindakan indisipliner dalam masa berlakunya surat
peringatan 2 dua. b
Memalsukan tanda tangan yang bukan haknya. c
Melawan dengan tindakan kekerasan terhadap pengusaha. d
Berbuat tindakan asusila dilingkungan pemukiman kerja. Sedangkan pelanggaran yang mengakibatkan karyawan mendapatkan
skorsing adalah sebagai berikut: 1.
Pekerja melakukan pelangaran terhadap tata-tertib perusahaan atau tidak menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya atau tindakan-tindakan
merugikan perusahaan dimana pelanggaran tersebut sudah diberikan peringatan terkahir.
Universitas Sumatera Utara
2. Dalam hal pekerja melakukan kesalahan yang cukup berat dan
memerlukan pembuktian, maka untuk sementara dapat dibebas tugaskan atau skorsing.
3. Dalam hal pekerja ditahan oleh pihak yang berwajib atas suatu
pelanggaran hukuman lebih dari 2 dua minggu. Dan pelanggaran yang dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja
PHK adalah sebagai berikut: 1.
Melakukan pencurian, pengelapan barang milik perusahaan. 2.
Melakukan penganiayaan terhadap pengusaha, atau terhadap teman sekerja.
3. Merusak dengan sengaja atau oleh karena kecerobohan pekerja.
4. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan
perusahaan. 5.
Berjudi, mabuk, dan berkelahi ditempat kerja.
F. Hambatan-hambatan yang Dihadapi Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja